98 dan norma sosial yang dibutuhkan dalam mengadakan hubungan atua kontak
sosial dalam masyarakat.
5. Jenis-jenis permainan tradisional
Menurut Purwaningsih 2006, permainan tradisional sangat beragam
bentuk dan jumlahnya, namun dapat dikelompokkan menjadi beberapa, yaitu: a
Berdasarkan pelaku permainan, untuk anak laki-laki saja, perempuan saja atau gabungan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya dhakon, sumbar dulit,
sumbar manik, entheng, adu kecik, engklek, gobag sodor, mul-mulan. b
Berdasarkan yang pelakunya berpasangan satu lawan satu, satu orang lawan satu kelompok atau satu kelompok. Misalnya dakon, mul-mulan, jamuran,
jethungan, gobag sodor, jeg-jegan, main layangan, gamparan, obrog. c
Berdasarkan alat yang digunakan, misalnya benthik alatnya janak benthong, layangan alatnya layangan.
d Berdasarkan cara bermain dengan nyanyian. Misalnya jamuran, gula ganti,
ancak alis. e
Berdasarkan hukuman pihak yang kalah dalam permainan. Misalnya gendiran, tikusan, dekepan, sobyung.
f Berdasarkan permainan yang berakhir untung rugi, misalnya sumbar suru,
sumbar arit, cithit. g
Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, biasanya berupa kerusakan atau hilang. Misalnya layangan, adu jangkrik.
99 h
Permainan dengan kekuatan ghaib, misalnya nini thowok, wedhus prucul, oncit.
i Untuk menentukan urutan yang bermain terlebih dahulu misalnya dengan sut,
kacen, hompimpah. j
Berdasarkan tempat bermain tergantung jenis permainannya. Dharmamulya 1992-1993 penggolongan permainan tradisional antara
lain: a
Permainan yang pelakunya hanya anak perempuan saja atau hanya anak laki- laki, atau campuran yaitu sumbar suru, sumbar dulit, lurah-lurahan, gobag
gerit, adu kecik, gobag sodor, gobag bunder, lepetan, dam-daman, soyung, dan lainnya.
b Permainan yang pelakunya berpasangan satu lawan satu, antara lain dakon,
mul-mulan, macanan, dan lainnya. c
Permainan yang pelakunya berupa kelompok lawan kelompok, sepert gobag sodor, jeg-jegan, kauman, raton dan lainnya.
d Permainan yang pelakunya satu lawan satu, dapt berupa satu lawan kelompok,
dan kelompok lawan kelompok misalnya bengkat. e
Permainan yang pelakunya berpasangan seperti gamparan, obrog, tembung, dan lainnya.
f Permainan yang memerlukan alat bermain berupa benda, misalnya bethik
alatnya benthong, sumbar alatnya kecik, layangan alatnya layang-layang, gamparan alatnya batu bata, dan lainnya.
100 g
Permainan yang bermainnya memerlukan prasarana arena tertentu dan alat bermain, misalnya mul-mulan, dam-daman, macanan, bas-basan, dan lainnya.
h Permainan yang bermainnya disertai dengan bernyanyi seperti jamuran, gula
gethi, soyang, bibi bibi tumbas timun, dan lainnya. i
Permainan yang diakhiri dengan pemberian hukuman pada yang kalah seperti gendiran, kauman, tikusan, dekepan, sobyung, dan lainnya.
j Permainan yang menggunakan udu, sehingga berakhir dengan untung atau
rugi seperi pot, sumbar suru, sumbar garit, citit, adu gambar, dan lainnya. k
Permainan yan bermainnya dapat berakibat rusak atau hilangnya alat bermain seperti layangan, pathon, adu jengkerik, dan lainnya.
l Permainan yang bermainnya menggunakan kekuatan ghaib seperti nini
thowok, wedhus prucul, oncit, dan lainnya. Beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan macam permainan
tradisional secara garis besar antara lain gobag sodor, engklek, layangan, jetengan, soyang, pasaran, nekeran, dhakon, dekepan, sobyung, nini thowok,
wedhus prucul, oncit, dan lain-lain.
6. Manfaat permainan tradisional