empat aspek tersebut. Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial yang diterima.
1.2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X, XI dan XII SMU Negeri 1 Ambon yang berjumlah 738 siswa. Sampel penelitian diambil dari
populasi dengan teknik random sampling, dan yang dirandom adalah kelaskelompoknya. Langkah-langkah dalam menentukan sampel:
1. Menghitung jumlah kelas dan jumlah siswa dari tiap tingkatan 2. Menyusun sampling frame berdasarkan kelas, dalam hal ini ada 21
kelas 3. Menentukan jumlah kelas 5 kelas yang akan dirandom.
4. Kelas yang terpilih dari hasil random yakni, kelas X-1, X-5, XI IPA-3, XI IPS-2, dan XII IPA-3 yang berjumlah 176 siswa, dengan
perincian sebagai berikut: •
Kelas X-1 : 34 siswa
• Kelas X-5
: 34 siswa •
Kelas XI-IPA3 : 38 siswa
• Kelas XI-IPS2
: 34 siswa •
Kelas XII-IPA3 : 36 siswa
1.3. INSTRUMEN PENELITIAN
Data tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa skala yang harus diisi oleh siswa.
Ada empat jenis skala yang digunakan, yaitu: 1. Untuk menguji komponen evaluasi terhadap kepuasan hidup,
digunakan skala kepuasan hidup siswa yang diadaptasi dari Huebner 2001, sedangkan untuk komponen menguji
komponen evaluasi terhadap afek, digunakan Positive and Negative Affect Schedule Clark Tellegan dalam Ayyash-
Abdo Alammudin, 2007 yang telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian. Tabel distribusi aitem
bisa dilihat pada halaman berikutnya.
Tabel 3.1
Distribusi aitem SWB sebelum uji coba
Komponen Indikator
No. Pernyataan Jumlah
F UF
1. Evaluasi terhadap
kepuasan hidup
1. Kepuasan pada
keluarga 2. Kepuasan
pada teman 3. Kepuasan
pada sekolah
4. Kepuasan pada
lingkungan tempat
tinggal 5. Kepuasan
pada diri sendiri
6,7,15,16,18 ,24,26
10,25,34
5,17,21,22
13,27,32,33
1,4,9,12, 14,29,31
3,19,20
2,8,11
23,28,30, 35
7
6
7
8
7
2. Evaluasi terhadap
afek 1. Perasaan
positif Positive
affect 2. Perasaan
negatif Negative
affect 1, 12, 17, 3,
9, 14, 10, 16, 5, 19
2, 4, 6, 13, 18, 11, 15,
18, 7, 20 10
10
Jumlah 35
20 55
Data skala komponen kognitif evaluasi terhadap kepuasan hidup siswa menggunakan empat tingkat penilaian skala Likert
yaitu nilai 1 sampai 4, yang pernyataannya disusun dalam bentuk favourable
dan unfaourable. Respon-respon subyek untuk
pernyataan favourable diberikan bobot masing-masing nilai 4 untuk
jawaban sangat sesuai, nilai 3 untuk jawaban sesuai, nilai 2 untuk jawaban tidak sesuai, nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai.
Sebaliknya pernyataan unfavourable diberi bobot 1 untuk jawaban sangat sesuai, nilai 2 untuk jawaban sesuai, nilai 3 untuk jawaban
tidak sesuai, nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Jumlah total skor yang dihasilkan menunjukkan kepuasan hidup secara
keseluruhan. Skala untuk komponen emosi terdiri dari 20 kata yang melambangkan perasaan, yang juga menggunakan empat tingkat
penilaian yaitu nilai 1 sampai 4, yang perasaannya terdiri dari perasaan-perasaan positif dan perasaan-perasaan negatif. Respon-
respon subyek untuk setiap kata yang mewakili perasaan positif diberikan bobot masing-masing nilai 4 untuk jawaban sangat sering,
nilai 3 untuk jawaban sering, nilai 2 untuk jawaban tidak sering, dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sering atau sangat jarang.
Sebaliknya untuk perasaan negatif diberikan nilai 1 untuk jawaban sangat sering, nilai 2 untuk jawaban sering, nilai 3 untuk jawaban
tidak sering, dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sering atau jarang sekali. Total skor afektif diperoleh dengan menjumlahkan
skor PA Positive Affect dan skor NA Negative Affect.
2. Skala School connectedness diadaptasi dari Resnick, dkk. Resnick dkk. dalam Libbey, 2004 dan Simmons-Morton dan Crump 2003,
kemudian dimodifikasi oleh peneliti sesuai tujuan penelitian.
Tabel 3.2.
Distribusi aitem school connectedness scale sebelum uji coba.
Aspek Indikator
No. Pernyataan
Jumlah F
1. Social support
1. Relasi dengan guru 2. Sikap guru terhadap
siswa 4, 10
6, 12 2
2 2. Belonging
1. Perasaan positif siswa terhadap
sekolah 2. Rasa menjadi bagian
dari sekolah 3, 14, 5, 15
1,. 2, 13 4
3 3.
Engagement 1. Sikap positif di
sekolah 2. Komitmen terhadap
sekolah 7, 8
9, 11 2
2 Jumlah
15 15
Skala school connectedness menggunakan empat tingkat penilaian skala Likert yaitu nilai 1 sampai 4, yang
pernyataannya disusun dalam bentuk pernyataan favourable. Respon-respon subyek untuk setiap pernyataan diberikan bobot
masing-masing nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai, nilai 3 untuk jawaban sesuai, nilai 2 untuk jawaban tidak sesuai, dan nilai 1
untuk jawaban sangat tidak sesuai. Total skor didapatkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari semua pernyataan. Makin tinggi
total skor yang diperoleh menunjukkan tingginya level school connectedness ataupun sebaliknya.
3. Skala dukungan sosial teman sebaya diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti dari Malecki Demaray 2002.
Tabel 3.3.
Distribusi aitem skala dukungan sosial teman sebaya sebelum uji coba.
Aspek Indikator
No. Pernyataan
Jumlah
F 1. Dukungan
emosi 1. Penerimaan
2. Perhatiankepedulian 1, 6, 7
12, 20, 11 3
3 2. Dukungan
penilaian 1. Pemberian umpan
balik 2. Pemberian penguatan
8, 2 9, 10
2 2
3. Dukungan
informasi 1. Memberikan
penjelasan mengenai suatu hal tertentu
2. Memberikan nasehattuntunan
5, 19
18,16 2
2 4.
Dukungan instrumental
1. Menghabiskan waktu bersama
2. Memberikan bantuan 13, 3, 15
4, 17, 14 3
3 Jumlah
20 20
Skala dukungan sosial teman sebaya menggunakan empat tingkat penilaian skala Likert yaitu nilai 1 sampai 4, yang
pernyataannya disusun dalam bentuk favourable. Respon-respon subyek untuk pernyataan diberikan bobot masing-masing 4 untuk
jawaban sangat sesuai, nilai 3 untuk jawaban sesuai, nilai 2 untuk jawaban tidak sesuai, dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak
sesuai. Skor total didapatkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari semua pernyataan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh,
menunjukkan tingkat dukungan yang makin tinggi, dan makin rendah skor total yang diperoleh menunjukkan tingkat dukungan
yang rendah.
3.4. TEKNIK ANALISIS DATA 3.4.1. Analisis uji instrumen