Penghapusan Extincition Fungsi dan Peran Konselor

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terdiri dari stimulus yang tidak menyenangkan sebagai konsekuensi dari tingkah laku. Menurut Skinner yang dikutip oleh Gantina Kumalasari, Eka Wahyuni dan Karsih menyatakan hukuman kerap kali digunakan bukan untuk menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan tetapi hanya mengurangi kecenderungan tingkah laku. Ketika hukuman dihilangkan maka tingkah laku tersebut akan muncul kembali. Akan tetapi hukuman memiliki efek emosional yang negatif seperti kemarahan dan depresi. Bila hukuman digunakan harus diiringi dengan penguatan positif. Pada penelitian yang dilakukan oleh Skinner yang dikutip oleh Gantina Kumalasari, Eka Wahyuni dan Karsih menunjukkan bahwa penguatan positif memberikan efek yang lebih efektif dibanding aversif dan hukuman.

k. Time-Out

Merupakan teknik menyisihkan peluang individu untuk mendapatkan penguatan positif. Teknik ini biasa digunakan dikelas, dimana siswa yang berperilaku tidak diharapkan diasingkan atau dipindahkan dari siswa-siswi yang lain pada waktu yang spesifik dan terbatas. Sehingga dalam keadaan terasing, individu tidak lagi berupaya untuk melakukan perilaku yang dapat menarik perhatian guru maupun teman-temannya. 1 Langkah-langkah time-out digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Terdapat beberapa langkah yang dapat digunakan acuan bagi konselor dan guru dalam melaksanakan time-out, yaitu : a Menseleksi perilaku spesifik yang akan diubah, misalnya lompat dari bangku. b Memaksimalkan kondisi untuk memunculkan perilaku alternatif, sehingga dapat diberi penguatan saat ini dilakukan individu sebagai pengganti perilaku yang tidak diharapkan. c Meminimalisir penyebab timbulnya perilaku yang mendapat hukuman, dengan mengidentifikasi di awal program. Serta menghilangkan peluang munculnya penguatan bagi perilaku yang tidak diharapkan. d Memilih hukuman yang efektif, dengan memastikan menghukum segera saat perilaku tidak diharapkan muncul dan diberikan setiap kali perilaku tersebut muncul, dan tidak diberikan bersamaan dengan penguatan. e Penerapan hukuman dilakukan dengan aturan yang jelas, beritahu konseli semua program yang akan dilakukan dan katakan ia akan diberi hukuman segera setiap kali perilaku tidak diharapkan muncul dan akan mendapat penguatan. Hindari hukuman diberi bersamaan dengan reinforcement, administrasikan dengan baik pemberian hukuman. f Program dilakukan dengan langkah dan aturan main yang jelas, lakukan pencatatan data dan lakukan pemantauan.