114
semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Sedangkan kulit atom di nyatakan dengan huruf K,L,M,N,O dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n semakin
tinggi pula energi elektron. Lambang dari bilangan kuantum utama adalah ānā.
Kulit K
L M
N O
Nilai n 1 2
3 4
5
2. Bilangan kuantum Azimut I
Bilangan kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron terhadap inti atom. Selain itu, bilangan azimut juga menyatakan subkulit tempat
elektron berada, jenis subkulitnya dan bentuk orbitalnya. Secara umum bilangan kuantum ini berhubungan dengan subkulit yang dilambangkan dengan huruf s, p, d, f,
dan seterusnya. Nilai bilangan kuantum azimut dimulai dari angka nol 0. Jadi secara urut subkulit s mempunyai bilangan kuantum azimut = 0, subkulit p mempunyai
bilangan kuantum azimut = 1, subkulit d mempunyai bilangan kuantum azimut = 2 dan demikian seterusnya. Besarnya bilangan kuantum azimut yang mungkin
tergantung pada nilai bilangan kuantum utama n. Banyaknya subkulit dari suatu kulit atom tergantung pada banyaknya nilai bilangan
kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit tersebut.
Kulit Nilai n
Nilai I yang diizinkan subkulit
K 1
1s L
2 0,1
2s, 2p M
3 0,1,2
3s, 3p, 3d N dst
4 dst 0,1,2,3 dst
4s, 4p, 4d, 4f, dst
3. Bilangan kuantum magnetik m
Bilangan kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik
tergantung pada nilai bilangan kuantum azimut. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan
ā yang sama tetapi nilai m yang berbeda. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah.
Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar. Arah momentum sudut elektron terhadap inti di pengaruhi oleh
aliran arus listri. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar
inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
115
Misalnya subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum magnetiknya m = 0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada subkulit s. Sub
kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0, +1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital yang ada pada subkulit p. Subkulit d
mempunyai nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angka-angka tersebut melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan
demikian seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin s