Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa skor tertinggi dari subjek penelitian adalah 68 yang diraih oleh satu siswa, yakni S18, sedangkan skor
terendah adalah 58 sebanyak satu siswa yaitu S22. Skor rata-rata tentu saja masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran bahasa Indonesia
yaitu 75. Jumlah keseluruhan siswa kelas VII E SMP N 5 Wates adalah 33 siswa, tetapi ada satu siswa yang berhalangan hadir.
Rata-rata skor yang dihasilkan dari kegiatan awal ini hanya mencapai 64,69. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menulis eksposisi
siswa kelas VII E SMPN 5 Wates saat dilakukan tahap pratindakan termasuk rendah. Berdasarkan diskusi antara peneliti dengan guru, hasil tersebut masih
sangat kurang mengingat siswa kelas VII E SMPN 5 Wates adalah siswa-siswi yang memiliki kecerdasan cukup tinggi. Jika dilakukan penggalian lebih dalam
serta potensi mereka dikembangkan dengan cara yang bervariasi dan inovatif, dapat dipastikan siswa akan menghasilkan tulisan eksposisi yang lebih baik.
Dalam menulis eksposisi terdapat lima aspek yang harus diperhatikan yaitu, isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik. Berikut penjelasannya.
a. Aspek Isi
Aspek isi mempunyai empat kriteria, yaitu menguasai topik tulisan, substansif, pengembangan teks eksposisi lengkap, dan relevan dengan topik yang
dibahas. Topik yang dituliskan dalam pratindakan kali ini tidak ditentukan oleh guru, siswa diberi kebebasan untuk menentukan topik sendiri. Oleh karena itu,
setiap siswa memiliki topik yang dapat dikembangkan sesuai dengan pengetahuan masing-masing.
Pengembangan teks eksposisi dan relevansi dengan topik yang dibahas oleh siswa masih dalam kriteria rendah. Siswa masih belum menguasai
permasalahan mengenai topik yang dipilih, sehingga hasil tulisan siswa kurang substansif. Dengan hasil rata-rata kualitas isi dalam penguasaan dan
mengembangkan topik hanya mencapai 20,22 dari skor maksimal 30.
b. Aspek Organisasi
Aspek organisasi berkaitan dengan ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif. Skor
rata-rata aspek organisasi penulisan yang diperoleh pada tahap pratindakan sebesar 13,56 dengan skor maksimal 20. Hal ini menunjukan bahwa skor tersebut
masuk dalam kategori rendah. Pada tahap pratindakan ini, tulisan siswa kurang terorganisasi dengan baik dan pengembangan tulisan tidak lengkap. Oleh karena
itu, aspek organisasi pada tulisan eksposisi perlu ditingkatkan.
c. Aspek Kosakata
Aspek ketiga yang dinilai dalam tulisan eksposisi siswa adalah aspek kosakata. Aspek ini mengacu pada penguasaan kata atau pemilihan kata. Pada
pratindakan diperoleh skor rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 13,41
dari skor maksimal 20. Berdasarkan skor rata-rata tersebut, diketahui bahwa aspek ini
termasuk dalam kategori rendah. Pada aspek kosakata masih terdapat kesalahan siswa dalam hal penggunaan kosakata. Kesalahan tersebut dapat dilihat pada
penggunaan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
d. Aspek Penggunaan Bahasa