Tahap-Tahap Perkembangan Orientasi Karir Remaja

20 b. Konsistensi pilihan karir, dimensi ini meliputi konsistensi pilihan berdasarkan bidang, tingkat dan keluarga. c. Kritalisasi sifat, dimensi ini meliputi minat karir, kepedulian terhadap kompetensi karir, kesukaan untuk bekerja, fokus mendapat penghargaan dalam bekerja, independensi karir, dan penerimaan tanggung jawab perencanaan karir. d. Kebijakan pilhan karir, dimensi ini ditandai adaanya hubungan antara kemampuan dengan pilihan karir, minat dengan pilihan karir dan aktivitas dengan pilihan karir.

2. Tahap-Tahap Perkembangan Orientasi Karir Remaja

Tahap perkembangan orientasi karir tidak dapat dilepaskan dari tahap perkembangan karir itu sendiri sebagaimana dikemukakan oleh Super Winkel dan Sri Hastuti, 2005: 632, meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: a. Tahap Pengembangan Growth. Tahap pengembangan merupakan tahap sejak seseorang lahir sampai usia sekitar 15 tahun. Pada tahap tersebut, seseorang akan mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri self- concept structure. b. Tahap Eksplorasi Exploration Tahap eksplorasi merupakan tahap pada usia 15 sampai 24 tahun. Pada tahap tersebut, seseorang akan mulai memikirkan berbagai alternatif 21 jabatan yang diinginkan, tetapi belum sampai pada proses mengambil keputusan yang mengikat. c. Tahap Pemantapan Establishment Tahap pemantapan terjadi pada usia sekitar 25 sampai 44 tahun. Pada tahap tersebut, seseorang akan berupaya dengan keras untuk memantapkan diri melalui seluk beluk pengalaman selama menjalani karir tertentu. d. Tahap Pembinaan Maintenance Tahap pembinaan terjadi ketika usia 45 sampai 64 tahun. Pada tahap tersebut, seseorang sudah memiliki pemikiran yang cenderung dewasa. Oleh sebab itu, ciri pada tahap pembinaan adalah adanya upaya menyesuaikan diri dalam penghayatan jabatan yang telah dimiliki. e. Tahap Kemunduran Decline Tahap kemunduran merupakan tahap yang terjadi setelah seseorang memasuki usia pensiun. Pada tahap tersebut, seseorang harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya. Hal demikian dikarenakan diperlukan adanya hal-hal baru sehingga kemuduran yang terjadi tidak memberikan dampak negatif berkelanjutan pada diri seseorang. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan karir tersebut, dapat dilihat bahwa untuk subyek penelitian saat ini berada pada tahap eksplorasi. Tahap eksplorasi tersebut menurut Super Ingarianti, 2009: 16 akan sangat berkaitan dengan pengembangan orientasi karir remaja sebab pada tahap 22 eksplorasi seorang individu akan banyak melakukan penjajagan atau mengeksplorasi karir yang cocok dengan dirinya. Proses pembangunan orientasi karir remaja menurut Super Ingarianti, 2009: 16 tersebut dapat dilihat dalam tiga tahap sebagai berikut: a. Sub tahap sementara, yaitu tahap yang dicirikan dengan adanya upaya kristalisasi pilihan pekerjaan dan adanya penggunaan self-preference untuk melihat kesesuaian suatu bidang dan tingkat pekerjaan dengan dirinya. b. Sub tahap peralihan, yaitu tahap yang dicirikan dengan adanya upaya untuk lebih mengkhususkan pilihan-pilihan pekerjaan yang dirasa mungkin. c. Sub tahap ujicoba, yaitu tahap yang dicirikan dengan adanya upaya untuk mencoba mengimplementasikan suatu pilihan pekerjaan dalam kehidupan nyata.

3. Faktor yang Mempengaruhi Orientasi Karir Remaja