70 siswa kelas X yang akan memasuki jenjang kelas XI sudah memulai
pendidikan dengan lebih spesifik. Proses pendidikan yang lebih spesifik tersebut sangat baik untuk
proses pematangan orientasi karir santri sebab santri dapat memiliki pandangan yang lebih jelas akan pilihan karirnya di masa mendatang.
Oleh sebab itu, aspek bimbingan dan konseling bagi santri pada jenjang kelas X dalam hal ini menjadi sangat penting guna membantu santri
menetapkan pilihan pemilihan jurusannya di jenjang berikutnya yang akan menentukan orientasi karir.
2. Aspek pengaruh teman sebaya
Pengaruh teman sebaya merupakan faktor eksternal yang merupakan pengaruh paling kecil pada pembangunan orientasi karir santri remaja di
Pondok Pesantren Ali Maksum Yogyakarta dibandingkan dengan aspek eksternal lainnya. Hal ini tampak dari hasil pengkategorian bahwa
pengaruh teman sebaya dikategorikan dalam kategori sedang, yaitu sebesar 75,6 yang menyatakan bahwa pengaruh teman sebaya turut
andil dalam pembangunan orientasi karir para santri. Tabel 11. Hasil Kategori Pengaruh Teman Sebaya
No. Interval Skor
Kategori Frekuensi
Persentase
1. X ≥ 15
Tinggi 6
6,7 2.
10 X 15 Sedang
68 75,6
3. X 10
Rendah 16
17,8 Total
90 100
71 Ada sebesar 17,8 pengaruh teman sebaya dikategorikan dalam
kategori rendah, hal ini memberikan informasi bahwa ada beberapa santri yang dalam menentukan orientasi karirnya tidak memperhatikan pendapat
maupun pengaruh dari temannya. Namun adapula beberapa santri yang dalam menentukan karirnya sangat dipengaruhi oleh teman sebaya. Tidak
bisa dipungkiri bahwa di lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh pada diri seseorang dalam memilih jurusan
program studi di SMAsederajat maupun Perguruan Tinggi. Remaja ada perasaan tidak enak apabila tidak sama dalam pemilihan jurusan atau
program studi dengan temannya. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena pada masa ini remaja
memiliki dorongan dan keinginan yang kuat akan kebutuhan adanya teman yang selalu bersama dalam merasakan suka dan dukanya
Rachman, 2010: 16. Dengan demikian wajar jika dalam menentukan orientasi karir pun mereka akan mempertimbangkan teman sebaya, seperti
yang ditunjukkan dalam histogram berikut.
72 Gambar 9. Histogram Persentase Pengaruh Teman Sebaya
Dari hasil angket jawaban responden dapat terlihat bahwa kedekatan dengan teman sebaya paling dominan dalam mempengaruhi orientasi karir
para santri. Hal ini dapat terjadi karena dalam masa ini, santri remaja lebih sering menjadikan teman sebaya sebagai sumber yang diharapkan dapat
membantu pemecahan masalah yang mereka hadapi. Biasanya para santri dalam usia ini menjadikan temannya sebagai sumber pertama dalam
mempertimbangkan pengambilan keputusan pribadi, perencanaan karir, dan melanjutkan pendidikan mereka.
Pengaruh teman kelompok sebaya ini bersifat eksternal. Apabila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakat atau kemampuan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau tuntutan, maka kemungkinan akan mengalami kegagalan. Kemampuan pemilihan karir
yang matang erat kaitannya dengan pemahaman siswa mengenai karir itu sendiri. Bimbingan karir perperan penting dalam mengarahkan siswa
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0
1.450 2.789
2.706
Persentase Pengaruh Teman Sebaya
kesamaan dengan Mayoritas Kedekatan dengan teman
Tingkat individualisme
73 untuk dapat mencapai sukses dalam berbagai segi kehidupan, seperti
pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial, hobi, dan kehidupan pribadi yang bermakna mengingat dalam masa remaja ini santri berada dalam tahap
kritis antara dua pilihan yang menentukan menjelang tamat, melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja untuk mencari nafkah.
3. Aspek pengaruh gender