Sejarah Taradisi Samman di Desa Tambuko

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id akan tetapi tidak menutut kemungkinan tari ini menyebarluas oleh para ulama terdahulu untuk menyebarkan agama Islam seperti yang dicontohkan oleh para wali songo, Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri dan Sunan Bonang, Sunan Drajad. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak- Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Tidak jauh beda dengan alat atau teori yang digunakan oleh Kyai Marzuki dalam penyebaran agama Islam, beliau memadukan seni dan agama hingga terciptalah tari samman. K. Marsuki juga menambahi mengenai perkembangan sejarah tari Samman di Desa Tambuko. “Kauleh sanget yakin Manabi Samman nikah ekakebey alat kaanggui nyebbaraki ajeren Islam, Sebeb edelam tari Samman nikah aesseh tadek laen coma adidhikir ka Allah” saya sangat yakin kalau Samman ini digunakan sebagai alat untuk menyebarkan ajaran Islam, karena di dalam tari Samman ini berisi dhikir kepada Allah. 11 Dalam tari Samman di Desa Tambuko ini ada beberapa faktor mengenai kelahirannya, diantaranya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, karena dalam tari Samman di Desa Tambuko memfokuskan kepada didhikir-dhikir kepada Allah dan sekali-kali beliau menabahakan 11 Wawancara, Kyai Marzuki 2 Desember 2016. Jam 06:00 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tausiyah atau pengajian kitab dengan tujuan memantapkan hati para anggota untuk semakin taat kepada Allah. Selain itu yang membuat tari Samman ini semakin banyak anggotanya dan masih terjaga hingga saat ini adalah sikap yang ditanam atau dicontohkan oleh Kyai Marzuki sangat baik. Bahkan dari tetangga desa sebelah turut andil dalam tari samman seperti mas Amal beliau menuturkan bahwa. “Kyai open edelem adidik ben abimbing anggotanah, ben beliau pekus edelem akhlakkeh. Nikah palantaranah oreng benyak norok edelem tari samman nikah,artenah beliau nikah benni cuma ngangkui teori maloloh ben eparaktek aki” Kyai telaten di dalam mendidik dan membimbing para anggotanya, dan beliau baik dalam akhlaknya, ini yang membuat oang banya ikut dalam tari samman, artinya beliau bukan hanya memakai teori melainkan juga diperaktekkan. 12 Walau pun tidak ada literatur yang mewadahi bagaimana sampainya tari Samman yang berkembang di Aceh sampai kepulau Madura, akan tetapi mereka mengatakan bahwa tari Samman ini sudah ada sejak dulu nenek moyangnya, 13 akan tetapi sangat beda dengan yang berada di Aceh, mulai dari prosesi dan kegunaanya. “Samman nikah ampon dimin pon bedeh molain guleh kik kanak lambek, nekah ponbedeh, coman polanah sobung penerussah samman nikah elang, 2013 bulen 08 awal ben sengkok epajekeh pole, polanah masyarakat edinnak Desa Tambukobenyak sealakoh tanih ben sengkok yakin edelam sappenarenah pasteh sakonek ebede, sokkor-sokkor tak atinah sewajib, mangkanah ben sengkok Samman reyah ekakebey dakawah jekngajek kabekusen” ini sudah ada sejak saya masih kecil dulu, cuma karena tidak ada penerusnya lagi akhirnya hilang, sejak 2013 bulan awal 08 saya dirikan kembali karena masyarakat disini Desa Tambuko banyak yang pekerja tani dan saya banyak sedikit yakin di dlam setiap harinya sukur-sukur tidak meninggalkan kewajibanya, maka Samman ini saya jadikan sebuah dakwah 12 Wawancara. Mas Amal, 3 desember 2016. Jam 06:00 13 Wawancara Kyai Marzuki, Sumenep 2 Desember 2016, jam 06.00 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untu mengajak kebaikan. 14 Samman sendiri mempunya peran sangat besar bagi sebagian penduduk Desa Tambuko karena jika dilihat lebih dekat lagi tari Samman juga menjadi pengikat tali silaturrahmi antara satu dengan yang lainnya ukhwah Islamiyah selain itu saling mengigatkan akan keagamaan dan lain sebagainya. Banyak mamfaat dalam ikut tari Samman lebih khususnya bagi masyarakat desa Tambuko di antaranya: hablun minallah hubungan dengan Allah sangat jelas dalam kegiatan tari Samman ini mulai dari awal sampai akhirnya kebanyakan berdhikir. 2. Ajaran dalam Tari Samman Untuk mengetahui tentang ajaran dalam Tari Samman maka kita harus mengetahui dari tarekat apa tari Samman ini, tari Samman ini berasala dari tarekat Sammaniyah yang didirikan oleh Syekh Sammaniyah, adapun ajarannya dalam tari Samman di Desa Tambuko tidak jauh berbeda dengan yang diajarkan oleh Syekh Samman. Ada pun ajarannya yakni membaca tahlil bersama dengan tujuan mendapat syafa’at dan pahala dari Allah. Sebelum tahlil dilakukan, pada umumnya membacakan wasilah atau tawassul yang nantinya akan ditujukan kepada Nabi Muhammad, Sahabat-Sahabatnya dan para malaikat, kepada Syekh Samman selaku orang pertama yang mendirikan dan terakhir kepada para nenek moyang dari seluruh anggota. Dipahami bersama bahwa tari Samman adalah sebuah tari yang mengandung 14 Wawancara Kyai Marzuki, Sumenep 2 Desember 2016, jam 06.00 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebuah ajaran keislaman denagan kata lain adalah sebagai media dakwah, Seperti tari lainnya, tari Samman memiliki beberapa unsur yang dipadukan dan melahirkan sebuah tari yang masing-masing unsur memiliki makna yang sengaja diatur untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Adapun unsur-unsur dalam tari Samman sebagai berikut: a. Syair Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada saat tari akan dimulai sang Kyai atau ketua mengawali dengan tahlil bersama dan memberikan mukadimah dan dilanjutkan oleh sang nasiyd untuk membacakan syair yang berisi nasehat. Nasehat ini merupakan perpaduan dari bahasa Arab dan bahasa Madura. Ini bermakna bahwa syair ini merupakan wujud dari kebudayaan Islam, karena penggunaan bahasa Arab sebagai bahasanya. Pesan yang disampaikan pun mayoritas merupakan nilai-nilai keislaman yang ingin diwujudkan. Dengan kondisi masyarakat yang mayoritas petani dan buruh, Kyai Marzuki menambahkan diselingi dengan pengajian kitab dengan tujuan membakar semangat masyarakat Tambuko dalam beribadah kepada Allah. b. Nasyid Pembacaan nasiyd atau nama lain membacakan salawat sering kita dengar bersama di Jawa atau di mana pun terlebih-lebih di Madura, di setiap pesantren atau surau juga sering dibacakan. Kitab tersebut sering dibaca di setiap acara, apa lagi acara keagaman dengan tujuan mendapat pahala dan syafa’at dari Nabi karena dalam kitab ini berisi puji-pujian, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bahkan ada sebagian meyakini untuk mengusir setan. Dalam ajaran pembacaan nasyid juga dibacakan dengn tujuan istighasah, yakni memohon pertolongan kepada Allah dan mendapatkan syafa’atnya. Beberapa Ulama berpendapat bahwa musik membawa kelalaian pada kaum muslim. Karena itulah Kyai Marzuki menjadikan suara para penari Samman dan tepukan tangan sebagai musiknya. Hal ini ditujukan agar tari Samman tetap terkesan modern tanpa harus menyimpang dari syariah Islam. Sebab itulah Tari Samman tetap menarik dan teteap dijadikan media dakwah hingga saat ini. Cara menyanyikan nasyid ini pun berbeda-beda agar terdengar lebih dinamis dan tidak monoton. Berikut adalah jenis nyanyian dalam tari Samman, yaitu : 1 Rijalallah dan ibadallah, adalah jenis salawat seperti didhikir sebelum salat, bacaannya pun datar. 2 Allah hayyun hidup, adalah jenis nasyid yang terdengar seperti auman yang diawali oleh para anggota. 3 Allah Qoyyum berdiri sendiri, adalah jenis nasyid yang terdengar seperti auman diantara Allah Hayyun Dan Qoyyum ini gentian dalam pembacaannya sampai nasyid Rijal allah dan Ibad Allah dibacakan. Pembacaan syair ini tidak jauh beda dengan nasiyd bedanya hanya sebagai selingan agar mereka lebih sadar karena syair ini berbahasa Madura yang menurut sebagian mereka lebih gampang diterima. pembacaan syair dalam tari Samman mendapatkan tempat khus artinya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bacaan ini bisa diartikan sebagai penyempurna, syair ini dibacakan ketika sudah berdiri dan dibacakan oleh murisiyd dan jika nasid dibaca oleh semua angota. c. Gerakan Gerakan tari Samman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar yakni Tepuk tangan dan duduk sambil menggelengkan kepala seperti bertahlil. Dalam tari Samman di Desa Tambuko tidak begitu mempermasalahkan mengenai dua gerak tersebut, akan tetapi jika ditanya masalah makan filosufi beliau mengambarkan bahwa itu adalah hasil mereka sampai kepada fase-fase tertentu semisal mereka bertepuk tangan sambil berjoget dan lain sebagainya dan itupun dibiarakan oleh sang Kyai. Dalam konteks kekinian, tari ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan. Tari Samman termasuk salah satu tari yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan duduk menggelengkan kepala, Selain itu, ada dua kelompok orang yang membacakan salawat sambil bertepuk tangan dan satu mursid yang membacakan nasiyd semua penari Tari Samman harus menari dengan harmonis. d. Anggota Anggota merupakan hal yang penting dalam mengikuti tari Samman. Dalam mengikuti perkumpulan, kita pasti harus melalui proses menjadi anggota, akan tetapi tari Samman di desa Tambuko ini beda dalam proses digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menjadi anggota yaitu hanya dengan mengikuti dan mengatakan kepada ketua dan Kyainya maka dia sudah menjadi anggota di dalamnya, dan mempunyai hak yang sama dengan yang lain dalam arti saling menjaga satu sama lain. Walau tidak ada yang namanya pembaiatan akan tetapi dia sudah sah menjadi anggota di dalamnya. Dalam terbentuknya sebuah perkumpulan atau sebagainya keanggotaan itu adalah sarat mutlak, angota dala hal ini adalah masyarakat Desa Tambuko. Tari Samman di Desa Tambuko terdiri dari laki-laki yang rata-rata umurnya 20 tahun walaupun banyak yang sudah sepuh dan wanita tidak diperkenankan ikut dalam tari Samman ini karena lebih banyak mudarat daripada maslahat-nya, selain itu wanita mempunya wadah masing-masing. e. Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan tari Samman ini setelah Salat Isya’ sekirat jam 19.00 sampai jam 24.00 setiap malam selasa. Adapun tempat pelaksanaannya di rumah anggota dengan bergiliran. Dalam pelaksanaannya, tari Samman ini tidak monoton menari selama 4 jam, namun diselingi dengan kajian kitab kuning. Setelah kajian kitab, dilanjutkan lagi dengan tari Samman dan ditutup dengan doa dan pemberitahuan minggu depan acara akan dilaksanakan di rumah anggota yang mendapat giliran. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 57 BAB IV ANALISIS ATAU PENGOLAHAN DATA

A. Analisis Deskripsi Fenomena Tari Samman

Setelah penulis menyuguhkan dan menjelaskan tentang sebuah Fenomena Tari Samman di Desa Tambuko Guluk-guluk Sumenep Madura, penulis pada bab ini akan membahas dan menganalisis bagai mana tari Samman di Desa Tambuko. Dalam tari Samman kita ketahui bahwa tari ini mengandung pesan-pesan moral lebih-lebih tentang keagamaan, terlepas tari Samman yang mempunyai arti itu sendiri, tari Samman juga menjadi media dakwah. Kyai Marzuki selaku pengasuh atau ketua dalam tari Samman tersebut, beliau memakai beberapa cara untuk meningkatkan ibadah bagi anggotanya yang mayoritas adalah kaum petani dan buruh yang menurut beliau adalah: “Kauleh yekin angotanah kaulehnikah sakonek delem ebede de’ Allah, markenah manabi kelakkuh sampek copet areh alakoh kaangkuy nyareh nafkah neg ebesabe, maka derikak dintoh Samman nikah dettih alat kaangkuy semma’kalaben Allah” saya yakin para anggota ini sedikit dalam beribadah kepada Allah sebab pagi sampai sore bekerja untuk mencari nafkah di sawah, maka dari itu Samman ini jadi alat untuk mendekatkan diri kepada Allah. 1 Dari tari Samman ini akhirnya masyarakat khususnya para anggota lebih paham tentang keagamaan dan bagaimana bersosisal yang baik karena bukan hanya syair tetang ajaran keislaman yang berbau teks saja melainkan dalam tari Samman ada juga sebuah metode dalam untuk membimbing para anggota dalam hablun minan nas hubungan sesama manusia. 1 Dhikir 2Desember 2016. Jam:06:00 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ajaran yang diterapkan di dalam tari Samman yaitu tentang keislaman yang mempunyai paham Ahlussunah Waljamaah NU seperti tahlilan, sedangkan untuk amalan batin beliau menerapkan ajaran-ajaran ibadah yang berciri Tasawuf yang hal ini penulis memakai metodenya Jalaluddin Rumi, selaras dengan tari samman yang memakai tari sebagai alat untuk sampai kepada ketenagan batin yang akhirnya bisa ber-dhikir dengan tenang, adapun jaran tersebut dinamakan tari Samman. Dalam hal ini ajaran Islam juga mengandung beberapa aspek di antaranya: aspek batin dan aspek lahir. Kedua aspek ini dibagi menjadi empat bagian di antaranya: Syari’at, Tarekat, Hakikat dan Ma’rifat. Dalam tari Samman ini adalah bagian dari Tarekat, yang mana dalam Tarekat ini adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dan membersihkan hati dari kotoran-kotaran batin karena tujuan dari tarekat adalah tazkiyat an-Nafs penyuci jiwa, tidak jauh berbeda dengan tari Samman karena semua adalah hanya metode atau cara yang digunakan dalam sebuah ajaran-ajaran atau aliran. Sufi pun memiliki ciri tertentu dalam mencintai atau taat kepada Allah, semisal dengan tari spiritual atau tari Sufi. Tari Sufi merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh para sufi dalam bentuk nyatanya, dan para penari melepas semua artinya semua gerak adalah murni dengan tujuan kepada Allah. Tari adalah alat bagi mereka untuk sampai kepada fase-fase tertentu mencapai kepada Allah dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id juga bisa menjadi alat melatih konsentrasi 2 dan seolah-olah mereka menikmatinya. Seperti hal ini Rumi yang menitik beratkan kepada tari yang mana beliau mencoba memberi warna baru dalam menyampaikan dakwah pada masa itu melalui tari yang pada masa perkembanganya saat ini adalah antara lain tari Samman, kita pahami bersama dalam tari Samman ini yang mempunyai konsep dasarnya sama yaitu gerak dalam gerak ini dengan tujuan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan metode dhikrullah berdhikir kepada Allah.

B. Fenomena Tari Samman

Tari Samman adalah media dalam sebuah ajaran yang diterapkan oleh Kyai Marzuki seperti halnya para ulma terdahulu menggunakan seni dalam penyebaran ajaran Islam dan itu sah-sah saja, tari Samman ini mempunyai andil sangat besar dalam membentuk keimanan masyarakat desa tambuko karena banyak macam metode di dalamnya dalam penerapanya. 1. Corak Ajaran Tari Samman Desa Tambuko Dalam ajaran tari Samman ini terkenal dengan ajaran dzikrullah ber- dhikir kepada Allah beliau memberikan ajaran-ajaran yang berbau tasawuf, seperti halnya dalam ajaran Islam juga mengandung aspek lahiriyah dan batiniyah, cara mengamalkan dan memahaminya tentu dengan dua cara tersebut yaitu batin dan lahir dari kedua ini dibagi menjadi empat bagian di antaranya; syari’at, terkat, hakikat dan ma’rifat. 2 William C. Chittick, Jalan Cinta Sang Suf i; Ajaran-Ajaran Spiritual Jalaluddin Rumi, terj. M. Sadat Ismail dan Achmad Nidjam, Yogyakarta: Qalam, 2001, 503 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Syari’at merupakan aturan yang diterapkan oleh Islam sebagai hukum Allah, dalam arti lain ketentuan baik, buruk, halal, haram, wajib dan sunnah karen hal ini menyangkut lahiriyah. b. Tarekat merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah. Tarekat ini membersihkan hati dari kotoran batin karena tujuan dari tarekat adalah penyucian batin atau jiwa agar dekat dengan Allah. Dalam hal ini tarekat adalah salah satu medium bagi Kyai dalam memberi pemahaman lebih tentang keislaman dengan cara dzikr allah ber-dhikir kepada Allah c. Hakikat merupakan tujuan akhir dari ditemukannya kebenaran sejati yang menjadi pengalaman personal yang sempurna mengenai ketauhidan. Hakikat merupakan sebuah rahasia yang terdalam dari segala ibadah dan hakikat itu sendiri merupakan inti dari bidang syari’at untuk itu hakikah tidak bisa terlepas dari syari’at. Istilah hakikat dalam tari Samman yang dibimbing oleh Kyai, sangat berkaitan erat dengan ajaran dhikir hayyun hidup dan qoyyum berdiri sendiri yakni bahwa Allah itu hudup kekal, abadi dan berdiri sendiri. Artinya kuasanya beliau mutlak tanpa ada sekutu bagi beliau. d. Ma’rifat adalah mengenal Allah melalui hati nurani. Ketika mereka mencapai pada fase-fase tertentu maka dia tidak akan terlena dengan kemewahan dan keindahan duniawi, dan ia tenggelam di dasar ketauhidan Allah, sehingga mereka merasakan kenikmatan dekat dengan Allah. Melihat gambaran dari syari’at, tarekat, hakikat, dan ma’rifat dapat disimpulkan, bahwa apa yang dicapai oleh para ulama sufi, hanya bisa dicapai digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bila sudah melalui syari’at dan ditempuh dengan tarekat, sehingga bisa mencapai maqom hakikat. Apabila syari’at dan tarekat ini sudah dikuasai, maka timbullah hakikat lalu tercapailah tujuan yang diinginkan oleh para Sufi. Oleh karena itu Tari Samman merupakan ajaran yang bercorak tasawuf dan lebih tepatnya tari yang diiringi dhikir kepada Allah. Ajaran ini merupakan proses yang melalui spiritual yang bernuansa transcendental komunikasi batin dengan Allah. 2. Implikasi Ajaran Tari Samman Desa Tambuko Ajaran dalam tari Samman ini dzikrullah yang dibimbing oleh Kyai Marzuki yang bertujuan untuk mendekatakn diri kepada Allah melalui tembang-tembang syair dan dhikir yang pada akhirnya menjernihkan hati dan menentramkan jiwa, memperbaiki mental dan ahklak masyarakat. Terbukti dari beberapa observasi dan wawancara terhadap para anggota, ajaran yang berada dalam tari Samman memberikan perubahan yang sangat cepat terhadap emosi para pengikut atau anggota beliau. Salah seorang anggota yang ikut dalam tari Samman yang bernama bapak Suadi ia berkata: “Saamponah kauleh norok edelem tari Samman pinikah, kauleh ngakungih katenangan ben aromasa nyaman, lebi-lebi edelem ebede mongku dek ka Allah, bisa ngontorl emosi ben mabender tengka kulinah abe’ ahklak” setelah saya mengikuti tari Samman ini, saya mendapatkan ketenangan dan merasa nyaman di dalam beribada kepada Allah, bisa mengontrol emosi dan memperbaiki akhlak. 3 3 Wawancara pak Suadi 2 Desember 2016. Jam: 19:00