Verba Material dan Verba Tingkah Laku

Ciri kebahasaan teks prosedur kompleks 1. Partisipan Manusia Partisipan manusia ialah seseorang yang berpartisipasi dalam suatu kalimat. Contoh: Setelah masuk ke dalam ruang ATM, Anda terlebih dahulu membaca panduan sebelum melakukan transaksi. Anda adalah contoh partisipan manusia. Anda adalah seseorang yang dikenai suatu pekerjaan. Dengan kata lain, partisipan manusia adalah subjek subjek bentuk manusia dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh berikut: Di Indonesia ini, komunitas pecinta kopi semakin hari semakin bertambah pesat. Tak jarang bermunculan kedai kopi yang menyajikan rasa kopi yang begitu nikmat, mula kopi jenis arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat, kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak White Coffee. Kata atau frasa komunitas pecinta kopi adalah contoh partisipan manusia. Dari paragraf di atas, ditemui juga bentuk partisipan lainnya, yakni kata kita.

2. Verba Material dan Verba Tingkah Laku

Verba material adalah bentuk kata kerja berupa perbuatan yang dilakukan dengan fisik, misalnya membaca, berlari, menulis. Berkaitan dengan contoh teks prosedur tentang penyajian kopi luwak, verba materialnya adalah menyobek, memasukkan, tuangkan, panaskan, aduk, menyajikan, dll. Adapun verba tingkah laku adalah bentuk kata kerja yang merujuk baik fisik maupun psikologis. Verba perilaku yang dilakukan dengan fisik, disebut verba perilaku verbal. Perbedaan verba perilaku verbal dengan verba material yaitu verba material dilakukan dengan fisik kecuali lisan, sedangkan verba perilaku verbal dilakukan dengan lisan. Contoh verba perilaku verbal adalah berteriak, mencaci maki, bergumam, bersiul, memarahi, menertawakan, dll. Contoh: Ketika Anda menjadi pendengar yang baik, jangan pernah menertawakan setiap kesalahan yang dilakukan oleh si Pembicara. Dengan kata lain, verba perilaku verbal adalah kata kerja perpaduan antara ucapan dan tindakan. Adapun verba perilaku mental adalah kata kerja perpaduan anatara ungkapan perasaan dan tindakan. Contoh verba perilaku mental antara lain menyukai, mengagumi, mencintai. Contoh: Andi kagum dengan kepandaian temannya dalam membacakan puisi. 3. Konjungsi Temporal Konjungsi atau kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Adapun konjungsi temporal waktu adalah kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Dengan kata lain, konjungsi temporal menghubungkan waktu satu dengan waktu yang lain. Contoh konjungsi temporal misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Perhatikan kalimat berikut: Konjungsi menurut jenisnya dibedakan menjadi tiga, yakni konjungsi antarklausa, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf. Berikut penjelasan ketiga jenis konjungsi tersebut. 1 Konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Perhatikan contoh kalimat berikut: Dari kedua contoh di atas, terlihat bahwa konjungsi terdapat dalam satu kalimat. Itulah yang menjadi ciri konjungsi antarklausa. Konjungsi antarklausa inilah yang disebut sebagai konjungsi internal. 2 Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Perhatikan contoh kalimat berikut: Dari contoh kalimat di atas, terlihat bahwa konjungsi digunakan untuk menghubungkan dua kalimat. Itulah yang menjadi ciri konjungsi antarkalimat. Jenis konjungsi ini disebut juga sebagai konjungsi eksternal. 3 Konjungsi antarparagraf adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya. Konjungsi antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf. Contoh: Untuk menyajikan Luwak White Coffee yang nikmat, pertama-tama sobek pada ujung kemasannya. Selanjutnya, masukkan bubuk kopi luwak sekitar 7-8 gram ke dalam cangkir keramik. Kemudian, tambahkan gula secukupnya sesuai dengan selera kita dan tuangkan air panas ke dalam cangkir tersebut Adapun untuk mendapatkan crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas seduhan kopi, panaskan air yang akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai mendidih. Setelah muncul gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air tersebut dan tuangkan ke dalam cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm. Aduklah campuran air dan bubuk kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya, tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5 menit. Kata adapun adalah kata hubung yang berfungsi menghubungkan _aragraph pertama dengan _aragraph kedua sehingga terlihat keterkaitan bahasan antarkedua _aragraph tersebut. Itulah contoh konjungsi antarparagraf.

2. Syarat dan Pilihan