d. Personal selling Penjualan personal
Dari data yang telah penulis kumpulkan, diketahui bahwa FG tidak melakukan personal selling penjualan personal.
e. Direct marketing Pemasaran langsung
FG memiliki pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas dan untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih personal
FG melakukan direct marketing. Direct marketing yang dilakukan FG adalah dengan menjual produk secara langsung
melalui surat penawaran yang dikirimkan kepada calon pelanggan. Surat penawaran tersebut biasanya dikirim via pos
ke gereja – geraja, toko buku Kristen maupun lembaga. Contoh
surat penawaran terlampir.
f. Internet
FG juga melakukan promosi melalui internet. Promosi ini tidak berupa penjualan langsung tetapi lebih kepada sarana
untuk membangun hubungan dengan para pelanggan FG. Promosi melalui internet ini dapat ditemukan melalui alamat
akun facebook fgeneration2yahoo.com
serta di fan page FG. FG juga mempunyai akun twitter yang memiliki alamat
FgenerasiDepan. Baik di Facebook maupun twitter FG cukup rajin menyapa penggemarnya. FG sering menulis di akun
facebook maupun twitter mereka mengenai kutipan – kutipan
Alkitab, kata – kata motivasi atau mempromosikan produk
terbaru renungan FG.
59
5.2 Analisisa Data
5.2.1 Produk
Produk merupakan obyek yang sangat vital yang mempengaruhi
penjualan yang
akan berdampak
pada keuntungan perusahaan. Produk yang ditawarkan oleh FG
merupakan produk barang yang memiliki segmentasi, sifat dan karakteristik yang jelas. FG sebuah buku renungan harian
dengan target usia remaja usia 13 – 21 tahun. Usia 13 – 21
tahun merupakan usia tumbuh kembangnya remaja, masa transisi serta pencarian jati diri. Tentunya dengan target yang
disasar FG tersebut, mempengaruhi terhadap karakteristik FG itu sendiri. Karakteristik tersebut berupa tampilan fisik FG yang
meliputi cover, isi, gaya bahasa, gambar, serta desain. Disinilah peran designer akan sangat mempengaruhi. Karena
desainer grafis adalah ibarat komunikator dalam membuat pesan yang
jelas demi tercapainya tujuan – tujuan komunikasi. Karena itu
diperlukan strategi dalam merancang pesan. Dalam dunia graphic design , kebebasan ide sangat dihargai. Maka dari itu
untuk setiap cover renungan harian FG, semaksimal mungkin designer
membuat cover
yang kreatif
serta mampu
menggambarkan tema
yang diangkat.
Sebagai materi
pendukung, designer mengambil gambar – gambar dari internet
atau gambar – gambar yang pernah dipakai maupun hasil
pemotretan dengan pengeditan yang seperlunya. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan kreatifitas, baik dari penulis naskah renungan
maupun graphic designer. Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Kreativitas dapat membantu
periklanan dalam
memberi informasi,
membujuk,
60
mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat “meledakkan “ periklanan. Suyanto : 2004
Di Rehobot Publishing, penulis melihat adanya strategi kreatif yang dikembangkan. Salah satunya adalah melalui
desain grafis. Desain grafis memiliki peluang yang besar dalam menciptakan identitas, pencitraaan maupun daya tarik secara
visual. Desain – desain yang dibuat oleh desainer grafis FG
merupakan hasil dari kreatifitas. Gaya – gaya desain yang
diangkat lebih bergaya simpel serta menarik, disesuaikan dengan segmentasi
usia – usia remaja yang lebih tertarik pada
tampilan yang menarik mata. Selain itu juga mampu merepresentasikan jiwa kawula muda. Produk FG dibalut
dengan jiwa muda yang begitu kental. Saat melihat cover depan buku renungan FG, para kaum muda akan tertarik karena
dengan sentuhan desain yang bergaya vintage maupun retro yang sampai saat ini tetap
„kece’
5
di mata kaum muda. Cover depan merupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk menembak sasaran pada pandangan pertama. Menurut pimpinan Marketing Rehobot Publishing, tampilan itu
sangat penting terlebih cover depan. Biasanya saat produk berada pada display di toko
– toko buku, pengunjung akan melihat secara sekilas semua buku. Kesempatan itulah yang
berusaha dimaksimalkan oleh Rehobot dan Tim untuk menciptakan
‘love at first sight’ pada produk FG. Dengan tampilan yang menarik, jiwa muda yang kental baik dalam
5
Kece adalah kata slang yang diambil dari kata bahasa Inggris yaitu catchy yang berarti keren atau mudah untuk mendapat perhatian.Digunakan untuk
memberi tanggapan kepada sesuatu, tetapi dominan pada tanggapan penampilan.
61
bentuk font, pemilihan kata, serta gambar – gambar ilustrasi
pendukung yang sangat merepresentasikan jiwa kaum muda yang
„funky‟ dan gaul. Maka tak jarang dalam pemilihan kata untuk cover depan, FG menggunakan bahasa Inggris. Seperti
pada bulan Januari “Reborn” bulan Februari “ Reflection”
bulan Maret “Trust and Obey”. Content dari buku renungan FG terdapat 32 halaman utama.
Pada halaman muka, terdapat halaman khusus dari redaksi yang menuliskan mengenai kata pengantar yang memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai hal yang akan dibahas. Dalam setiap edisinya FG memiliki tema khusus yang diangkat.
Tetapi tidak semua isi tulisan dibuat sesuai dengan tema, hanya sekitar 20 tulisan yang memang dibuat sesuai tema. Hal itu
memang disengaja untuk membuat tulisan tidak monoton, sehingga mencegah kebosanan pembaca. Selain itu juga
dikarenakan untuk tidak menghalangi kekreatifitasan para penulis.
Mengenai kualitas tulisan renungan, FG didukung dengan para penulis yang memiliki SDM tinggi. Semua penulis di
Rehobot Publishing telah mendapatkan pelatihan, seminar dalam penulisan buku renungan. Ditambah dengan mentor
yakni Pdt. Abednego Agus Effendy yang selalu memantau dan memeriksa hasil tulisan para penulis. Sehingga dalam setiap
produksinya, content renungan mengalami proses editing dimana bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam
penulisan renungan.
62
5.2.2 Harga
Dalam pemasarannya saat ini FG mencapai harga Rp 5000,- untuk distribusi wilayah pulau Jawa dan Bali. Sedangkan
untuk luar pulau jawa dan Bali, FG dibandrol harga sebesar Rp 5.500,-. Untuk saat ini, harga yang sudah ditetapkan oleh FG
tersebut merupakan harga yang bisa dibilang murah. Apabila dibandingkan dengan pesaingnya sesama renungan harian anak
muda yakni „Youth‟ yang mematok harga Rp 8000.- dan „Spirit
Next‟ yang mematok harga Rp 6.000,- untuk wilayah distribusi pulau Jawa dan Bali dan Rp 7.000,- untuk luar pulau Jawa dan
Bali. Harga tentunya akan sangat mempengaruhi penjualan. Dengan harga Rp 5000,- akan sesuai dengan kantong pelajar
maupun mahasiswa.
Tanpa mengesampingkan
kualitas penulisan, maupun kualitas kertas yang dipakai, FG berani
mengambil resiko untuk dapat menghasilkan keuntungan serta tetap dapat menutup biaya produksi. Penetapan harga ini
tentunya sudah dianialisis dengan matang oleh Tim marketing sehingga dipastikan dengan harga sekian, FG tetap memperoleh
keuntungan. Hal ini sama dengan apa yang diutarakan oleh pimpinan Marketing yang mengatakan bahwa harga merupakan
salah satu strategi yang dipakai FG untuk membuat pelanggan tidak beralih pada produk lain.
Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis menemukan bahwa Tim marketing FG sangat cermat dan cerdas
dalam memilih distributor, percetakan, dan sarana ditribusi. Tim marketing mencari distributor
– distributor yang dapat dipercaya serta mampu untuk membayar secara cash. Dengan hal tersebut
63
maka akan sangat berpengaruh pada lancarnya distribusi barang dan meminimalisir penipuan. Selanjutnya tim marketing telah
memiliki link yang baik dengan sebuah percetakan buku di kota Klaten yakni Intan Pariwara. Dengan adanya hubungan baik
tersebut tentunya ada harga khusus yang ditawarkan oleh pihak percetakan, dimana penulis tidak bisa mendapatkan data yang
pasti karena merupakan rahasia perusahaan. Tetapi lepas dari itu, Tim Marketing tetap berusaha meminimalisir ongkos
produksi dan memilih distribution channel yang tepat. Karena distribusi merupakan bagian vital dari strategi pemasaran.
Sekalipun suatu produk memiliki kualitas yang sangat bagus tetapi apabila sistem distribusi kacau, maka pelanggan
akan tetap kecewa. Selain itu dengan pemilihan distribution channel yang tepat dalam hal ini tidak terlalu mahal serta
memiliki proses yang tidak rumit ternyata sangat membantu FG dalam menekan biaya produksi. Kemudian untuk memastikan
distribusi berjalan normal serta tercapainya kepuasan konsumen FG memilih untuk mengirim barang minimal dua bulan
sebelum bulan terbitnya. Semisal untuk bulan Mei ini, tim marketing sudah mengirim produk FG untuk bulan Agustus dan
begitu untuk seterusnya. Dengan adanya strategi – strategi
tersebut jelas berpengaruh pada penetapan harga jual FG yakni dalam kisaran Rp 5.000,- sampai Rp 5.500,- dan
telah berhasil membuat keuangan dalam keadaan stabil.
64
5.2.3 Penempatan
Saat ini pendistribusian renungan harian produksi Rehobot Publishing FG sudah tersebar lebih dari 15 kota besar di
Indonesia. Sepeti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Solo, Semarang, Salatiga Purwokerto, Magelang Manado, Makasar,
Medan, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Kupang, Papua dll. Faktor yang membuat renungan
– renungan harian tersebar ke banyak wilayah adalah karena peran marketing serta
kerjasama yang apik dengan para distributor. Pada awal mulanya marketing mencari link melalui internet yakni toko
– toko buku di berbagai kota. Selain itu, sebelumnya Rehobot
Publishing pernah bekerja sama dengan Gloria yang juga merupakan penerbitan buku renungan harian di Jogjakarta.
Seiring berjalannya waktu Gloria serta Rehobot Publishing tidak lagi menjalin kerja sama. Gloria tidak lagi menyebarkan
renungan harian Future Generation, karena hal itu Rehobot Publishing diuntungkan dengan lahan
– lahan dari Gloria. Pendistribusian FG hingga saat ini masih terus
dikembangkan, setelah pada tahun 2013 lalu FG berhasil menembus pasar Internasional yakni Malaysia. Kerjasama
dengan salah satu penerbit di Malaysia hanya berjalan selama lima bulan karena adanya kendala teknis yakni masalah
penulisan. Sampai penelitian ini dilakukan, pimpinan Rehobot Publishing
mengaku bahwa
pihaknya masih
terus mengusahakan untuk dapat kembali menjalin kersama dengan
Malaysia.
65
Selain itu pimpinan Rehobot Publishing Pdt. Agus Effendi, pada Oktober 2013 mengadakan presentasi ke Korea untuk
menembus pasar anak muda di Korea. Prestasi ini tentunya membanggakan, karena FG merupakan satu
– satunya renungan harian anak muda yang berhasil go International. Meskipun
demikian, tim Marketing selalu mengusahakan untuk juga dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, pelosok Nusantara.
FG merupakan satu – satunya renungan harian yang memiliki
distributor di wilayah – wilayah pelosok Indonesia seperti di
Sorong, Merauke, Manado, Tobelo dll. Wilayah – wilayah yang
jarang di hampiri oleh renungan harian anak muda yang lainnya. Kerelaan untuk mengupayakan pendistribusian hingga ke
wilayah – wilayah yang sulit di jangkau merupakan strategi
yang dilakukan oleh tim marketing.
5.2.4 Kegiatan Promosi
a. Advertising Periklanan
Dari data yang penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa FG tidak memiliki konsep komunikasi terpadu. Hingga kini FG
tidak memasang iklan secara above the line. Karena menurut pimpinan Marketing, hal tersebut kurang efektif dan memakan
biaya yang mahal. Meski demikian FG lebih berupaya memaksimalkan periklanan secara below the line. Hal ini
tampak dari event – event yang diselenggarakan oleh FG. Kerap
kali FG sering mengadakan kegiatan promosi secara offline di beberapa Mall maupun Universitas di kota Solo. Mall maupun
66
Universitas dipilih sebagai tempat yang dirasa cocok untuk beriklan. Di kota Solo sendiri terdapat banyak universitas
Kristen, negeri maupun swasta. Tetapi yang bebarapa kali menjadi pilihan FG adalah univeritas
– universitas Kristen seperti STT Inri, UKS, Sekolah
– sekolah tinggi Teologia. Biasanya FG masuk ke Universitas
– universitas tersebut melalui suatu event musik rohani, dan di dalamnya terdapat
selipan untuk mempromosikan produk FG. Hal ini cukup efektif untuk membuat orang mengenal
produk FG. Demikian juga dengan promosi – promosi yang
dilakukan di Mall. Meskipun event – event seperti ini tidak
memiliki jadwal rutin dalam penyelenggaraannya, tetapi hal ini lebih efektif bila dibanding dengan promosi secara above the
line, karena dapat menyentuh langsung para konsumen. Sedangkan untuk menjangkau luar kota maupun luar pulau,
promosi below the line harus mampu menjangkau konsumen yang terpencar secara geografis, baik melalui penggunaan
teknologi maupun event – event yang kedepan akan diadakan
oleh FG yakni gathering. Gathering merupakan acara berkumpulnya seluruh penggemar FG di berbagai belahan
Nusantara. Dengan adanya acara gathering tersebut akan dapat memfasilitasi terjalinnya hubungan yang baik antara Tim dari
FG dan para penggemar setia FG. Saat ditemui, pimpinan Marketing mengatakan, acara gathering tersebut bukan sekedar
wacana, tetapi akan ada realisasinya, hanya saja memang belum ditetapkan tanggal yang pasti kapan acara tersebut akan digelar.
Tetapi lepas dari pada itu, acara gathering ini akan menjadi
67
kesempatan yang besar dalam FG membangun kepercayaan serta kesetiaan konsumen.
Keputusan untuk tidak menggunakan promosi secara above the line ini juga karena dipengaruhi oleh segmentasi
secara demografis. Yang mencakup di dalamnya mengenai usia serta mengenai agama. FG memiliki segmentasi yang jelas,
seperti yang disebutkan sebelumnya target usia remaja usia 13 –
21 tahun beragama Kristen serta memiliki kebutuhan akan nilai – nilai spiritual. Lingkungan demografis yang seperti itu banyak
ditemukan di komunitas – komunitas seperti Gereja, Oikumene,
KTBK, PPA dll. Hal itu akan lebih mudah dijangkau melalui promosi yang sifatnya lebih mengarah pada kontak personal dan
perilaku empati yang memicu terjadinya fenomena WOM Word Of Mouth. Oleh Marketing dengan memaksimalkan
WOM, p romosi dari mulut ke mulut secara otomatis
membentuk hubungan timbal balik antara konsumen dan perusahaan maupun dari para distributor ke perusahaan.
Sehingga dapat mengembangkan pemasaran yang berbasis pada relationship, dan membangun suasana keakraban dan
terjalinnya hubungan yang lebih luas. Promosi dari mulut
– ke mulut ini menjangkit bak virus saat dipengaruhi oleh orang
– orang yang mempunyai pengaruh cukup kuat, yang dapat mempengaruhi banyak orang untuk
mengambil keputusan. Dalam fenomena ini Tim marketing FG mencari opinion leader yang dirasa berpotensi untuk
menyebarkan informasi mengenai FG. Alur mekanisme terjadinya WOM pada penyebaran FG adalah:
Marketing Mencari Lahan
Kirim Sampel renungan FG
Membangun Hubungan
Feedback
68
Proses alur WOM seperti yang sering terjadi pada lahan gereja adalah pada saat Gereja mendapat kiriman sample FG tersebut,
akhirnya mulai tersebar pada para anggota Gereja. Sample yang berupa buku renungan FG tersebut, selanjutnya dengan cepat
tersebar pada anggota Gereja. Di Gereja – Gereja terdapat
persekutuan anak muda yang aktif, maka tidak heran jika banyak kaum muda yang tertarik untuk membaca renungan. Selain itu
karena memang FG sering digunakan sebagai bahan perenungan dalam persekutuan
– persekutuan maupun PPA kaum muda. Tim Marketing juga memiliki opinion leader yang kebanyakan adalah
para pengusaha Kristen. Menurut pengkauan Ferry Hartanto, selaku pimpinan
Marketing pihaknya memang sengaja memilih para pengusaha tersebut karena dirasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
para karyawannya untuk membaca dan membeli produk FG. Dari pihak Marketing sendiri dalam menjaga supaya WOM tetap
menjadi senjata yang ampuh, Tim Marketing memanfaatkan penggunaan teknologi untuk merambah pada terbangunnya
hubungan yang lebih personal kepada para opinion leader maupun para distriutor FG. Dengan terjalinnya relationship yang
baik antara FG dengan para distributor membuat hubungan terjalin dengan baik, sehingga membuat para distributor dengan
sendirinya lebih merekomendasikan FG pada para konsumen.
b. Sales Promotion Promosi Penjualan