Proses alur WOM seperti yang sering terjadi pada lahan gereja adalah pada saat Gereja mendapat kiriman sample FG tersebut,
akhirnya mulai tersebar pada para anggota Gereja. Sample yang berupa buku renungan FG tersebut, selanjutnya dengan cepat
tersebar pada anggota Gereja. Di Gereja – Gereja terdapat
persekutuan anak muda yang aktif, maka tidak heran jika banyak kaum muda yang tertarik untuk membaca renungan. Selain itu
karena memang FG sering digunakan sebagai bahan perenungan dalam persekutuan
– persekutuan maupun PPA kaum muda. Tim Marketing juga memiliki opinion leader yang kebanyakan adalah
para pengusaha Kristen. Menurut pengkauan Ferry Hartanto, selaku pimpinan
Marketing pihaknya memang sengaja memilih para pengusaha tersebut karena dirasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
para karyawannya untuk membaca dan membeli produk FG. Dari pihak Marketing sendiri dalam menjaga supaya WOM tetap
menjadi senjata yang ampuh, Tim Marketing memanfaatkan penggunaan teknologi untuk merambah pada terbangunnya
hubungan yang lebih personal kepada para opinion leader maupun para distriutor FG. Dengan terjalinnya relationship yang
baik antara FG dengan para distributor membuat hubungan terjalin dengan baik, sehingga membuat para distributor dengan
sendirinya lebih merekomendasikan FG pada para konsumen.
b. Sales Promotion Promosi Penjualan
Yang termasuk dalam aktivitas promosi penjualan FG adalah ketika
FG memberikan potongan harga kepada para
69
distributornya, potongan tersebut nilainya bisa mencapai 20 –
30 dari total barang yang diorder. Potongan harga yang diberlakukan untuk para distributor FG ini sangatlah
menguntungkan bagi distributor. Sedangkan untuk para pelanggannya FG memberikan bonus insentif berupa halaman
sisipan sebanyak lima lembar. Halaman sisipan merupakan halaman tambahan diluar dari halaman utama yakni isi renungan.
Halaman sisipan menyajikan informasi yang menarik, informatif serta inovatif. Dalam buku renungan FG, halaman sisipan ini
bernama „MiniMax‟. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, „MiniMax‟
menjadi nilai tambah bagi FG, dimana „MiniMax‟ merupakan bagian dari aktivitas promosi penjualan. Dengan adanya
„MiniMax‟ ini membuat FG tidak terlihat monoton, serta membosankan. Karena „MiniMax‟ mengusung tujuh tema
berbeda setiap edisinya. Bagi para pembaca, kehadiran MMX sangat dinantikan, bahkan beberapa remaja pembaca FG
mengaku, mereka akan membuka halaman MiniMax terlebih dahulu dan membacanya sebelum mereka membuka halaman
renungan. Rupanya MMX menjadi magnet yang mumpuni dalam menarik minat baca konsumen terhadap FG. Karena MMX selalu
menyajikan informasi yang up to date dan dikemas dalam balutan layout yang memanjakan mata para remaja dan pemuda.
Layout dari MMX dibuat menyerupai majalah remaja, dengan dipenuhi warna
– warna cerah, serta tipografi yang apik. Selain itu promosi penjualan yang dilakukan FG adalah
pada bulan Mei 2014 lalu diadakan kontes „foto selfie‟
6.
6
Selfie adalah
jenis foto potret diri yang
diambil sendiri
dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera.
70
Dimana dalam kontes tersebut memperebutkan hadiah gratis berlangganan FG selama tiga bulan, serta foto pemenang akan
dimuat di renungan FG. Foto selfie memang sedang menjadi tren anak
– anak muda sekarang ini. Dalam strategi promosi penjualan, kontes merupakan ajang untuk menarik perhatian
konsumen untuk terus setia dalam menggunakan produk FG. Menurut Hermawan, 2012 : 135 kontes berbeda dengan
undian, dimana kontes membutuhkan partisipasi konsumen dengan melakukan sesuatu keahlian atau keterampilan untuk
mendapatkan hadiah. Karena itulah pada bulan Mei ini FG mengadakan kontes „foto Selfie‟ dimana pembaca FG diminta
untuk berpose baik sendiri maupun bersama teman sambil memperlihatkan FG edisi Mei 2014. Kontes ini diberi nama
‘Selfie with FG’. Tentunya Marketing menargetkan akan adanya partisipasi
yang besar dari para pembaca FG untuk mengikuti kontes ini. Foto selfie dapat kita jumpai dengan mudah di jejaring
– jejaring sosial facebook dan twitter.
Melalui kontes „Selfie with FG‟ ini, peserta kontes juga diminta untuk mengunggah hasil foto mereka
ke jejaring sosial yakni facebook dan twitter. Dengan adanya kontes foto selfie ini, akan membuat para pembaca FG tidak
sedang merasa dimanfaatkan, tetapi memang karena foto selfie saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup kawula muda masa
kini.
71
c. Analisis Public Relation Hubungan Masyarakat