22
protes petani di daerah Blora. Gerakan ini mempunyai corak MILLINARISME, yaitu gerakan yang menentang ketidak adilan dan mengharapkan zaman emas
yang makmur Soedarsono, 2007: 33, 34, 36-37.
B. Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Blora yang tercatat berdasarkan hasil registrasi penduduk pada akhir tahun 2003 oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora
sebanyak 836.008 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 412.783 orang dan perempuan sebanyak 423.225 orang. Sementara itu jumlah kepala rumah tangga
atau kepala keluarga KK sebanyak 224.128 orang. Kepadatan penduduk Kabupaten Blora pada tahun 2003 jika dihubungkan dengan luas wilayah Blora,
sekitar 459 jiwa per km
2
. Wilayah terpadat penduduknya adalah Kecamatan Cepu yang mencapai tingkat kepadatan 1.518 jiwa per km
2
, disusul Kecamatan Blora dengan kepadatan 1.093 jiwa per km
2
. Jumlah keluarga prasejahtera alasan ekonomi pada akhir tahun 2003 sebanyak 76.594 keluarga. Tingkat kelahiran
pada tahun 2003 sebesar 6,83, sementara itu tingkat kematian sebesar 3,50. Jumlah penduduk yang datang pada tahun 2003 lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang pindah, yaitu penduduk yang datang sebanyak 1.855 orang, sedangkan penduduk yang pindah sebanyak 2.176 orang
Sri, 2007: 49-50. Jumlah pendudukan Kabupaten Blora pada tahun 2012 sebesar 846.432 jiwa,
dengan seks rasio 97,29, artinya penduduk perempuan lebih banyak disbanding
23
penduduk laki-laki. Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Blora tahun 2012 rata-rata adalah 465 jiwa per km
2
. Kepadatan tertinggi tercatat di Kecamatan Cepu sebesar 1.498 jiwa per km
2
. Jumlah kepala rumah tangga pada tahun 2012 tercatat sebanyak 242.496 orang Fenny, 2013: 73.
b. Mata Pencaharian
1. Pertanian
Padi sawah merupakan komiditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Blora. Di tahun 2012 produksi padi sekitar 402.874 ribu ton,
naik 18,95 disbanding tahun sebelumnya. Untuk tanaman palawija, produksi jagung mengalami kenaikan sebesar 21,43 terbanding lurus
dengan luas panen yang mengalami kenaikan 5.030 Ha. 2.
Perkebunan Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Blora hanya perkebunan
rakyat. Luas dan produksi tidak terlalu banyak. Tidak ada perkebunan besar yang dikelola negara atau swasta berbadan hukum di Kabupaten ini.
3. Peternakan
Ada tiga jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten Blora adalah ternak besar, ternak kecil dan unggas. Sapi potong merupakan jenis ternak
besar terbanyak di Kabupaten Blora yang tercatat sebanyak 269.533 ekor. 4.
Perikanan Sub sektor perikanan, meliputi kegiatan usaha perikanan darat yang
terdiri dari usaha budidaya sawah, kolam dan perairan umum sungai.
24
Produksi perikanan yang ada didominasi oleh perikanan umum sebesar 235 ton berasal dari sungai.
5. Kehutanan
Sebanyak 49,66 luas Kabupaten Blora merupakan hutan yang terbagi atas tiga kesatuan administrasi Pemangkuan Hutan yaitu KPH
Randublatung, KPH Cepu dan KPH Blora. 6.
Koperasi Koperasi sebagai
soko
guru perekonomian sangat penting peranannya dalam lingkup usaha kecil dan menengah. Dari tahun ke tahun jumlahnya
mengalami kenaikan, demikian pula dengan jumlah anggotanya. Pada tahun 2012 jumlah koperasi naik sebesar 0,38. Banyaknya koperasi ada
524 unit terdiri atas 17 KUD dan 507 non KUD dengan jumlah total anggota sebanyak 98.517 orang.
7. PerdaganganPerusahaan
Pada tahun 2012 perusahaan yang terdaftar pada BPMPP sejumlah 947 unit yang menyerap tenaga kerja sejumlah 30.710 orang, dengan total
modal 397,94 milyar rupiah dan menghasilkan omset 208,47 milyar rupiah. Khusus untuk perusahaan dagang ada sebanyak 951 unit dengan
dominasi di perusahaan dengan kategori PO 68,11. 8.
Kepegawaian Pada tahun 2012 jumlah PNS dan CPNS di Kabupaten Blora sebanyak
11.327 orang. Dari jumlah tersebut, golongan IV sebanyak 38,20.
25
Jumlah pegawai tersebut tersebar di 5 badan, 11 dinas, 4 kantor dan 2 sekretariat yaitu sekretariat Kabupaten dan sekretariat DPRD juga 16
Kecamatan, 24 Kelurahan dan 13 instansi vertikal Fenny, 2013: 28, 211, 212, 279-280.
c. Pendidikan