PENGARUH RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DAN RISK OF RETURN TERHADAP BID ASK SPREAD SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012

(1)

PAYOUT RATIO, AND RISK OF RETURN TOWARDS BID ASK SPREAD AFTER STOCK SPLIT ON COMPANY LISTED

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE THE PERIOD 2007-2012

By

Daniel Pranata Purba

The purpose of this research was to determine the influence of Stock Return, Trading Volume, Dividend Payout Ratio, and Risk of Return towards Bid Ask Spread after Stock Split. The sample used in this research is a companies that perform stock split policy listed in Indonesia Stock Exchange in 2007-2012. Total samples of this research were as many as thirty seven companies with sampling using purposive sampling method. Technique data analysis was using multiple linier regression with panel data. Based on the results of test-t (partial) indicating that variable return stocks and risk of return significantly influenced towards bid ask spread and variable trading volume and dividend payout ratio not significantly influenced towards bid ask spread after stock split. Based on the results of test-f (simultaneous) indicating that there are significant influence between stock return, trading volume, dividend payout ratio, and risk of return towards bid ask spread after stock split.

Key Words: Stock Return, Volume Trading, Dividend Payout Ratio, Risk of Return, Bid Ask Spread, and Stock Split.


(2)

ABSTRAK

PENGARUHRETURNSAHAM, VOLUME PERDAGANGAN,DIVIDEND

PAYOUT RATIO, DANRISK OF RETURNTERHADAPBID ASK SPREAD

SESUDAHSTOCK SPLITPADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012

Oleh

Daniel Pranata Purba

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan, Dividend Payout Ratio, dan Risk of ReturnterhadapBid Ask Spread sesudah Stock Split. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan kebijakan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 perusahaan dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda dengan pendekatan data panel. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel return saham dan risk of return berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread serta variabel volume perdagangan dan dividend payout ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spread sesudah stock split. Berdasarkan hasil uji F (simultan) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara return saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of returnterhadapbid ask spreadsesudahstock split.

Kata Kunci: Return Saham, Volume Perdagangan, Dividend Payout Ratio,


(3)

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012

Oleh

DANIEL PRANATA PURBA Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2014


(4)

(5)

Nama Mahasiswa No. PokokMahasisura

Jurusan

,'

-*--:..

Fakultas

-.'

PERUSAIIAAIT YAIYG TERDAFTAR DI BURSA EI.EK IhIDONESIA. PERIOI}E 2W7-2A12

Dapic{'kamta Purbr

1016S51033,

Ilmu Adrninistrasi Bisnis Itmu Sosial dan Bmu Folitik

.."., -. MENTYETUJTII. I,,Jfumisi Pe"qbimbing

Deaayenti, S-LN., M.A*B. NrP. 19810106 200501 2 202

2. Ketua Juusan Administasi Bistis


(6)

PERI\TYATAAI\

Dengan ini saya meayatakan bahwa:

1. Karya tulis saya" Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana

/

Ahli Madya),

baik di Universitas Lampung maupun pergunum tingg lainnya.

2. Karya tutis

ini murni gagasarL runus{m dan penelitian

saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di tulis atau

dipublikasikan orang laiq kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acrlztn dalarn naskah dengan disebutkan nilma pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan

ini saya

buat dengan sesungguhya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima saCIksi akademik berupa pencabutan

gela yang

telatr diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan Tinggi ini.

Daniel PranataPurba NPM. 1016051033


(7)

Penulis dilahirkan di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 12 November 1991, sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak K. Purba dan Ibu R. br. Manihuruk.

Latar belakang pendidikan yang telah dijalankan yaitu penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK Bayangkara Kabanjahe tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) di SDN 040446 Kabanjahe tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Santo Xaverius 1 Kabanjahe tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Kabanjahe diselesaikan tahun 2010.

Tahun 2010, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cilimus, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2013. Penulis pernah aktif di organisasi eksternal kampus yaitu Organisasi IMKA-RML (Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Lampung).


(8)

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucap Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa Kupersembahkan Karya Tulis ini untuk:

Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan

motivasi dan doa untuk kesuksesan dan cita-citaku

Keluarga besar dan teman-teman yang selalu memberikan doa,

dukungan, dan motivasi

Dosen Pembimbing dan Penguji yang telah memberikan

waktu luang, pemikiran dan arahan


(9)

T ujuan hidup untuk menjadi yang terbaik tak terbatas jarak dan waktu tempuhnya. Secepat apapun kamu berlari untuk mengejarnya, tidak akan pernah sampai. N amun

teruslah berlari mengejar tujuan tersebut sampai kakimu tak mampu lagi untuk melangkah dan syukuri apapun yang kamu alami selama kamu berusaha meraihnya. I tu

akan mengubah hidup kamu menjadi lebih baik, ketimbang kamu hanya berdiam dan pasrah akan keadaan yang jelas-jelas tidak akan memberikan perubahan apapun dalam

hidupmu.

( D aniel P ranata P urba)

Jangan T akut Salah, Jangan T akut M encoba Sesuatu yang B aru. O rang yang T ak P ernah M elakukan Kesalahan A dalah O rang yang T ak P ernah M encoba Sesuatu

yang B aru. ( A lbert Einstein)

Lebih B aik M enyesali H al-hal yang T elah Gagal Kita Raih, D aripada M enyesali H al-hal yang T idak P ernah Kita Coba Lakukan


(10)

SANWACANA

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan, Dividend Payout Ratio, dan Risk of Return Terhadap Bid Ask Spread Sesudah Stock Split Pada Perusahaan yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2012” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.) di Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini, adalah juga berkat motivasi dan pengarahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M. M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M. S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairul Syah, M. H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(11)

Pembimbing Utama pada ujian Skripsi. Terimakasih untuk bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

7. Ibu Damayanti, S.A.N., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Kedua, terimakasih atas kesediaannya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Soewito, M.M selaku Dosen Penguji pada ujian skripsi ini. Terimakasih atas segala kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang tidak dapat disebutkan satu persatu,“Terimakasih Bapak dan Ibu”.

11. Ayah (K. Purba) dan Ibu (R. br. Manihuruk) tercinta yang telah membesarkan serta mendidik penulis dengan kasih sayang dan pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas


(12)

Lampung,“terimakasih atas dukungannya baik moril maupun materiil serta kasih sayang yang sudah diberikan kepada saya”.

12. Keluarga Besar,Pomparan ni (+) H. Purba / (+) T. br. Sidabutar dan (+) M. Manihuruk / (+) P. br. Purba, “terimakasih atas dukungannya baik moril maupun materiil”

13. Adikku Rantika Wulandari br Tarigan, “Terimakasih buat dukungan, semangat, suka dan dukanya”.

14. Sahabatku, Rio Suranta Meliala dan Bryan Fernandes Sipayung, “Terimakasih atas segala suka dan duka, keceriaan dan canda tawa, serta dukungan dan kebersamaan yang diberikan selama ini, sukses selalu untuk kita”.

15. Teman-teman seperjuangan ABI 2010, Bobby Cristian Effendy, Atanasius Ifan Prayoga, Hari Hardianto, Anggi Royan, Arie Arianto, Lisa Aryani, Trya Melissa, Annisa Fabiola, Annisa Noerlita, Meika, Tera, Ruslan, Nuhada, M. Kafi, Deris, Jufan, Devi, Ade, Nurul, Yulia, Yoga, Hari Candra, Mustaqim, Intria, Rifatunisa, Wenny, Solihin, Saut, Mala, Elita, Sespana, Kusuma, Rizny, Amanda, Rizky, Natalia, Lidya, Ranis, Lana, Lala, I Made, Denny, dan semua teman-teman ABI yang tidak dapat disebutkan satu persatu,“terimakasih teman-teman semua, buat suka dan duka yang dilalui bersama selama perkuliahan”.

16. Teman-teman Permata dan IMKA, Jenny S., Destra Meliala, Rio Sebayang, Eko S., Yudha Sinulingga, Jimmy Barus, Robert, Ellyasip Sembiring, Hans Sembiring, Adolf E. D. Tarigan, Effendy Ginting, Cokro S., Sujana D. S. Aldo Ginting, Immanuel K.P.A, Andi Sinulingga, Yuni Fransiska, (K’tua),


(13)

tidak dapat disebutkan satu persatu, “terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan suka serta dukanya selama ini”.

17. Teman-teman Villa Selmon, Ramayang N.E., Nevia, Yuanita, Sayu, Leni, Venda, Anggun, Alvina, Amoy, dan Dewi, “terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan suka serta dukanya selama ini”.

18. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

19. Untuk Almamater tercinta.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan menyertai kita semua, dan semoga ilmu yang diperoleh penulis bermanfaat bagi Bangsa dan Negara, Amin. Bandar Lampung, Agustus 2014

Penulis


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Stock Spilt... 10

1. PengertianStock Split... 10

2. TeoriStock Split... 11

3. JenisStock Split... 14

4. Tujuan dan ManfaatStock Split... 14

5. ProsesStock Split... 15

6. PengaruhStock Split... 16

B. Spread... 18

1. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiSread... 20

2. Bid Ask Spread... 21

C. ReturnSaham... 22

D. Volume Perdagangan... 24

E. Dividend Payout Ratio... 25

F. Risk of Return... 26

G. Hasil Penelitian Terdahulu... 28

H. Kerangka Pemikiran... 31

I. Hipotesis Penelitian... 34

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel... 36

C. Jenis dan Sumber Data... 38


(15)

F. Teknik Analisis Data... 42

1. Analisis Regresi Berganda ModelPanel Data... 42

G. Uji Hipotesis... 49

1. Koefisien Determinasi... 49

2. Uji Parsial(Uji t)... 51

3. Uji Simultan (Uji F)... 52

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 54

1. PT. Global Mediacom Tbk... 54

2. PT. Davomas Abadi Tbk... 55

3. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk... 56

4. PT. AKR Corporindo Tbk... 57

5. PT. Semen Gresik Persero Tbk... 59

6. PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk... 60

7. PT. Humpuss Interoda Transportasi Tbk... 61

8. PT. Pakuwon Jati Tbk... 62

9. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk... 63

10. PT. Lippo Karawaci Tbk... 64

11. PT. Internasional Nickel Indonesia Tbk... 65

12. PT. Panin Sekuritas Tbk... 66

13. PT. Bank Central Asia Tbk... 67

14. PT. Panorama Sentrawisata Tbk... 68

15. PT. Timah Tbk... 68

16. PT. Island Concepts Indonesia Tbk... 69

17. PT. Citra Tubindo Tbk... 70

18. PT. Resource Alam Indonesia Tbk... 71

19. PT. Ciputra Development Tbk... 72

20. PT. Tunas Ridean Tbk... 73

21. PT. Intiland Development Tbk... 73

22. PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk... 74

23. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk... 75

24. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk... 76

25. PT. PP London Sumatera Tbk... 77

26. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk... 79

27. PT. Intraco Penta Tbk... 80

28. PT. Pan Brothers Tex Tbk... 80

29. PT. Astra Otoparts Tbk... 81

30. PT. Surya Semesta Internusa Tbk... 82

31. PT. Capitalinc Investment Tbk... 83

32. PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk... 84


(16)

34. PT. Kalbe Farma Tbk... 85

35. PT. Surya Citra Media Tbk... 87

36. PT. Ace Hardware Indonesia Tbk... 88

37. PT. Berlina Tbk... 89

B. Hasil Analisis Data... 90

1. Hasil PerhitunganReturnSaham... 90

2. Hasil Perhitungan Volume Perdagangan... 92

3. Hasil PerhitunganDividend Payout Ratio... 95

4. Hasil PerhitunganRisk of Return... 96

5. Hasil PerhitunganBid Ask Spread... 98

C. Analisis Statistik Deskriptif... 101

D. Analisis Regresi Model Panel Data... 104

1. UjiChow... 104

2. Uji Hausman... 105

E. Interpretasi Model... 106

F. Hasil Pengujian Hipotesis... 108

1. Uji Koefisien Determinan... 108

2. Uji t... 109

3. Uji F... 111

G. Pembahasan... 113

1. PengaruhReturn Saham TerhadapBid Ask Spread... 113

2. Pengaruh Volume Perdagangan TerhadapBid Ask Spread... 115

3. PengaruhDividend Payout RatioTerhadapBid Ask Spread... 119

4. PengaruhRisk of ReturnTerhadapBid Ask Spread... 122

5. Hubungan AntaraReturnSaham, Volume Perdagangan, Dividend Payout RatiodanRisk of ReturnTerhadap Bid Ask Spread... 124

H. Keterbatasan Penelitian... 126

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 127

B. Saran... 128

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

Tabel Halaman 1.1 ReturnSaham, Volume Perdagangan,Dividend Payout Ratio,

Risk of Return, danBid askSpreadTahun 2007 Sebelum

Stock Split... 4

1.2 ReturnSaham, Volume Perdagangan,Dividend Payout Ratio, Risk of Return, danBid ask SpreadTahun 2007 Sesudah Stock Split... 4

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 30

3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria... 37

3.2 Defenisi Operasional Variabel... 42

3.3 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi... 50

4.1 Hasil PerhitunganReturnSaham pada Perusahaan yang Listingdi Bursa Efek Indonesia Pada Masa SesudahStock Split Periode 2007-2012... 90

4.2 Hasil Perhitungan Volume Perdagangan pada Perusahaan yangListingdi Bursa Efek Indonesia Pada Masa Sesudah Stock SplitPeriode 2007-2012... 93


(18)

4.3 Hasil PerhitunganDividend Payout Ratiopada Perusahaan yangListingdi Bursa Efek Indonesia Pada Masa Sesudah

Stock SplitPeriode2007-2012... 95

4.4 Hasil PerhitunganRisk of Returnpada Perusahaan yangListing di Bursa Efek Indonesia Pada Masa SesudahStock Split Periode 2007-2012... 97

4.5 Hasil PerhitunganBid Ask Spreadpada Perusahaan yangListing di Bursa Efek Indonesia Pada Masa SesudahStock Split Periode 2007-2012... 99

4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 102

4.7 Chow-testatauLikelihood Ratio Test... 105

4.8 Hasil Uji Hausman... 105

4.9 Hasil Statistik ModelFixed Effect... 106

4.10 UjiFixed Effect(Effect Specification)... 108

4.11 Hasil Perhitungan Uji t... 109

4.12 Hasil Perhitungan Uji F... 111

4.13 Perbandingan Rata-Rata Harga Saham, Volume Perdagangan, danBid Ask Spread5 bulan Sebelum dan SesudahStock Split Pada Tahun 2007... 117


(19)

Lampiran

Lampiran 1. Daftar Populasi, Kriteria Sampel, Sampel Lampiran 2. Hasil Statistik Deskriptif

Lampiran 3. Chow Test Lampiran 4. Uji Hausman Lampiran 5. Fixed Effect

Lampiran 6. Pooled Least Square(Common Effect) Lampiran 7. Tabel t

Lampiran 8. Tabel F

Lampiran 9. Hasil PerhitunganReturnSaham

Lampiran 10. Hasil Perhitungan Volume Perdagangan Lampiran 11. Hasil PerhitunganDividend Payout Ratio Lampiran 12. Hasil PerhitunganRisk of Return


(20)

VAFTARGAMBAR

Gambar Halaman


(21)

A. Latar Belakang

Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh sumber pembiayaan eksternal perusahaan dan juga untuk memperoleh pendapatan dengan berinvestasi dalam berbagai instrumen didalamnya. Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan pihak emiten (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan.

Dalam transaksi jual/beli saham, investor tidak dapat secara langsung melakukan transaksi di lantai bursa. Hal ini dikarenakan hanya pembeli dan penjual yang sudah memiliki izin sebagai anggota saja yang dapat melakukan usaha sendiri, yaitu sebagai perantara/pedagang efek (pialang/broker/dealaer). Oleh sebab itu, broker sangat diperlukan oleh investor untuk bisa membeli ataupun menjual saham di lantai bursa. Apabila seorang investor ingin menbeli/menjual surat berharganya, maka investor tersebut harus menghubungi brokernya masing-masing.


(22)

2

Ketika seorang investor ingin menjual saham yang dimilikinya, makabrokerakan mengajukan harga beli (bid price) kepada investor tersebut. Sedangkan harga yang ditawarkan oleh investor kepada broker disebut harga jual (ask price). Selisih antara harga jual (ask price) dengan harga beli (bid price) sendiri dinamakan sebagai bid ask spread. Bid ask spread ini merupakan komisi yang akan diperoleh oleh broker, dimana besarnya nilai bid ask spread ditentukan berdasarkan kesepakatan antara investor danbroker.

Selain sebagai perantara,brokerjuga mempunyai tugas lain sebagai kewajibannya kepada investor, yaitu memberikan informasi yang menyangkut prospek emiten di masa depan serta faktor-faktor lain yang berpengaruh pada saham. Informasi ini dibutuhkan oleh investor agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih investasi yang menguntungkan.

Akan tetapi informasi yang diperoleh oleh investor tidak selalu setara jumlahnya sehingga para investor akan mengalami asimetri informasi, yaitu suatu kondisi dimana salah satu pelaku pasar memiliki informasi yang lebih banyak dari pelaku pasar lainnya. Untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi, investor akan berupaya lebih demi mendapatkan informasi yang lebih baik. Terdapatnya informasi akuntansi yang lebih baik maka akan dapat menurunkan biaya transaksi yang juga menurunkanbid ask spread.


(23)

Terdapat beberapa informasi yang bisa diperoleh ketika investor ingin bertransaksi jual/beli saham di lantai bursa. Salah satunya adalah informasi mengenai kebijakan stock split. Stock split merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh emiten untuk memecah nominal harga saham yang sudah ada menjadi nominal yang lebih kecil lagi karena harga saham tersebut dinilai terlalu tinggi. Tingginya harga saham dinilai dapat menyebabkan harga saham tersebut tidak lagi likuid, sehingga akan mengurangi kemampuan beli investor. Dengan adanya kebijakan stock split, maka likuiditas saham akan tetap terjaga karena adanya perubahan harga yang dianggap lebih baik sehingga akan mencerminkan rasio-rasio keuangan yang cukup baik pula. Rasio-rasio keuangan yang baik dipandang memiliki risiko yang kecil sehingga bid ask spreadnya akan rendah. Oleh karena itu, banyak penelitian yang dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ukuranbid ask spreadyang diperoleh olehbroker.

Berikut ini disajikan data tentang bid ask spread dan rasio keuangan yang mempengaruhinya, serta perbandingan antara sebelum dan sesudah emiten melakukan stock split pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek yang melakukan kebijakanstock splitpada tahun 2007:


(24)

4

T

abel 1.1.ReturnSaham, Volume Perdagangan,Dividend Payout Ratio,Risk of Return, danBid ask SpreadTahun 2007 SebelumStock Split.

No. EmitenKode Tgl.SplitStock SahamReturn PerdaganganVolume DPR Risk ofReturn Bid AskSpread

1 BMTR 24/04/2007 10,3683 13,3670 1,2 0,0920 21,4315

2 DAVO 28/05/2007 5,2401 14,3193 0 0,0415 20,7761

3 ANTM 12/07/2007 11,5837 14,3581 0 0,0951 25,2099

4 AKRA 27/07/2007 10,3143 11,9802 31,14 0,0930 16,9115

5 SMGR 07/07/2007 6,6213 10.9125 5,01 0,0612 46,7542

6 SOBI 22/08/2007 16,0056 10,5497 0 0,1361 17,7493

7 HITS 11/09/2007 9,1916 8,1828 0 0,0792 22,8035

8 PWON 19/09/2007 25,8176 7,9589 0 0,2081 53,1905

9 JKON 12/12/2007 0 0 32,14 0 0

10 LPKR 26/12/2007 2,2570 13,8048 0 0,0200 8,3024

Rata-Rata 9,7400 10,5433 6,95 0,0826 23,3129

Sumber:Indonesian Capital Market Dictionary(ICMD) data diolah

Tabel 1.2.ReturnSaham, Volume Perdagangan,Dividend Payout Ratio,Risk of Return, danBid ask SpreadTahun 2007 SesudahStock Split.

No. EmitenKode Tgl.SplitStock SahamReturn PerdaganganVolume DPR Risk ofReturn Bid AskSpread

1 BMTR 24/04/2007 -0,7850 14,5227 0 -0,0120 22,7960

2 DAVO 28/05/2007 -4,0358 14,9157 0 -0,0482 30,6156

3 ANTM 12/07/2007 12,5323 16,2334 0 0,1011 32,7468

4 AKRA 27/07/2007 4,8248 13,5713 31,14 0,0454 21,2504

5 SMGR 07/07/2007 3.0315 12,9333 5,01 0,0267 45,5558

6 SOBI 22/08/2007 17.3524 13,6774 0 0,1546 26,3881

7 HITS 11/09/2007 -8,5667 11,4552 0 -0,0940 20,2063

8 PWON 19/09/2007 1,1893 11,9575 0 0,0078 20,6702

9 JKON 12/12/2007 -4,3552 7,4708 31,42 -0,0473 19,5777

10 LPKR 26/12/2007 0,8391 14,6824 0 0,0029 19,6704

Rata-Rata 2,2081 13,1420 6,757 0,0137 25,9477

Sumber:Indonesian Capital Market Dictionary(ICMD) data diolah

Tabel 1.1 dan tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan pada tahun 2007 sedang mengalami penurunan return saham setelah melakukan stock splitdengan rata-rata penurunan sebesar 77,33%, dan berakibat meningkatkanbid ask spreaddengan rata-rata peningkatan 11,30%. Hal ini berarti bahwa, data pada tabel menunjukkan hubungan berbanding terbalik antarareturnsaham dengan bid ask spread. Hal yang sama juga terjadi padadividend payout ratio yang memiliki hubungan berbanding terbalik denganbid ask spread. Rata-rata tingkat penurunan dividend payout ratio yaitu sebesar 2,78%. Akan tetapi, terdapat beberapa


(25)

perusahaan yang mengalami hal yang sebaliknya dimana data tabel menunjukkan hubungan berbanding lurus. Diantaranya, yaitu PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI), dimana data tabel menunjukkan return saham dan bid ask spreadnya mengalami peningkatan setelah stock split. PT. Semen Gresik Tbk (SMGR) dan PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) juga menunjukkan hal yang sama, dimana return saham dan bid ask spreadnya mengalami penurunan setelahstock split.

Lain halnya dengan volume perdagangan, dimana sebagian besar perusahaan mengalami peningkatakan volume perdagangan setelah kejadian stock split dengan rata-rata peningkatan sebesar 24,65%, yang juga mengakibatkan peningkatan pada bid ask spread. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan volume perdagangan berbanding lurus denganbid ask spredsetelah melakukanstock split. Namun berbeda dengan risk of return yang memiliki hubungan berbanding terbalik denganbid ask spreadsetelah kejadianstock split, dimana data pada tabel menunjukkanrisk of return mengalami penurunan setelahstock splitdengan rata-rata penurunan sebesar 83,41%, yang juga mengakibatkan peningkatan pada bid ask spread.

Akan tetapi, terdapat pula perusahaan yang mengalami hal yang sebaliknya. Diantaranya yaitu, PT. Semin Gersik Tbk (SMGR), PT. Humpuss Interoda Transportasi Tbk (HITS), dan PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang mengalami peningkatan volume perdagangan dan penurunan risk of return, dan mengakibatkan penurunan bid ask spread. Hal yang sama juga dialami oleh PT. Davomas Abadi Tbk, PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT. Sorini Agro Asia


(26)

6

Corporindo Tbk (SOBI), dan PT. Jaya Konstruksi Manggala Tbk (JKON), dimana risk of returnnya mengalami peningkatan yang berakibat terjadinya peningkatan bid ask spread.

Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap bid ask spread setelah kejadian stock split. Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bid ask spread memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kembali akan kekonsistenan bid ask spread setelah peristiwa stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melakukan stock split. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham, volume perdagangan,dividend payout ratio, danrisk of return.

Berdasarkan uraian di atas dan membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian dengan judul m Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan, Dividend Payout Ratio, DanRisk Of Return Terhadap Bid Ask Spread Sesudah Stock Split Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2012.”


(27)

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dihadapi berdasarkan latar belakang di atas adalah terdapat ketidakkonsistenan faktor-faktor yang mempengaruhi bid ask spread pada masa setelah stock split. Selain itu terdapat pula perbedaan hasil penelitian terdahulu terkait faktor-faktor yang mempengaruhi bid ask spread. Oleh karena itu, penelitian tentang bid ask spread akan menarik untuk dianalisis karena akan memberikan pemahaman yang lebih apakah rasio-rasio keuangan juga dapat berpengaruh terhadap bid ask spread setelah peristiwa stock split. Untuk mengetahui adanya pengaruh faktor-faktor rasio keuangan tersebut yang difokuskan pada tingkat return saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of return terhadap bid ask spread pada masa sesudah stock split, maka dilakukan penelitian sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas.

Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan pertayaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah secara parsial:

a. Return saham berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split?

b. Volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split?

c. Dividen payout ratio berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split?

d. Risk of return berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split?


(28)

8

2. Apakah return saham, volume perdagangan, dividen payout ratio, dan risk of return secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split?

E

. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi:

a. Returnsaham terhadapbid ask spreadpada masa sesudahstock split.

b. Volume perdagangan terhadapbid ask spreadpada masa sesudahstock split. c. Dividen payout ratioterhadapbid ask spreadpada masa sesudahstock split. d. Risk of returnterhadapbid ask spreadpada masa sesudahstock split.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi return saham, volume perdagangan, dividen payout ratio, danrisk of returnsecara simultan terhadap bid ask spread pada masa sesudahstock split.


(29)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan di antaranya yaitu:

1. Bagi pialang (broker/dealer), penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk mengambil keputusan dalam memilih perusahaan yang layak dalam menentukanspreadyang tepat setelah peristiwastock split.

2. Bagi investor, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan pada saat melakukan pembelian maupun penjualan saham untuk melihat perubahan bid ask spread ketika terjadi peristiwastock split.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh returnsaham, volume perdagangan,dividen payout ratio, danrisk of return terhadap bid ask spread pada masa sesudah stock split dan dapat memperluas lagi kajiannya.


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Stock Split

1. PengertianStok Split

Stocksplit merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor sebagai suatu aktivitas yang dilakukan para manajer perusahaan dengan cara melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nilai nominal per lembar saham sesuai dengan split factor. Pemecahan saham ini tidak mempengaruhi modal karena yang sebenarnya terjadi adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil sehingga banyaknya saham menjadi meningkat dimana kapitalisasi saham tetap sama. Tingginya harga saham dapat menyebabkan kurang aktifnya saham dalam perdagangan. Dengan adanya stock splitharga saham menjadi tidak terlalu tinggi yang menyebabkan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi (Marwata, 2001).

Ang (1997) mengemukakan bahwa stock split adalah suatu aksi emiten dimana dilakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil dengan harapan peningkatan jumlah saham yang beredar di bursa dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Brigham dan Gapenski dalam Ciptaningsih (2010) menyatakan bahwa stock split adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go publik untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar. Tracker dalam Ciptaningsih, (2010) juga mengungkapkan


(31)

pendapatnya bahwa stock split adalah penempatan sejumlah besar saham tambahan atas pemegang saham yang sudah ada, dimana uang tunai tidak bersangkutan dalam transaksi ini. Ciptanigsih (2010) sendiri menyimpulkan bahwa stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian sebenarnya stock split hanya mengubah nilai nominal atau nilai ditetapkan dan jumlah saham yang beredar tanpa adanya pembayaran terhadap perusahaan. Dari sisi akuntansi tidak ada pencatatan untuk suatu pemecahan saham, namun rincian mengenai perubahan nilai dan jumlah saham yang beredar biasanya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (Jogiyanto, 2000).

2

. TeoriStock Split

Marwata (2011) mengemukakan pendapatnya bahwa alasan dari perusahaan melakukan stock split dijelaskan oleh dua teori. Pertama, signalling theory yang merumuskan bahwa stock split dianggap sebagai tindakan manajemen untuk memberikan sinyal kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Stock split memberikan informasi mengenai kemungkinanreturndimanareturntersebut merupakan sinyal laba jangka pendek dan jangka panjang.

Kedua, trading range theory yang menyatakan bahwa kemahalan harga saham merupakan salah satu motivator perusahaan melakukan stock split. Stock split merupakan upaya untuk menata kembali harga saham pada rentang harga tertentu. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu, diharapkan semakin


(32)

12

banyak partisipan pasar yang akan terlibat dalam perdagangan. Makin banyaknya partisipan pasar akan meningkatkan likuiditas saham di bursa. Dengan meningkatnya likuiditas saham di bursa, maka return yang diharapkan oleh investor akan meningkat pula. Jadi, menurut trading range theory perusahaan melakukan stock split karena memandang bahwa harga sahamnya terlalu tinggi. Dengan kata lain, harga saham yang terlalu tinggi merupakan pendorong bagi perusahaan untuk melakukanstock split.

Motivasi manajer dalam memecah sahamnya antara lain adalah meningkatkan jumlah pemegang saham, mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham pada kisaran yang ditargetkan serta membawa informasi mengenai kesempatan investasi yang berupa peningkatan laba dan deviden kas. Walaupun stock split tidak secara langsung mempengaruhi arus kas perusahaan, namun karena manajer mempunyai alasan ketika memecah saham maka stock split menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh investor maupun calon investor untuk mengambil keputusan dalam membeli atau menjual saham yang dimilikinya. Di samping itu, meningkatkan likuiditas setelah stock split mengakibatkan semakin besarnya kepemilikan saham dan jumlah transaksi.

Yuliastari (2008) mengemukakan bahwa pengumuman stock split dapat memberikan sinyal positif bagi pasar. Sinyal positif dari pengumuman stock split mengintepretasikan bahwa manajer perusahaan akan menyampaikan prospek yang baik sehingga dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan investor. Stock split juga menunjukkan sinyal yang valid karena tidak semua perusahaan dapat melakukannya hanya perusahaan yang memiliki kondisi yang disinyalkan yang


(33)

bereaksi positif. Perusahaan yang memberikan sinyal yang tidak valid akan mendapat dampak negatif.

Copeland dalam Yuliastari (2008) menyatakan bahwa stock split yang dilakukan emiten memerlukan biaya yang harus ditanggung dan hanya perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus yang dapat menanggung biaya tersebut. Kondisi inilah yang akan menyebabkan pasar bereaksi positif. Perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang bagus dan mencoba memberikan sinyal lewatstock split, bukanlah stock split yang akan meningkatkan harga sekuritasnya, tetapi menurunkannya apabila pasar cukup canggih untuk mengetahuinya bahwa perusahaan tersebut tidak mempunyai prospek kinerja yang bagus atau dengan kata lain tidak mampu menanggung biaya yang timbul jika perusahaan akan melakukanstock split.

Ningsih (2007) menyatakan bahwa, jika pasar efisien, stock splitseharusnya tidak menimbulkan abnormal return karena seluruh investor mendapat informasi yang sama. Pada kenyataannya, stock split mempunyai dampak terhadap pasar. Reaksi pasar terhadap stock split dapat dilihat melalui perubahan volume perdagangan dan perubahan harga. Perubahan harga tersebut akan mempengaruhireturn aktual saham melalui perubahancapital gain, sehingga dapat menimbulkan selisih antara expected return dan returnaktual (abnormal return). Informasi yang terkandung dalam pengumuman stock split dapat direspon berbeda-beda oleh investor sehingga menimbulkan pergerakan harga yang dapat membentukabnormal return. Faktor penyebab terjadinya abnormal return dapat berupa faktor-faktor yang terdapat pada teori atau hipotesisstock split.


(34)

14

Dilihat dari tingkat keuntungan investor seperti yang dijelaskan Grinblatt, Masulis dan Titman, Ohlson dan Penman, serta Bar-Josef dan Brown dalam Yuliastari (2008) yang mengatakan bahwa disekitar pengumuman stock split menunjukkan adanya perilaku saham yang abnormal, hal ini ditunjukkan dengan kenaikan harga saham dan reaksi positif yang ditandai dengan pembebasan pajak yang dihadapi oleh investor sehingga keuntungan yang diperoleh lebih tinggi. Ditinjau dari sisi risiko saham,stock splitdapat menurunkan risiko sistematis setelah pengumuman stock split, hal ini disebabkan karena pada saat menjelang stock split, investor diliputi ketidakpastian mengenai kestabilan laba dan prospek dividen di masa yang akan datang.

3

. JenisStock Split

Stock split dibedakan menjadi dua bagian yaitu split up (pemecahan naik) dan split down (pemecahan menurun). Split up merupakan penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Sedangkan split down merupakan peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar (Ciptaningsih, 2010).

4. Tujuan dan ManfaatStock Split

Yuliastari (2008) mengemukakan tujuan utama emiten melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham sehingga distribusi saham menjadi lebih luas. Selain itu stock split bertujuan untuk menempatkan saham dalam trading range yang optimal. Kebijakan stock split ini dilakukan sebagai strategi untuk mempengaruhi transaksi saham tersebut di bursa, dimana harga awal yang


(35)

diperkirakan terlalu tinggi dapat memberikan citra mahal bagi investor sehingga tidak semua investor berani membeli saham tersebut.

Stock split dilakukan oleh perusahaan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai berikut (AnnafidalamCiptaningsih, 2010):

1. Menurunkan harga saham, membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan, menimbulkanmarketabilitydan efisiensi pasar.

2. Mengubah investor odd lot (membeli saham dibawah 500 lembar) menjadi round lot(membeli saham minimal 500 lembar).

3. Memanfaatkan psikologi investor tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi karena basis harga yang lebih rendah.

4. Meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berinvestasi. 5. Mensinyalkan kondisi perusahaan yang bagus.

5

. ProsesStock Split

Prosesstock spiltdilakukan dengan cara menukarkan saham dengan nilai nominal lama dengan saham baru dengan nilai nominal baru. Penukaran ini dapat dilakukan di biro administrasi efek yang ditunjuk oleh emiten. Saham yang telah melakukan stock split umumnya menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan, baik dari segi likuiditas perdagangan maupun kenaikan harga saham menjelang stock split maupun sesudah stock split. Proses stock split ini semakin digemari karena disamping harga saham menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh investor menengah dan kecil juga secara otomatis meningkatkan likuiditas saham (Yuliastari, 2008).


(36)

16

6

. PengaruhStock Split

Menurut Kabo (2013), ternyata ditemukan bahwastock splitmempunyai pengaruh terhadap:

a. Harga Saham. Pada umumnya stock split dilakukan setelah terjadi kenaikan harga saham. Menurut pandangan perusahaan, stock split tersebut diharapkan memberikan reaksi pasar positif terhadap stock price. Selama stock split, nilai nominal saham menjadi lebih rendah mengikuti split faktornya. Penurunan nilai nominal diharapkan akan diikuti dengan penurunan harga saham ketingkat perdagangan optimal. Pengaruh stock split pada harga saham diantaranya adalah:

1. Rata-rata harga saham sebuah perusahaan akan naik tidak berapa lama setelah perusahaan mengumumkanstock split.

2. Jika sebuah perusahaan mengumumkan adanya pemecahan saham, harga sahamnya cenderung akan naik. Namun jika selama beberapa bulan ke depan perusahaan tidak mengumumkan adanya kenaikan laba, maka harga sahamnya akan kembali jatuh ketingkat sebelumnya.

3. Kenaikan harga lebih disebabkan oleh adanya fakta bahwa para investor memerlakukan pemecahan saham sebagai suatu pertanda adanya laba masa depan yang lebih tinggi daripada adanya keinginan untuk pemecahan saham. Karena yang cenderung akan memecahkan saham adalah manajemen yang berfikiran keadaan terlihat baik, maka pengumuman akan adanya pemecahan saham dianggap sebagai suatu tanda bahwa laba kemungkinan besar akan naik. Jadi, kenaikan harga yang dikaitkan dengan pemecahan saham kemungkinan merupakan akibat dari sinyal-sinyal akan adanya


(37)

prospek laba dan dividen yang menguntungkan, dan bukannya karena minat atas pemecahan saham itu sendiri.

4. Komisi pialang biasanya secara persentase dibebankan lebih tinggi pada saham-saham yang berharga rendah. Hal ini artinya memperjualbelikan saham-saham berharga rendah ternyata lebih mahal daripada saham-saham berharga tinggi, dan hal ini selanjutnya memiliki arti bahwa pemecahan saham dapat mengurangi likuiditas saham sebuah perusahaan. Bukti ini menunjukkan bahwa pemecahan saham pada kenyataannya dapat berbahaya meskipun harga yang lebih rendah memang berarti lebih banyak investor yang mampu membeli lot lengkap (100 lembar saham) yang menanggung biaya komisi yang lebih rendah daripada lot ganjil (kurang dari 100 lembar saham).

b. Volume Perdagangan. Stock split dapat mempengaruhi volume perdagangan dan jumlah pemegang saham yang dalam hal ini adalah semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena jika harga saham yang ditawarkan tidak terlalu tinggi (rendah) maka banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga volume perdagangannya pun akan meningkat karena saham tersebut aktif diperdagangkan.

c. Frekuensi Perdagangan Saham. Frekuensi perdagangan saham adalah berapa kali transaksi jual beli terjadi pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu. Dengan melakukan stock split maka harga saham relatif rendah sehingga transaksi jual/beli yang terjadi pada saham yang bersangkutanpun akan meningkat. Dengan frekuensi transaksi perdagangan saham dapat diketahui saham tersebut diminati investor atau tidak.


(38)

18

d. Return Saham. Sesudah kejadian stock split harga saham cenderung turun untuk kemudian naik kembali. Sehingga saham yang diperdagangkanpun akan semakin likuid dan diminati oleh para investor. Dengan adanya kenaikan harga saham tersebut maka akan diikuti dengan kenaikan return saham. Hal ini juga menjadi salah satu alasan investor tertarik dengan saham tersebut yang melakukanstock split.

e. Volatilitas Harga Saham. Terjadinya peningkatan volatilitas harga saham setelah adanya stock split dapat diakibatkan adanya price discretness dan prosentasebid ask spreaduntuk saham yang bernilai rendah.

B

. Spread

Jika seseorang ingin membeli atau pun menjual efek, orang tersebut tidak dapat langsung membeli atau menjual efek dilantai bursa melainkan harus melalui anggota bursa. Anggota bursa inilah yang selanjutnya akan bertindak sebagai penjual atau pembeli. Aktivitas jual beli saham di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan pialang dengan menunjuk seseorang sebagai wakil perantara pedagang efek. Atas jasanya kepada investor inilah pialang ataubroker mendapat balas jasa yang besarnya ditentukan antara investor dan pialang. Kekuatan pasar menentukan harga saham di bursa. Artinya adalah harga tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di lantai bursa ada dua jenis pasar, yaitu pasar regular dan pasar negosiasi. Di pasar regular harga terbentuk melalui proses tawar menawar secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar, sedangkan pasar negosiasi dilakukan dengan cara negosiasi.


(39)

Spread tidak terlepas dari adanya aktivitas yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang dapat mempengaruhi besarnya transaksi sekuritas di lantai bursa. Berkaitan dengan pengukuran spread tersebut, Hamilton serta Copeland dan Galai dalam Yuliastari (2008) mengemukakan pendapatnya bahwa ada dua model spread yaknidealer spread dan market spread. Dan model spreadyang dapat digunakan yaknimarket spread yang merupakan beda antarahighest bid danlower ask yang terjadi pada saat tertentu. Berkaitan dengan harga jual saham dan harga beli saham yang sama-sama mewakili daftar keterangan mengenai saham, maka besar kecilnyaspreadditentukan oleh harga, volume perdagangan dan volume saham. Ternyata terdapat perbedaan antara biaya yang terjadi didealer spreaddanmarket spread. Dealer spread didefinisikan sebagai perbedaan harga antara permintaan dan penawaran ketika dealer akan berbelanja atau berdagang pada suatu waktu dengan menggunakan asetnya sendiri. Market spread yaitu perbedaan antara penawaran yang tinggi dan permintaan terendah diantaradealerpada suatu waktu tertentu. Cost of immediacy kepada investor merupakan ukuran dari market spread, sedangkan kompetisi antaradealerdan cost of market makingmerupakan ukuran daridealer spread(HamiltondalamRahardjo, 2004).

1. Faktor-Faktor yang MempengaruhiSpread

Menurut Stoll dalam Shobriati dkk (2013), penentuan besarnya spread oleh market maker merupakan kompensasi untuk menutupi adanya tiga jenis biaya antara lain:


(40)

20

a. Inventory-Holding Cost (Biaya Kepemilikan). Biaya kepemilikan mencerminkan risiko harga dan opportunity cost terhadap pemilikan suatu sekuritas. Biaya pemilikan saham ini juga menunjukkan trade off antara memiliki terlalu banyak saham dan memiliki terlalu sedikit saham. Banyak sedikitnya saham yang dipegang juga dapat ditunjukkan oleh lama tidaknya trader memegang saham tersebut.Opportunity costmerupakan bagian terbesar dari biaya pemilikan saham.

b. Order-Processing Cost (Biaya Pesanan). Biaya pesanan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan proses perdagangan suatu sekuritas, komunikasi pencatatan dan kliring transaksi.

c. Adverse Information Cost (Biaya Informasi). Biaya informasi merupakan biaya yang terjadi jika dealer melakukan transaksi dengan investor yang memiliki informasi superior. Biaya ini berhubungan erat dengan aliran informasi dalam pasar modal, oleh karena itu hal ini menjadi perhatian para ahli keuangan. Biaya asimetri informasi ini timbul karena adanya dua pihaktrader yang tidak sama dalam memiliki dan mengakses informasi. Pihak pertama adalah informed trader yang memiliki informasi superior dan pihak lain adalah uninrormed trader yang inferior dalam informasi. Pihak uninformed trader akan berupaya mengurangi risiko kerugian dalam perdagangan sahamnya yang tercermin dengan mempertinggi nilaibid ask spread. Asimetri informasi dibagi menjadi dua yaitu, adverse selection yang lebih terkait pada tidak adanya pengungkapan (disclosure) yang harus dipublikasikan oleh pihak manajemen perusahaan, dan moral hazard yang terletak pada masalah motivasi dan usaha manajemen untuk bertindak yang lebih mengutamakan kepentingannya sendiri.


(41)

Pengaruh adanya informasi asimetri akibat adverse selection yang dirasakan oleh investor adalah adanya nilaibid ask spreadyang besar.

2

. Bid ask Spread

Stolldalam Yuliastari (2008) menyatakan bahwabrokermemperoleh kompensasi dari selisih antara harga jual (ask) dan harga beli (bid). Umumnya harga beli saham lebih rendah dari harga yang sebenarnya dan besarnya spread yang merupakan selisih antara haga jual dan harga beli lebih dari 1%. Meggison dan Callahan serta Stoll dalam Rahardjo (2004) mengemukakan pendapatnya bahwa bid ask spreadmerupakanspread pasar, yaitu selisih antara harga penawaran jual terendah (lowest ask) atau biasa disebut sebagai ask price dengan harga permintaan beli tertinggi (highest bid) atau biasa disebut sebagai bid price. Secara konseptual bid ask spread adalah kompensasi ekonomi yang diberikan kepada market makeratas pelayanan atau jasanya.Bid ask spread dibedakan menjadi dua macam yaitu, quoted spread yang merupakan perbedaan antara harga penawaran dan permintaan yang ditawarkan oleh market maker kepada pelanggan potensial atau dengan kata lain perbedaan antara kuota permintaan dan penawaran oleh dealer pada waktu tertentu, daneffective spread/realized spread yang merupakan perbedaan yang terjadi ketika seorang market maker membayar dan menerima cadangan sekuritasnya atau perbedaan rata-rata antara harga ketika dealer menjual pada suatu waktu dan ketikadealermembeli pada suatu waktu lebih awal.

Ask price danbid price yang digunakan adalahask price danbid price penutupan di bursa. Spread yang digunakan adalah rata-rata spread selama lima bulan


(42)

22

sesudah Stock Split. Adapun, Bid ask spread di hitung dengan menggunakan rumus: (Ang, 1997)

100%

2

1 AskAsk BidBid x Spread

  

... (2.1)

Keterangan: Spread = Bid ask spreadhari ke t Ask = Ask pricehari ke t Bid = Bid pricehari ke t

C. ReturnSaham

Jogiyanto (2000) menyatakan bahwa return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko di masa mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi, investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar returnyang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return). Tetapi returnyang tinggi tidak selalu


(43)

harus disertai dengan investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak rasional.

Return realisasi dapat diukur dengan pendekatan return total, relatif return, kumulatifreturn, dan returndisesuaikan. Dalam penelitian ini, pengukuranreturn menggunakan pendekatan return total. Return total dapat diartikan sebagai keseluruhan return dari suatu investasi pada periode tertentu. Return total diproksikan sebagaicapital gainataucapital lossyaitu selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode sebelumnya. Return ekspektasi dihitung dengan mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk semua perkalian tersebut. Return bulanan merupakan prosentase perubahan harga saham pada bulan ke t dengan harga saham pada bulan t sebelumnya, adapun return saham dihitung dengan menggunakan rumus: (Jogiyanto, 2000)

% 100 1

1 x P

P P R

t t t

   

... (2.2)

Keterangan: R = Returnsaham i pada bulan ke t

Pt = Harga penutupan saham pada bulan ke t Pt-1 = Harga saham pada bulan ke t-1


(44)

24

Volume perdagangan merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui pengamatan perubahan volume perdagangan di pasar modal. Jogiyanto (2000) mengemukakan pendapatnya bahwa volume perdagangan adalah jumlah saham yang beredar mempengaruhi tingkat volume perdagangan. Besarnya volume perdagangan dapat dilihat dari jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Semakin besar tingkat volume perdagangan saham maka biaya kepemilikan yang digunakan akan semakin kecil.

Menurut Yuliastari (2008), perubahan harga merefleksikan perubahan kepercayaan rata-rata pasar secara agregat, sebaliknya volume perdagangan suatu saham merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor secara individual. Total volume perdagangan suatu saham merupakan suatu penjumlahan dari setiap transaksi perdagangan yang dilakukan oleh para pelaku pasar, dimana proses penjumlahan ini mencerminkan adanya perbedaan pandangan (asimetri) diantara investor mengenai nilai suatu saham. Volume perdagangan saham merupakan volume perdagangan saham bulanan selama periode penelitian. Volume perdagangan saham dihitung berdasarkan rata-rata volume perdagangan bulanan saham selama lima bulan sesudah stock split. Adapun rumus untuk menghitung volume perdagangan adalah:

Volume Perdagangan = Ln

 

Vt x100% ... (2.3)

Keterangan : Ln = Logaritma Natural

Vt = Jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu ke t


(45)

Dividend payout ratiomerupakan perbandingan antaradividend per share dengan earning per share. Jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per shareterhadap pertumbuhan earning per share. Sementara itu didalam komponen dividend per share terkandung unsur dividen. Semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besardividend payout rationya (Rahardjo, 2004). Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen (Jogiyanto, 2000).

Chasanah (2008) mengemukakan pendapatnya bahwa arus dividen dapat dianggap sebagai arus kas yang diterima oleh investor, dengan alasan bahwa dividen merupakan satu-satunya arus yang diterima investor. Jika dividen merupakan satu-satunya arus kas, maka model diskonto dividen dapat digunakan sebagai pengukur arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham.

Dividen juga dapat dikaitkan dengan Signalling Theory dimana adanya pengumuman pembagian dividen dapat menjadi sinyal yang baik terhadap investor untuk mendapatkan keuntungan, namun dapat pula menjadi sinyal yang kurang baik ketika dividen yang diumumkan menurun dari periode sebelumnya. Karena dividend payout ratio yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin berkurang. Akibatnya sinyal buruk akan muncul karena


(46)

26

mengindikasikan bahwa perusahaan kekurangan dana. Kondisi ini akan menyebabkan preferensi investor akan suatu saham berkurang karena investor memiliki preferensi yang sangat kuat atas dividen. Sehingga perusahaan akan selalu berupaya untuk mempertahankan dividend payout ratio meskipun terjadi penurunan jumlah laba yang diperolehnya (Risaptoko, 2007).

Walaupun pada kenyataan yang terjadi tidak selalu demikian, turunnya rasio dividend payout ratio belum tentu keuntungan perusahaan juga menurun, tetapi tidak dibagikan dalam bentuk dividen, melainkan menjadi laba ditahan oleh perusahaan. Namun demikian, rasio dividend payout ratio tetap menjadi sinyal bagi investor yang mengharapkan keuntungan dalam bentuk dividen. Dividend payout ratiodihitung dengan menggunakan rumus: (Borneo, 2013)

% 100

x EPS DPS

DPR

... (2.4)

Keterangan: DPR = Dividend Payout Ratio DPS = Dividend per share EPS = Earning per Share

F. Risk of Return

Risk of return merupakan tingkat risiko yang terjadi dari kegiatan investasi yang dicerminkan dari standar deviasi return (Samsul, 2006). Saham bersifat high return-high risk. Jika suatu saham memiliki risiko tinggi, maka return yang diharapkan juga tinggi, investor akan menahan sahamnya untuk meminimalisir risiko baik bersifat jangka pendek maupun bersifat jangka panjang dan memperoleh return yang diinginkan. Setiap perubahan berbagai kondisi mikro


(47)

dan makro ekonomi akan turut mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan seorang investor memutuskan apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar ia tetap memperoleh return yang diharapkan. Fahmi (2012) mengartikan investasi sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara actual return dan expected return. Dari sudut pandang akademisi ada banyak jenis risiko namun secara umum risiko itu hanya dikenal dalam dua tipe saja, yaitu risiko murni (pure risk) dan spekulatif (speculative risk). Risiko murni dikelompokkan kedalam tiga tipe risiko, yaitu risiko aset fisik, risiko karyawan, dan risiko legal. Sedangkan risiko spekulatif dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risk of return diwakili oleh varian return yang merupakan suatu kuadrat dari deviasi standar. Penyimpangan standar atau deviasi standar didefinisikan sebagai pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko yang berhubungan dengan return ekspektasi (Aris, dalam Ambarwati, 2008). Varian returndihitung dengan menggunakan rumus: % 100 1 0 x t t Ln R

Var i

            

... (2.5)

Keterangan: Var = Varianreturnsaham

Ri = Return saham bulanan perusahaan i Ln = Logaritma Natural

t0 = Harga saham i pada bulan ini

t-1 = Harga saham i pada bulan sebelumnya G. Hasil Penelitian Terdahulu


(48)

28

1. Penelitian yang dilakukan oleh Halim dan Hidayat (2000) dengan judul pengaruh volume perdagangan dan return terhadap bid ask spread saham dengan menggunakan tiga buah perusahaan industri rokok yang terdaftar di BEJ. Dengan hasil estimasi menberikan bukti bahwa volume perdagangan dan returnberpengaruh negatif terhadapbid ask spread baik dalam bentukabsolute maupunrelative.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Marwata (2001) dengan judul kinerja keuangan, harga saham dan pemecahan saham, menguji perbedaan kinerja dengan tingkat kemahalan harga saham antara perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukanstock split. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio harga terhadap laba tidak ada perbedaan yang signifikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2003) dengan judul analisis kandungan informasi stock split dan likuiditas saham, menguji apakah pengumuman stock split memiliki kandungan informasi yang dapat menimbulkan reaksi pasar disekitar tanggal pengumuman stock split yang dihubungkan dengan likuiditas saham perusahaan emiten. Pada pengujian likuiditas saham menujukkan hanya beta yang memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan volume perdagangan dan bid ask spread meskipun berbeda tetapi tidak signifikan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dalam Yuliastari (2008) dengan judul pengaruh harga saham, return saham, varian returnsaham, earnings dan


(49)

volume perdagangan saham terhadap bid ask spread. Dari hasil analisis diperoleh bahwa harga saham dan varian return saham secara konsisten berpengaruh signifikan terhadapbid ask spreadbaik pra maupun pasca.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliastari (2008) dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi bid ask spread sebelum dan sesudah stock split. Hasil yang disimpulkan dari penelitian tersebut adalah adanya pengaruh yang signifikan pada taraf uji signifikansi 0,05 antara perubahan harga saham, perubahan volume perdagangan saham dan varian return secara simultan terhadap bid ask spread sebelum dan sesudah stock split serta terdapat perbedaanbid ask spreadsebelum danbid ask spreadsesudahstock split. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Ciptaningsih (2010) dengan judul analisis

pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan variansi return saham terhadapbid ask spreadpada masa sebelum dan sesudahstock split. Hasil yang dicapai dari penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan (uji F) diketahui bahwa secara bersama-sama variabel harga saham, volume perdagangan, varian return saham, dan stock split berpengaruh signifikan terhadap tingkat bid ask spreaddengan signifikansi sebesar 0,000.

Tabel. 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian


(50)

30

terhadapbid ask spread.

2 Marwata (2001) Kinerja keuangan,harga saham, danstock

split Regresi

Kinerja keuangan

perusahaan yang melakukan

stock splittidak lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak melakukanstock split, dan rasio harga saham terhadap nilai buku

perusahaan yang melakukan

stock splitlebih tinggi dari perusahaan yang tidak melakukanstock split.

3 Kurniawati(2003) Abnormalsitematis (beta), daneturn, risiko

volume perdagangan Regresi

Hanya beta yang memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan volume perdagangan memiliki perbedaan tetapi tidak signifikan terhadapbid ask spread.

4 Magdalena(2004)

Harga saham,return

saham, varianreturn

saham,earnigs, dan volume perdagangan

Regresi

Harga saham,returnsaham, varianreturnsaham,

earnigs, dan volume perdagangan secara konsisten berpengaruh signifikan terhadapbid ask spread.

5 Yuliastari(2008) Harga saham, varianreturn, dan volume

perdagangan Regresi

Harga saham, varianreturn, dan volume perdagangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadapbid ask spreadsebelum dan sesudah

stock split.

6 Ciptaningsih(2010) Harga saham, volumeperdagangan, dan

variansireturn, Regresi

Berdasarkan uji asumsi klasik model regresi ini terdistribusi secara normal, bebas multikolinieritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Pada uji-F, harga saham, volume perdagangan, dan variansi

returnsecara simultan berpengaruh signifikan terhadapbid ask spread

Sumber: dari berbagai jurnal

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan variabel-variabel berupa rasio keuangan yang ada terhadap bid ask spread pada masa setelah stock split. Variabel-variabel yang dipilih merupakan faktor-faktor yang dilihat oleh broker


(51)

untuk mengetahui saham yang baik dan layak untuk direkomendasikan kepada investor. Penelitian ini tentunya berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan berdasarkan peristiwastock split dan lebih memfokuskan padabroker.

K. Kerangka Pemikiran

Untuk melakukan transaksi jual/beli saham di lantai bursa, investor akan membutuhkan bantuan dari pialang (dealer/broker). Hal ini dikarenakan investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung di lantai bursa. Sebagai balas atas jasanya, maka broker akan memperoleh kompensasi berupa harga selisih antara harga jual terendah (lowest ask) dengan harga beli tertinggi (highest ask) atau yang disebut juga denganbid ask spread.

Oleh karena itu, broker harus mempunyai pengetahuan yang lebih tentang informasi yang dibutuhkan untuk menentukan perusahaan yang memiliki saham yang layak. Hal ini dikarenakan para investor akan memilih broker yang mempunyai pengetahuan yang lebih untuk mendapatkan informasi yang lebih baik pula. Pengetahuan tersebut apabila dimiliki oleh seorang broker lebih baik dari pada broker yang lainnya, maka akan menyebabkan terjadinya asimetri informasi bagi investor, yaitu suatu kondisi dimana pelaku pasar tertentu memiliki informasi lebih dari pada pelaku pasar lainnya.

Untuk mengurangi asimetri informasi (ketidakpastian informasi) ini, maka hal yang dapat dilakukan adalah pempublikasian laporan keuangan perusahaan secara transparan. Dengan adanya transparansi tersebut, maka diharapkan informasi yang


(52)

32

akan diperoleh akan setara/seimbang. Kesetaraan inilah yang nantinya akan dapat mengurangi bid ask spread. Didalam mencapai kesetaraan informasi ini, maka pelaku pasar akan berusaha mencari bahan informasi yang kemudian mengakibatkan biaya informasi. Biaya informasi merupakan biaya yang dikeluarkan pelaku pasar akibat adanya asimetri informasi. Setelah itu, broker akan menentukan spread. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya ketidakpastian informasi dapat tercermin dari besarnyaspread.

Ada banyak informasi yang dapat diperoleh ketika pelaku pasar melakukan transaksi jual/beli saham di lantai bursa. Adapun salah satunya yaitu informasi mengenai stock split yang dilakukan oleh perusahaan. Stock split dilakukan sebagai upaya untuk menata kembali harga saham pada rentang harga tertentu yang dinilai terlalu tinggi. Tingginya harga saham dapat mengurangi kemampuan para investor dalam berinvestasi yang akan menyebabkan saham tidak lagi likuid. Dengan adanya kebijakan stock split, maka harga saham dapat dipecah menjadi lebih kecil lagi sehingga akan menarik minat investor dalam berinvestasi dimana hal ini akan meningkatkan likuiditas suatu saham. Informasi mengenai kebijakan stock splitini penting untuk diketahui investor maupunbrokeragar dapat menjadi acuan dalam menentukan keputusan berinvestasi yang tepat.

Adanya informasi mengenai kebijakan stock split, akan menimbulkan reaksi dari broker. Reaksi tersebut timbul karena dengan dilakukannya kebijakan stock split, maka harga saham akan berubah menjadi lebih kecil. Perubahan harga saham ini akan menentukan besarnyaspread. Besarnyaspreadtercermin dari rentang selisih


(53)

yang ditimbulkan oleh perbedaan harga jual saham yang rendah dengan harga beli saham yang tinggi. Jika harga jual saham semakin kecil akibat kebijakan stock split, maka rentang selisih antara harga jual dengan harga beli akan semakin besar sehinggaspreadnya juga semakin besar.

Terdapat beberapa faktor yang diindikasi mempengaruhibid ask spread.Pertama, ReturnSaham yang menunjukkan keuntungan dari suatu perusahaan. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada return saham, akan mempengaruhi penentuan spread. Kedua, Volume Perdagangan yang dapat dijadikan sebagai pedoman broker untuk menentukan spread. Volume perdagangan yang tinggi menggambarkan saham perusahaan diminati investor karena menandakan jumlah transaksi saham yang beredar semakin banyak.

Ketiga, Dividend Payout Ratio yang membawa informasi mengenai pembagian dividen yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham. Dividend payout ratio penting untuk diketahui oleh investor maupun broker untuk mengurangi adanya asimetri informasi sehingga memberikan konsekuensi terjadinya spread yang rendah. Dan keempat, Risk of Return yang sangat perlu dipertimbangkan oleh broker maupun investor sehingga dapat menjadi acuan untuk mengambil keputusan bertransaksi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Emit en

Informasi KebijakanStock Split

Pialang (Dealer/Broker)


(54)

34

Gamba

r 2.1 Kerangka Pemikiran L. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. H0 : Return saham berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spread sesudahstock split.

Ha : Return saham berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sesudah stock split.

2. H0 : Volume perdagangan berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spreadsesudahstock split.

Ha : Volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sesudahstock split.

Volume Perdagangan

Bid Ask Spread

ReturnSaham Dividend

Payout Ratio Risk of Return


(55)

3. H0 : Dividend payout ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spreadsesudahstock split.

Ha : Dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sesudahstock split.

4. H0 : Risk of return berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spread sesudahstock split.

Ha : Risk of return berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sesudah stock split.

5. H0 : Return saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of return secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap bid ask spreadsesudahstock split.

Ha : Return saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of return secara simultan berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sesudahstock split.


(56)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (eksplanatory research) yang merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu variabel atau lebih dengan variabel yang lain, karena itu penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis (Bungin, 2006). Adapun yang menjadi variabel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini, yaitu bid ask spread dan variabel independen (variabel bebas), yaitu return saham, volume perdagangan,dividend payout ratio, danrisk of returnmelalui pengujian hipotesis. B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2012, dan mengeluarkan kebijakan pemecahan saham ataupun stock split dengan jumlah populasi sebanyak 40 perusahaan. Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia yang melakukan

stock split selalu melakukan pemecahan saham naik. Sampel diambil dengan menggunakan metode porpusive sampling untuk sampel bersyarat yang ditentukan dengan kriteria tertentu. Periode pengamatan diambil lima bulan pengamatan yaitu lima bulan sesudah stock split serta tidak mengeluarkan kebijakan lain seperti stock deviden, right issue, bonus share dan pengumuman


(57)

saham lainnya. Pembatasan tersebut dilakukan untuk menghindari adanya ambikuitas yang disampaikan oleh informasi-informasi tersebut (Howe dan Lin

dalamYuliastari, 2008). Adapun kriteria-kriteria sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yanglistingdi BEI pada periode 2007-2012.

2. Mengumumkan pemecahan saham (stock split) pada periode 2007-2012. 3. Perusahaan yang datanya tersedia secara lengkap untuk kebutuhan analisis. Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan tersebut jumlah perusahaan yang melakukan stock split yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2012 adalah sebanyak 37 perusahaan.

Tabel 3.1. Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

No Perusahaan (Kode Emiten) Tanggal StockSplit 1Kriteria2 3

1 Global Mediacom Tbk (BMTR) 24 Apr 2007 √ √ √ 2 Davomas Abadi Tbk (DAVO) 28 Mei 2007 √ √ √ 3 Aneka Tambang Tbk (ANTM) 12 Jul 2007 √ √ √ 4 AKR Corporindo Tbk (AKRA) 27 Jul 2007 √ √ √ 5 Semen Gresik Tbk(SMGR) 07 Jul 2007 √ √ √ 6 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI) 22 Agst 2007 √ √ √ 7 Humpuss Interoda Transportasi Tbk (HITS) 11 Sept 2007 √ √ √ 8 Pakuwon Jati Tbk (PWON) 19 Sept 2007 √ √ √ 9 Jaya Konstruksi Manggala Tbk (JKON) 12 Des 2007 √ √ √ 10 Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 26 Des 2007 √ √ √ 11 Internasional Nickel Indonesia Tbk (INCO) 15 Jan 2008 √ √ √ 12 Panin Sekuritas Tbk (PANS) 21 Jan 2008 √ √ √ 13 Bank Central Asia Tbk (BBCA) 28 Jan 2008 √ √ √ 14 Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) 11 Feb 2008 √ √ √ 15 Timah Tbk (TINS) 08 Agst 2008 √ √ √ 16 Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) 10 Des 2008 √ √ √ 17 Citra Tubindo Tbk (CTBN) 12 Jan 2009 √ √ √ 18 Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) 18 Mar 2010 √ √ √ 19 Ciputra Development Tbk (CTRA) 15 Jun 2010 √ √ √ 20 Tunas Ridean Tbk (TURI) 17 Jun 2010 √ √ √ 21 Intiland Development Tbk (DILD) 22 Jul 2010 √ √ √ 22 Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) 12 Nov 2010 √ √ √ 23 Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 08 Des 2010 √ √ √ 24 Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 11 Jan 2011 √ √ √ 25 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 25 Feb 2011 √ √ √ 26 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 28 Mar 2011 √ √ √ 27 Intraco Penta Tbk (INTA) 06 Jun 2011 √ √ √ 28 Pan Brothers Tex Tbk (PBRX) 15 Jun 2011 √ √ √ 29 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 24 Jun 2011 √ √ √


(58)

38

30 Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) 07 Jul 2011 √ √ √ 31 Capitalinc Investment Tbk (MTFN) 11 Jul 2011 √ √ √ 32 Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) 26 Jul 2011 √ √ √ 33 Metro Realty Tbk (MTSM) 18 Okt 2011 √ √ √ 34 Kalbe Farma Tbk (KLBF) 05 Okt 2012 √ √ √ 35 Surya Citra Media Tbk (SCMA) 22 Okt 2012 √ √ √ 36 Ace Hardware Indonesia (ACES) 29 Okt 2012 √ √ √ 37 Berlina Tbk (BRNA) 01 Nov 2012 √ √ √ Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah)

C

. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diolah pihak lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan di Indonesia yang melakukan stock split yanglisting di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2012. Diperoleh dengan melakukan browsing dari internet di website Bursa efek Indonesia, yaitu http://www.idx.co.id, http://finance.yahoo.com, serta Indonesia Capital Market Dictionary(ICMD).

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dapat dikumpulkan dari sumber-sumber sekunder, sehingga metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Studi observasi, yaitu dengan cara mencatat return saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of return dari masing-masing perusahaan selama lima bulan sesudah tanggal stock split dari periode 2007-2012.

2. Studi pustaka, yaitu dengan menelaah maupun mengutip langsung dari sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dapat digunakan sebagai landasan teoritisnya.


(59)

E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan penegasan suatu konsep dengan mempergunakan konsep-konsep (kata-kata) lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran (tanpa menunjukkan deskriptor dan indikatornya dan bagaimana mengukurnya). Definisi konseptual merupakan pemikiran dari konsep yang digunakan dalam penelitian untuk mengoperasikan konsep-konsep tersebut.

a. HubunganReturnSaham denganBid Ask Spread

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi, dimana

return saham sendiri memiliki hubungan yang positif dengan harga saham.Bid ask spread adalah selisih antara harga jual terendah dengan harga beli tertinggi saham yang ditentukan oleh broker.Spread yang kecil cenderung diakibatkan oleh return saham yang tinggi. Pada umumnya broker akan membeli saham dengan harga yang lebih rendah dari harga saham yang sebenarnya, sehingga

broker akan memperoleh spread. Spread yang diperoleh broker ini harus menutupi biaya yang terjadi sehingga menyebabkan bid ask spread yang rendah. Hal ini berarti return saham berpengaruh negatif terhadap bid ask spread.

b. Hubungan Volume Perdagangan denganBid Ask Spread

Volume perdagangan merupakan jumlah satuan unit saham yang diperjual belikan dalam satu periode tertentu. Tingginya jumlah saham yang beredar


(60)

40

mencerminkan perdagangan saham yang aktif yang menandakan saham tersebut diminati investor maupun broker. Tingginya volume perdagangan dapat menurunkan biaya pemilikan saham, sehingga mengakibatkan pula menurunnya spread. Hal ini menunjukkan bahwa semakin aktifnya perdagangan suatu saham, maka akan semakin besar volume perdagangan dan mengakibatkan bid ask spread yang semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan berpengaruh negatif terhadapbid ask spread.

c. HubunganDividend Payout RatiodenganBid Ask Spread

Dividend payout ratio mengandung informasi mengenai pembagian sebagian laba perusahaan kepada investor yang disebut juga sebagai dividen. Jika dividen yang dibagikan semakin besar, maka dividend payout rationya juga akan semakin besar. Informasi mengenai pembagian dividen akan menarik perhatian investor maupun broker. Hal ini dikarenakan jika dividen yang dibagikan semakin tinggi, maka harga saham juga semakin tinggi yang menyebabkan penurunan pada bid ask spread. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar dividend payout rationya, maka akan menyebabkan bid ask spread semakin mengecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dividend payout ratiomemiliki hubungan yang negatif terhadapbid ask spread.

d. HubunganRisk of ReturndenganBid Ask Spread

Besar kecilnya bid ask spread suatu saham diperkirakan dapat dipengaruhi risiko saham (risk of return). Brokerberusaha sebisa mungkin untuk menutupi


(61)

besar kecilnya risiko saham yang akan dihadapi dengan jumlah spread yang lebih besar daripada risiko yang akan diterima. Oleh karena itu, risiko yang besar membuat broker menahan saham tersebut sampai waktu tertentu sehingga biaya kepemilikan meningkat dan menyebabkan naiknya spreadyang ada. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar risiko yang akan dihadapi, maka bid ask spreadnya juga semakin besar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

risk of returnberpengaruh positif terhadapbid ask spread. 2. Definisi Operasional

Defenisi operasional suatu variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara membenarkan arti atau membenarkan suatu operasional yang di perlukan untuk mengukur variabel tersebut. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dijelaskan kedalam bentuk tabel yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.2. Defenisi Operasional Variabel


(62)

42

1. Bid AskSpread (Y)

Spreadpasar yaitu selisih antara harga penawaran jual terendah (lowest ask) yang biasa disebut denganask pricedengan harga permintaan beli tertinggi (highest bid) yang biasa disebut denganbid price.

Ask Bid

Bid Ask Spread    2

1 % (persen)

2. Return Saham(X1)

Prosentase perubahan harga saham pada bulan ke t dengan harga saham pada bulan t

sebelumnya. 1 1     t t t i P P P

R % (persen)

3. VolumePerdagangan (X2)

Volume perdagangan saham bulanan selama periode penelitian.

Volume Perdagangan

= Ln

 

Vt % (persen) 4. Dividendpayout ratio

(X3)

Rasio antaradividendper lembar saham terhadapearning

per lembar saham. EPS DPS

DPR % (persen) 5. Risk of return(X4) Kemungkinan perbedaan antarareturnaktual yang diterima

denganreturnyang diharapkan. 

      1 0 t t Ln R

Var i % (persen)

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda ModelPanel Data

Karena data yang diperoleh dalam jumlah besar dan mudah diklasifikasikan dalam kategori-kategori atau diubah dalam bentuk angka-angka, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, yaitu alat statistik yang dipergunakan untuk meramalkan pengaruh antara dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap satu variabel terikat (Y). Analisis linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh return

saham, volume perdagangan, dividend payout ratio, dan risk of return terhadap

bid ask spread pada masa sesudah stock split pada perusahaan perusahaan yang

listing di BEI yang melakukan kebijakan stock split periode 2007-2012. Adapun model persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(1)

V -0.001882421

35 SCMA 22-Oct-12 I 0.005199966

II 0.001082298

III 0.002836544

IV 0.004042605

V 0.003561963

36 ACES 29-Oct-12 I 0.003285375

II 0.003664811

III -0.002770253

IV -0.002013695

V 0.006113389

37 BRNA 1-Nov-12 I -0.001360637

II 0.003041678

III 0.001987016

IV -0.003863121


(2)

Lampiran 13. Hasil Perhitungan

Bid Ask Spread

No. Emiten Tanggal Stock Split Bulan Bid Ask Spread

1 BMTR 24-Apr-07 I 0.039353776

II 0.050419707

III 0.028144448

IV 0.051661429

V 0.023261291

2 DAVO 28-May-07 I 0.041798037

II 0.047234045

III 0.084886991

IV 0.067837325

V 0.042807378

3 ANTM 12-Jul-07 I 0.055302821

II 0.038152084

III 0.052884243

IV 0.055591785

V 0.041624936

4 AKRA 27-Jul-07 I 0.058631619

II 0.026318062

III 0.023150013

IV 0.038808543

V 0.052784122

5 SMGR 7-Aug-07 I 0.027527042

II 0.034736114

III 0.031160301

IV 0.028941225

V 0.053326754

6 SOBI 22-Aug-07 I 0.038901963

II 0.022901525

III 0.027653709

IV 0.048370785

V 0.073765291

7 HITS 11-Sep-07 I 0.240341669

II 0.122063872

III 0.131567579

IV 0.068101460

V 0.215217093

8 PWON 19-Sep-07 I 0.061353414

II 0.147840476

III 0.109690487

IV 0.050758363


(3)

9 JKON 12-Dec-07 I 0.024448047

II 0.024849894

III 0.049266827

IV 0.089691138

V 0.073985895

10 LPKR 26-Dec-07 I 0.044319448

II 0.042111347

III 0.047659604

IV 0.039297934

V 0.033259023

11 INCO 15-Jan-08 I 0.031947020

II 0.045961444

III 0.067029018

IV 0.034035175

V 0.037604861

12 PANS 21-Jan-08 I 0.033453470

II 0.022922691

III 0.020033331

IV 0.027864154

V 0.043164426

13 BBCA 28-Jan-08 I 0.025993279

II 0.043304323

III 0.049340183

IV 0.027100059

V 0.031481281

14 PANR 11-Feb-08 I 0.015394723

II 0.063168557

III 0.060085683

IV 0.092690456

V 0.039491680

15 TINS 8-Aug-08 I 0.097032210

II 0.090209709

III 0.082313665

IV 0.051349180

V 0.050114294

16 ICON 10-Dec-08 I 0.004117889

II 0.001256281

III 0.008361838

IV 0.020028030

V 0.010969708

17 CTBN 12-Jan-09 I 0.000000000

II 0.000000000


(4)

IV 0.000000000

V 0.000000000

18 KKGI 18-Mar-10 I 0.006127840

II 0.000000000

III 0.000000000

IV 0.000000000

V 0.000000000

19 CTRA 15-Jun-10 I 0.040204780

II 0.035117124

III 0.035391129

IV 0.049869108

V 0.043458707

20 TURI 17-Jun-10 I 0.033428278

II 0.031915196

III 0.050075229

IV 0.045610116

V 0.038736679

21 DILD 22-Jul-10 I 0.039348735

II 0.037428446

III 0.038857421

IV 0.023715318

V 0.026748859

22 DVLA 12-Nov-10 I 0.015020513

II 0.024754405

III 0.010870707

IV 0.026330027

V 0.009767206

23 CPIN 8-Dec-10 I 0.044937475

II 0.046875671

III 0.035784527

IV 0.019821421

V 0.021166429

24 BBRI 11-Jan-11 I 0.025074306

II 0.029664910

III 0.032588919

IV 0.025057632

V 0.022467296

25 LSIP 25-Feb-11 I 0.034549591

II 0.022655244

III 0.023683161

IV 0.024672569

V 0.023110190


(5)

II 0.027656525

III 0.017022247

IV 0.026768649

V 0.032955795

27 INTA 6-Jun-11 I 0.040405977

II 0.049293152

III 0.049457591

IV 0.051893539

V 0.038806439

28 PBRX 15-Jun-11 I 0.038507977

II 0.042553635

III 0.034476709

IV 0.031721275

V 0.025445314

29 AUTO 24-Jun-11 I 0.028045157

II 0.041446146

III 0.037149629

IV 0.035762757

V 0.031372395

30 SSIA 7-Jul-11 I 0.060402980

II 0.053248893

III 0.081252984

IV 0.041207716

V 0.063183155

31 MTFN 11-Jul-11 I 0.142780530

II 0.139525011

III 0.073941657

IV 0.067483678

V 0.053119480

32 JTPE 26-Jul-11 I 0.070278716

II 0.043318067

III 0.060119190

IV 0.050513466

V 0.037478649

33 MTSM 18-Oct-11 I 0.003695492

II 0.000000000

III 0.011595277

IV 0.003527337

V 0.000000000

34 KLBF 5-Oct-12 I 0.022505503

II 0.032110932

III 0.024903693


(6)

V 0.029284290

35 SCMA 22-Oct-12 I 0.024770968

II 0.021494832

III 0.031014628

IV 0.043971627

V 0.041527788

36 ACES 29-Oct-12 I 0.036036678

II 0.034328918

III 0.047795168

IV 0.033672660

V 0.030721910

37 BRNA 1-Nov-12 I 0.020876210

II 0.018619716

III 0.021191676

IV 0.026737202


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock split terhadap return saham

0 10 120

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

5 22 132

PENGARUH RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DANVARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PENGARUHRETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2010).

0 3 11

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16