Sumber Penelitian Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bab kedua merupakan landasan teori, yang meliputi : Kaidah ke-S{ah}i h}-an hadis, kaidah ke-H}ujjah-an hadis, serta teori pemaknaan hadis. Bab ini merupakan landasan yang menjadi tolok ukur dalam penelitian ini. Bab ketiga merupakan data Kitab Sunan Ibn Ma jah dan Hadis Tentang Perintah Perang, merupakan penyajian data tentang Imam Mukharij dan kitabnya yang meliputi Biografi Imam Ibn Ma jah, Kitab Sunan Ibn Ma jah, Data Hadis tentang Perintah Perang, serta ditampilkan skema Sanad dan l’tiba r dari masing- masing hadis tersebut. Bab keempat berisi tentang analisa penulis yang didalamnya akan ditampilkan kualitas dan kehujjahan hadis tentang Perintah Perang. Kemudian pemaknaan Hadis Perintah Perang dan implikasi hadis tentang Perintah Perang dalam kehidupan Manusia. Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang layak dikemukakan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 18

BAB II KAIDAH KES{AHI

HAN H}ADI TH, KEHUJJAHAN H}ADI TH, SERTA TEORI PEMAKNAAN H}ADI TH A. KAIDAH KES{AHI HAN H}ADI TH Untuk mengukur kes{ ahi han suatu hadis diperlukan acuan standar yang dapat digunakan sebagai ukuran menilai suatu hadis. Acuan yang dipakai adalah kaidah ke-s{ahi h-an hadis, jika hadis yang diteliti ternyata bukan hadis mutawa tir. Para ulama hadis mendefinisikan hadis s{ahi h yaitu hadis yang sambung sanad-nya, diriwayatkan oleh orang-orang yang adil dan dha bit, serta tidak terdapat kejanggalan shudhu dh dan cacat yang samar ‘illat. Maka suatu hadis dapat dinyatakan s{ahi h apabila memenuhi persyaratan diatas. 1 Ke-s{ahi h-an suatu hadis tidak menjamin keakuratan dari teks hadis tersebut. Artinya bisa jadi persyaratan otentisitas sebuah hadis sudah terpenuhi keseluruhannya, namun dari sisi analisis matan-nya dinilai ada kejanggalan. Kadang ditemukan sebuah hadis yang sanadnya d}a’i f namun sisi maknanya tidak bermasalah, atau sebaliknya. Adapun kreteria Ke-s}ah}i h-an hadis Nabi terbagi dalam dua pembahasan, yaitu kreteria Ke-s}ah}i h-an sanad hadis dan Ke-s}ah}i h-an matan hadis. Jadi, sebuah hadis dikatakan s}ah}i h apabila kualitas sanad dan matan- nya sama-sama bernilai s}ah}i h. 2 1 Tim Penyusun MKD, Studi Hadis Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013, 156. 2 Ibid., 65.