digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel periwayatan dan Sanad Hadis Imam Tirmidhi
NO. Nama periwayat
Urutan Periwayatan
Urutan Sanad T{
aba qat
1. Abu
Hurairah Periwayat I
Sanad V
2. Abi
S} a
lih Periwayat II
Sanad IV
3. A’mash
Periwayat III Sanad III
4. AbuMu’a
wiyah Periwayat IV
Sanad II 5.
Hannad Periwayat V
Sanad I
6. Tirmidhi
Periwayat VI Mukharrij
Hadis
6. Redaksi Hadis pada Sunan Al-Nasa ’i
: :
: :
: ,
, :
, ,
: .
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, dia berkata: telah menceritakan kepada kami Laith dari ‘Uqail dari Zuhryberkata: telah mengabarkan kepadaku
‘Ubaidullah ibn ‘Utbah ibn mas’ud dari Abu
Hurairah berkata: ketika Rasu lullah
SAW wafat AbuBakar menggantikan beliau menjadi khalifah, telah kufur beberapa dari orang-orang Arab, Umar berkata kepada Abu
Bakar: bagaimana engkau memerangi mereka manusia padahal Rasu
lullah SAW memerintahkan untuk memerangi orang kafir hingga mereka mengucapkan La
ila ha illa
allah,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
maka barangsiapa yang mengucapkan La ila
ha illa allah maka harta dan
badannya mendapat perlindungan dariku, kecuali karena alasan-alasan hukum Islam sedangkan perhitungan terakhir mereka terserah kepada Allah? Maka Abu
Bakar r.a berkata: Aku akan memerangi orang yang menceraiberaikan antara s}
alat dan zakat, karena sesungguhnya zakat adalah haknya harta yang harus di keluarkan, demi Allah. Jika mereka tidak mengeluarkan zakat kepadaku yang
biasa mereka serahkan kepada Rasu lullah sungguh mereka akan saya perangi,
kemudian Umar r.a berkata: demi Allah Tiada lain yang harus kukatakan, semoga Allah melapangkan dada AbuBakar dalam berperang. Aku tahu dia
benar.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad dari Jalur Imam Nasa ’i
W. 57 H
W. 94 H
W. 242 H
W. 305 H
W 153 H
W 248 H
W. 303 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Periwayatan dan Sanad Hadis Riwayat Imam Nasa ’i
NO. Nama Periwayat
Urutan Periwayatan
Urutan Sanad T{
aba qat
1. AbuHurairah
Periwayat I Sanad VI
2. ‘Ubaidullah ibn
Abd Lahab ibn ‘Utbah ibn
Mas’u d
Periwayat II Sanad V
3. Zuhry
Periwayat III Sanad IV
4. ‘Uqail
Periwayat IV Sanad III
5. Laith
Periwayat V Sanad II
6. Qutaibah
Periwayat VI Sanad I
7. Al-Nasa
’i Periwayat VII
Mukharrij Hadis
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dengan melihat skema sanad di atas, dapat diketahui bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Ma
jah melalui sanad Abu Bakar ibn Abi
Shaibah, Abu Mu’a
wiyah, Hafs ibn Ghiya th, A’mash, Abi
S{ a
lih, dari sahabat Abu Hurairah
memiliki Muttabi’ yaitu Imam Muslim, Tirmidhi , Abu
Da wud, dan al-Nasa
’i. Adapun sha
hid bagi hadis Ibn Ma jah dapat ditemukan pada sanad Ibn Ma
jah melalui sanad ibn ‘Umar, Wa
qid ibn Muhammad, Shu’bah, Abu Rauh al-H}
aramy bin ‘Uma
rah, ‘Abdullah ibn Muhammad, al-Bukha ri
. Berdasarkan hasil dari
takhrij dan penelitian kualitas perawi dan
persambungan sanad, maka seluruh perawi yang meriwayatkan hadis tentang perintah perang dalam sunan Ibn Ma
jah No. Indeks 3927 memiliki kualitas thiqah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
BAB IV
ANALISIS H}ADI TH TENTANG PERINTAH PERANG
A. Kualitas dan Ke
h}ujjah
an
H}adi th
tentang Perintah Perang
1. Analisis sanad h}adi th tentang perintah perang
Dalam meriwayatkan hadis, sanad memiliki kedudukan yang sangat penting. Hadis yang dapat dijadikan h}ujjah hanya hadis yang sanad-nya s{ahi
h. Dan suatu sanad hadis baru bisa dikatakan s{ahi
h jika memenuhi syaratnya, diantaranya: sanad hadis bersambung mulai dari awal sampai akhir sanad, periwayat hadis
bersifat ‘a dil, periwayat bersifat D}a
bit, sanad hadis terhindar dari Shudhu dh, dan
Terhindar dari ‘Illat.
1
Hadis yang berjudul tentang “perintah perang dalam sunan Ibn Ma jah No.
Indeks 3927” sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Adapun sanad-nya yang terdiri dari beberapa rawi, diantaranya:
a. Abu Hurairah
Abu Hurairah merupakan perawi pertama. Ulama perawi hadis menilai
AbuHurairah adalah perawi yang thiqah. Itu menunjukkan bahwa tidak ada perawi hadis yang mencelanya. Abu
Hurairah wafat pada tahun 57 H, sedangkan gurunya adalah Rasu
lullah SAW. Itu berarti hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah sudah pasti dapat dijadikan h}ujjah.
2
1
M. Syuhudi Isma’il, Kaedah Kesahi han Sanad Hadis Jakarta: PT Bulan Bintang, 1988,
198.
2
Ibid,. 97.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Lambang periwayatan yang digunakan oleh Abu Hurairah adalah ‘A n.
Terdapat hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad Abu Hurairah dengan Rasu
lullah SAW menunjukkan adanya ittis{a l al-sanad.
b. Abi s{
a lih
Abi S{
a lih adalah perawi yang menempati urutan kedua. Ulama kritikus
hadis memberikan pujian yang positif terhadap Abi S}
a lih dan dinilai thiqah.
3
Abi S}
a lih wafat pada tahun 101 H dan gurunya Abu
Hurairah wafat pada tahun 57 H. Jadi dapat dipastikan bahwa Abi
S} a
lih semasa dengan Abu Hurairah selama 44 tahun. maka sangat dimungkinkan mereka semasa dan
bertemu. Lambang periwayatan yang digunakan oleh Abi
S{ a
lih adalah ‘A n. serta terdapat hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad Abi
S{ alih
dengan Abu Hurairah menunjukkan adanya ittis{a
l al-sanad. c. A’mash
A’mash adalah perawi urutan ketiga. Ulama kritikus hadis memberikan pujian yang positif terhadap A’mash dan dinilai thiqah. Hanya sedikit ulama
yang pernyataannya berbeda, yaitu Yahya al-Qat{ t{
a n menyatakan A’mash
orang yang pandai tentang Islam, dan Sufya n ibn ‘Uyainah menyatakan
A’mash adalah orang yang paling pandai membaca al-Qur’a n, paling banyak
menghafal hadis dan paling mengetahui tentang fara idh.
4
3
Al-Muzzi , Tahdhi
b al-Kama l, 301.
4
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
A’mash lahir pada tahun 61 H, sedangkan gurunya Abi S{
a lih wafat pada
tahun 101 H. Jadi ketika Abi S}
a lih wafat A’mash sudah berumur 40 tahun,
maka sangat dimungkinkan mereka semasa dan bertemu. Lambang periwayatan yang digunakan oleh A’mash adalah ‘A n. serta
terdapat hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad A’mash dengan Hafs ibn Ghiya
th menunjukkan adanya ittis{a l al-sanad.
d. Hafs ibn Ghiya th
Hafs ibn ghiya th adalah perawi urutan keempat. Menurut Ibn Hajar dan
imam al-nasa ’i Hafs ibn Ghiya
th adalah perawi yang thiqah,
5
faqi h. Adapula
perawi yang mencelanya yaitu al-Dha habi berpendapat bahwa jika Hafs
meriwayatkan hadis merujuk pada tulisannya maka dapat dijadikan h}ujjah, tetapi jika Hafs merujuk pada hafalannya perlu dipertimbangkan karena
hafalannya lemah.
6
Hafs ibn ghiya th wafat pada tahun 194 H, sedangkan
gurunya yaitu A’mash wafat pada tahun 147 H. Jadi ketika A’mash wafat hafs ibn Ghiya
th berumur 47 tahun, maka sangat dimungkinkan mereka semasa dan bertemu.
Lambang periwayatan yang digunakan oleh Hafs ibn Ghiya th adalah
H{addathana , yang menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya serta terdapat
hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad Hafs ibn Ghiya th
dengan A’mash menunjukkan adanya ittis{a l al-sanad.
5
Ibid,. 65
6
Maktabah H{ adith Shari
f, “Umirtu an Uqa tila al-Na
s”, H{ adith Shari
f, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
e. Abu Mu’a
wiyah Abu
Mu’a wiyah adalah perawi hadis urutan kelima. Menurut Ibn Hajar
Abu Mu’a
wiyah adalah perawi yang thiqah, dan menurut al-Dha habi Abu
Mu’awiyah adalah perawi yang dapat dipercaya.
7
Ini menunjukkan bahwasannya tidak ada perawi yang mencelanya. Abu
Mu’a wiyah wafat pada
tahun 295 H, sedangkan gurunya A’mash wafat pada tahun 147 H. Lambang periwayatan yang digunakan oleh Abu
Mu’a wiyah adalah
H{addathana .
f. Abu Bakar ibn Abi
Shaibah Abu
Bakar ibn Abi Shaibah adalah perawi hadis urutan keenam. Ulama
periwayat hadis tidak ada yang mencela Abu Bakar ibn Abi
Shaibah. Ulama periwayat hadis menilai Abu
Bakar ibn Abi Shaibah sebagai perawi yang
thiqah.
8
Abu Bakar ibn Abi
Shaibah wafat pada tahun 235 H, sedangkan gurunya Abu
Mu’a wiyah wafat pada tahun 295 H. Jadi, sangat dimungkinkan
mereka semasa dan bertemu. Lambang periwayatan yang digunakan oleh Abu
Bakar ibn Abi Shaibah
adalah H{addathana , yang menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya serta
terdapat hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad Abu Bakar
ibn Abi Shaibah dengan Abu
Mu’a wiyah menunjukkan adanya ittis{a
l al-sanad.
7
Al-Muzzi , Tahdhi
b al-Kama l, 46.
8
Jamaluddin al-Hajja j Yu
suf al-Muzzi , Tahdhi
b al-Kama l fi A sma
’i al-Rija l, vol. 21
Beirut: Da r al-Fikr, 1994, 73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
g. Ibn Ma jah W. 273 H
Ibn Ma jah sebagai perawi hadis yang terakhir sekaligus menjadi mukharrij
hadis. Tidak ada ulama periwayat hadis yang mencela ibn Ma jah bahkan
mereka memberi pujian yang tinggi.Ulama periwayat hadis menilai Ibn Ma jah
sebagai seorang yang pengarang kitab yang mashhu r.
9
Ibn Ma jah lahir pada
tahun 207 H dan wafat pada tahun 273 H, sedangkan gurunya AbuBakar ibn Abishaibah wafat pada tahun 235 H. Berarti Ibn Ma
jah berusia 28 tahun ketika gurunya wafat, maka sangat dimungkinkan mereka semasa dan
bertemu. Lambang periwayatan yang digunakan oleh ibn Ma
jah adalah H{addathana ,
yang menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya serta terdapat hubungan antara guru dan muridnya yang membuat sanad Ibn Ma
jah dengan Abu Bakar bin Abi
Shaibah menunjukkan adanya ittis{a l al-sanad.
Jika dilihat dari kemungkinan adanya shudhu dh ataupun ‘illatnya, maka
seluruh sanad hadis yang diriwayatkan dari jalur Ibn Ma jah, Abu
Bakar ibn Abi Shaibah, Abu
Mu’a wiyah, Hafs ibn Ghiya
th, A’mash, Abi S{
a lih, dan Abu
Hurairah dapat dikatan tidak mengandung shudhu dh dan ‘illat. Karena antara
hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Ma jah dengan hadis pendukung lainnya tidak
menunjukkan adanya perbedaan dalam pemaknaan. Dan seluruh periwayatnya masing-masing bersifat thiqah.
Jika dilihat dari maqbu l dan mardudnya, maka hasil penelitian menunjukkan
bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Ma jah seluruh periwayatnya thiqah,
9
Maktabah H{ adith Shari
f, “Umirtu an Uqa tila al-Na
s”, H{ adith Shari
f, ver. 3.