Profile Matching Implementasi Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dan Profile Matching Dalam Menentukan Pejabat Struktural Pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi

� � : Nilai akhir dari alternatif � � : Bobot yang telah ditentukan � �� : Normalisasi matriks Nilai � � yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif � � lebih terpilih. Langkah – langkah penelitian dalam menggunakan metode SAW : a. Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. c. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut atribut keuntungan maupun atribut biaya sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. d. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik � � sebagai solusi Kusumadewi, 2006.

2.3. Profile Matching

Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan, bukan tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam Profile Matching pegawai yang bisa dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan kenaikan jabatan adalah pegawai yang paling mendekati profil ideal Ekasari, 2010. Secara garis besar merupakan merupakan proses membandingkan antara kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya disebut GAP, semakin kecil GAP yang dihasilkan maka bobot Universitas Sumatera Utara nilainya semakin besar yang berarti semakin besar kesempatan pegawai menempati posisi tersebut. Adapun langkah-langkah dalam metode Profile Matching adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Aspek-aspek penilaian. 2. Pemetaan GAP kompetensi. 3. Pembobotan. 4. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor. GAP kompetensi adalah perbedaan antara profil pegawai aktual dengan profil pegawai ideal. Setelah menentukan bobot nilai gap untuk setiap aspek penilaian, tiap aspek tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok Core dan Secondary Factor. Rumus untuk perhitungan Core Factor adalah : ��� = ∑�� ����� ∑�� ........................................ 3 Keterangan : NCF = Nilai rata-rata Core Factor NCAspek = Nilai aspek Core Factor IC = Item aspek Core Factor Rumus untuk perhitungan Secondary Factor adalah : ��� = ∑������� ∑�� ......................................... 4 Keterangan : GAP = profil pegawai aktual – profil pegawai Universitas Sumatera Utara NSF = Nilai rata-rata Secondary Factor NSAspek = Nilai aspek Secondary Factor IS = Item aspek Secondary Factor Setelah didapatkan nilai rata-rata Core Factor dan Secondary Factor kemudian ditentukan nilai total dari aspek, rumusnya adalah. ������ = ���� + ���� ................ 5 Keterangan : NAspek = Nilai total dari aspek x = Nilai persen yang di inputkan NCF = Nilai rata-rata Core Factor NSF = Nilai rata-rata Secondary Factor Setelah didapat nilai total dari aspek kemudian dapat di tentukan hasil akhir yang berupa rangking dari pegawai dengan menggunakan rumus : Ni = ∑������� ............................... 6 BAB 3 Universitas Sumatera Utara ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas analisis sistem dari metode Simple Additive Weighting dan metode Profile Matching serta perancangan sistem dalam menentukan pegawai yang tepat untuk diangkat menjadi Pejabat Struktural.

3.1. Analisis Sistem