ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dibahas analisis sistem dari metode Simple Additive Weighting dan metode Profile Matching serta perancangan sistem dalam menentukan pegawai yang
tepat untuk diangkat menjadi Pejabat Struktural.
3.1. Analisis Sistem
Dalam merancang sistem pendukung keputusan diperlukan data pendukung yaitu : a. Profil Pegawai Negeri Sipil meliputi golongan ruang, tingkat pendidikan,
diklat kepemimpinan, jumlah diklat teknis dan lama bekerjamengabdi. b. Data Penilaian Kinerja yang meliputi kesetiaan, prestasi kerja, tanggung
jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Dalam menganalisis sistem pada metode SAW dan Profile Matching
dibutuhkan kriteria-kriteria yang akan ditentukan bobotnya masing-masing. Pada metode SAW masing-masing kriteria akan diberi nilai bobot sedangkan pada Profile
Matching nilai bobot akan diberikan pada selisih nilai GAP pada setiap atribut.
Selanjutnya perhitungan manual kedua metode sampai mendapatkan hasil akhir yang akan dijadikan sebagai alternatif terbaik PNS yang menduduki Jabatan Struktural.
3.1.1. KriteriaFaktor
Dalam metode SAW dan Profile Matching dibutuhkan kriteria-kriteriafactor-faktor untuk menentukan pejabat struktural. Adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu
Golongan Ruang C
1
, Tingkat Pendidikan C
2
, Diklat Kepemimpinan C
3
, Jumlah Diklat Teknis C
4
, Lama BekerjaMengabdi C
5
, Kesetiaan C
6
, Prestasi KerjaC
7
,
Universitas Sumatera Utara
Tanggung Jawab C
8
, Ketaatan C
9
, Kejujuran C
10
, Kerjasama C
11
, Prakarsa C
12
.
Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu rating kecocokan untuk tingkat kepentingan kiteria yang telah ditentukan ke dalam bilangan. Rating kecocokan setiap
alternatif pada setiap kriteriafaktor sebagai berikut :
Kurang K = 1
Cukup C = 2
Baik B = 3
Sangat Baik SB = 4
Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, maka dilakukan penjabaran setiap kriteria yang telah
dikonversikan dengan bilangan sesuai dengan rating kecocokan. .
1. Kriteria Golongan Ruang Kriteria golongan ruang merupakan persyaratan yang paling utama untuk menduduki
jabatan struktural berdasarkan peraturan perundang-undangan. Variabel golongan ruang dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Golongan Ruang
Golongan Ruang Nilai
IIIa 1
IIIb 2
IIIc 3
IIId 4
2. Kriteria Tingkat Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Kriteria tingkat pendidikan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan berdasarkan tingkat pendidikan seseorang dengan jabatan
yang akan didudukinya. Variabel tingkat pendidikan dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Nilai
SLTA 1
Diploma 3 2
Strata 1 S1 3
Strata 2 S2 4
3. Kriteria Diklat Kepemimpinan Kriteria diklat kepemimpinan merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan berdasarkan kemampuan PNS tersebut dalam memimpin suatu organisasi. Variabel diklat kepemimpinan dikonversikan dengan bilangan dapat
dilihat seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Diklat Kepemimpinan
Diklat Kepemimpinan Nilai
Tidak ada 2
Ya Memiliki 4
4. Kriteria Jumlah Diklat Teknis Kriteria jumlah diklat teknis merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan berdasarkan kemampuan sumber daya manusia PNS tersebut. Variabel jumlah diklat teknis dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Jumlah Diklat Teknis
Universitas Sumatera Utara
Diklat Teknis X Nilai
X = 0 1
X=1 dan X=2 2
X=3 dan X=4 3
X=5 4
5. Kriteria Lama BekerjaMengabdi Kriteria lama bekerjamengabdi merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan berdasarkan pengabdian PNS tersebut pada instansi pemerintah. Variabel lama bekerjamengabdi dikonversikan dengan bilangan dapat
dilihat seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Lama BekerjaMengabdi
Lama BekerjaMengabdi X tahun Nilai
X0 dan X=5 1
X=6 dan X=11 2
X=12 dan X=17 3
X=18 4
6. Kriteria Kesetiaan Kesetiaan merupakan kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian seorang PNS kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Variabel kesetiaan dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kesetiaan
Universitas Sumatera Utara
Kesetiaan Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
7. Kriteria Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksana tugas yang dibebankan kepadanya. Variabel prestasi kerja dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Prestasi Kerja
Prestasi Kerja Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
8. Kriteria Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan
yang dilakukannya. Variabel tanggung jawab dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Tanggung Jawab
Universitas Sumatera Utara
Tanggung Jawab Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
9. Kriteria Ketaatan Ketaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menaati segala
peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan
untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. Variabel ketaatan dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Ketaatan
Ketaatan Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
10. Kriteria Kejujuran Kejujuran adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Variabel kejujuran dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti
pada Tabel 3.10.
Tabel 310. Kejujuran
Universitas Sumatera Utara
Kejujuran Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
11. Kriteria Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan seseorang Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja
bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Variabel
kerjasama dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Kerjasama
Kerjasama Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
12. Kriteria Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk mengambil
keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Variabel
prakarsa dikonversikan dengan bilangan dapat dilihat seperti pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Prakarsa
Universitas Sumatera Utara
Prakarsa Nilai
Kurang 1
Cukup 2
Baik 3
Sangat Baik 4
3.1.2. Penentuan Bobot
Penentuan bobot kriteriafaktor pada kedua metode sangat berbeda. Pada metode SAW bobot diberikan kepada masing-masing kriteria sedangkan pada metode Profile
Matching bobot diberikan jika ada selisih nilai GAP pada setiap alternatif untuk setiap
kriteria, semakin kecil selisih GAP maka semakin besar nilai bobot.
3.1.2.1. Bobot Kriteria Metode SAW
Pada metode SAW bobot diberikan kepada masing-masing kriteria berdasarkan kriteria yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi sampai terendah yang jika
dijumlahkan menjadi 1. Bobot untuk setiap kriteria ditentukan oleh pengambil keputusan bergantung pada tingkat kepentingan untuk setiap kriteria, sebagai contoh
kriteria golongan ruang memiliki bobot lebih tinggi dari pada kriteria lama bekerja karena sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk menduduki jabatan
diperlukan golongan ruang yang sesuai tetapi lama bekerja tidak terlalu diperhitungkan. Berikut penentuan bobot untuk setiap kriteria nya :
Kriteria Golongan Ruang = 0.2
Kriteria Tingkat Pendidikan = 0.15
Kriteria Diklat Kepemimpinan = 0.1
Kriteria Diklat Teknis = 0.1
Kriteria Lama BekerjaMengabdi = 0.1
Kriteria Kesetiaan = 0.05
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Prestasi Kerja = 0.05
Kriteria Tanggung Jawab = 0.05
Kriteria Ketaatan = 0.05
Kriteria Kejujuran = 0.05
Kriteria Kerjasama = 0.05
Kirteria Prakarsa = 0.05
3.1.2.2. Penentuan Bobot Nilai GAP Metode Profile Matching
Pada metode Profile Matching bobot diberikan jika ada selisih nilai GAP, semakin kecil selisih GAP maka semakin besar nilai bobot. Berikut tabel bobot nilai GAP :
Tabel 3.13. Bobot Nilai GAP
No. Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan
1 4
Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan 2
1 3.5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat level
3 -1
3
Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat level
4 2
2.5
Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat level
5 -2
2
Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat level
6 3
1.5
Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat level
7 -3
1
Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat level
8 4
0.5
Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat level
9 -4
Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat level
3.1.3.1 Perhitungan Manual Metode SAW
Nilai dari setiap kriteria yang merupakan hasil proses penginputan data alternatif PNS yang sudah dikonversikan berdasarkan bobot kriteria yang sudah ditentukan melalui
proses perhitungan. Data pegawai dapat dilihat seperti pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Data PNS
Universitas Sumatera Utara
Kriteria PNS
A B
C D
Golongan Ruang IIIa
IIIc IIIb
IIId Tingkat Pendidikan
SMA S2
S2 S1
Diklat Kepemimpinan tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Diklat Teknis jumlah
3 2
1 3
Lama Bekerja tahun 21 tahun
9 tahun 3 tahun
13 tahun Kesetiaan
Baik Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Prestasi Kerja Sangat Baik Sangat Baik
Sangat Baik Baik
Tanggung Jawab Baik
Sangat Baik Baik
Sangat Baik Ketaatan
Cukup Cukup
Cukup Baik
Kejujuran Baik
Baik Baik
Baik Kerjasama
Sangat Baik Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Prakarsa Cukup
Baik Cukup
Baik
Berdasarkan data diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang telah dikonversikan dengan bilangan seperti pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15. Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
Alternatif Kriteria
A
i
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
C
7
C
8
C
9
C
10
C
11
C
12
A
1
1 1
2 3
4 3
4 3
2 3
4 2
A
2
3 4
4 2
2 3
4 4
2 3
3 3
A
3
2 4
2 2
1 4
4 3
2 3
4 2
A
4
4 3
4 3
3 4
3 4
3 3
4 3
Pengambil keputusan memberikan bobot, berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut : Vektor bobot : W = [ 0.2,
Universitas Sumatera Utara
0.15, 0.1, 0.1, 0.1, 0.05, 0.05, 0.05, 0.05, 0.05, 0.05, 0.05 ], membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut:
X= �
1 1
2 3
4 4
2 4
4 3
2 4
3 4
3 2
2 3
2 3
1 3
4 4
4 3
2 4
4 2
4 3
3 4
2 3
3 4
2 3
3 3
3 3
4 4
2 3
�
Pertama, dilakukan normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masing- masing kriteria berdasarkan kriteria diasumsikan sebagai kriteria keuntungan atau
biaya sebagai berikut : Untuk A
1
, maka r
11
=
1 Max {1,3,2,4}
=
1 4
= 0.25 r
12
=
1 Max {1,4,4,3}
=
1 4
= 0.25 r
13
=
2 Max{2,4,2,4}
=
2 4
= 0.5 r
14
=
3 Max{3,2,2,3}
=
3 3
= 1 r
15
=
4 Max{4,2,1,3}
=
4 4
= 1 r
16
=
3 Max{3,3,4,4}
=
3 4
= 0.75 r
17
=
4 Max {4,4,4,3}
=
4 4
= 1 r
18
=
3 Max{3,4,3,4}
=
3 4
= 0.75 r
19
=
2 Max{2,2,2,3}
=
2 3
= 0,67 r
110
=
3 Max{3,3,3,3}
=
3 3
= 1 r
111
=
4 Max{4,3,4,4}
=
4 4
= 1
Universitas Sumatera Utara
r
112
=
2 Max{2,3,2,3}
=
2 3
= 0.67 Untuk A
2
,
maka r
21
=
3 Max {1,3,2,4}
=
3 4
= 0.75 r
22
=
4 Max {1,4,4,3}
=
4 4
= 1 r
23
=
4 Max{2,4,2,4}
=
4 4
= 1 r
24
=
2 Max{3,2,2,3}
=
2 3
= 0.67 r
25
=
2 Max{4,2,1,3}
=
2 4
= 0.5 r
26
=
3 Max{3,3,4,4}
=
3 4
= 0.75 r
27
=
4 Max {4,4,4,3}
=
4 4
= 1 r
28
=
4 Max{3,4,3,4}
=
4 4
= 1 r
29
=
2 Max{2,2,2,3}
=
2 3
= 0,67 r
210
=
3 Max{3,3,3,3}
=
3 3
= 1 r
211
=
3 Max{4,3,4,4}
=
3 4
= 0.75 r
212
=
3 Max{2,3,2,3}
=
3 3
= 1
Untuk A
3
, maka r
31
=
2 Max {1,3,2,4}
=
2 4
= 0.5 r
32
=
4 Max {1,4,4,3}
=
4 4
= 1
Universitas Sumatera Utara
r
33
=
2 Max{2,4,2,4}
=
2 4
= 0.5 r
34
=
2 Max{3,2,2,3}
=
2 3
= 0.67 r
35
=
1 Max{4,2,1,3}
=
1 4
= 0.25 r
36
=
4 Max{3,3,4,4}
=
4 4
= 1 r
37
=
4 Max {4,4,4,3}
=
4 4
= 1 r
38
=
3 Max{3,4,3,4}
=
3 4
= 0.75 r
39
=
2 Max{2,2,2,3}
=
2 3
= 0,67 r
310
=
3 Max{3,3,3,3}
=
3 3
= 1 r
311
=
4 Max{4,3,4,4}
=
4 4
= 1 r
312
=
2 Max{2,3,2,3}
=
2 3
= 0.67 Untuk A
4
, maka r
41
=
4 Max {1,3,2,4}
=
4 4
= 1 r
42
=
3 Max {1,4,4,3}
=
3 4
= 0.75 r
43
=
4 Max{2,4,2,4}
=
4 4
= 1 r
44
=
3 Max{3,2,2,3}
=
3 3
= 1 r
45
=
3 Max{4,2,1,3}
=
3 4
= 0.75 r
46
=
4 Max{3,3,4,4}
=
4 4
= 1
Universitas Sumatera Utara
r
47
=
3 Max {4,4,4,3}
=
3 4
= 0.75 r
48
=
4 Max{3,4,3,4}
=
4 4
= 1 r
49
=
3 Max{2,2,2,3}
=
3 3
= 1 r
410
=
3 Max{3,3,3,3}
=
3 3
= 1 r
411
=
4 Max{4,3,4,4}
=
4 4
= 1 r
412
=
3 Max{2,3,2,3}
=
3 3
= 1
Kedua, membuat normalisasi matriks R yang diperoleh dari hasil normalisasi matriks X sebagai berikut :
R= �
0.25 0.25
0.5 0.75
1 1
0.5 1
1 0.75
0.5 1
1 1
0.75 0.67
0.5 0.75
0.67 1
0.25 0.75
1 1
1 0.75
0.67 1
1 0.67
1 0.75
0.75 1
0.67 1
1 1
0.67 1
0.75 1
1 1
1 1
0.67 1
�
Selanjutnya akan dicari nilai preferensi untuk setiap alternatif
�
�
sesuai dengan persamaan 2 untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan
nilai terbesar sebagai berikut : �
1
= 0.20.25 + 0.150.25 + 0.10.5 + 0.11 + 0.11 + 0.050.75+ 0.05 1+ 0.05 0.75 + 0.05 0.67 + 0.05 1 + 0.05 1 +
0.050.67 = 0.05+0.0375+0.05+0.1+0.1+0.0375+0.05+0.0375+0.0335+0.05+0.05+0.034
= 0.6295
Universitas Sumatera Utara
�
2
= 0.20.75 + 0.151 + 0.11 + 0.10.67 + 0.10.5 + 0.050.75+ 0.05 1+ 0.05 1 + 0.05 0.67 + 0.05 1 + 0.05 0.75 +
0.051 = 0.15+0.15+0.1+0.067+0.05+0.0375+0.05+0.05+0.0335+0.05+0.0375+0.05
= 0.8225 �
3
= 0.20.5 + 0.151 + 0.10.5 + 0.10.67 + 0.10.25 + 0.051+ 0.05 1+ 0.05 0.75 + 0.05 0.67 + 0.05 1 + 0.05 1 +
0.050.67 = 0.1+0.15+0.05+0.067+0.025+0.05+0.05+0.0375+0.0335+0.05+0.05+0.0335
=0.6965 �
4
= 0.21 + 0.150.75 + 0.11 + 0.11 + 0.10.75 + 0.051+ 0.05 0.75+ 0.05 1 + 0.05 1 + 0.05 1 + 0.05 1 +
0.051 = 0.2+0.1125+0.1+0.1+0.075+0.05+0.0375+0.05+0.05+0.05+0.05+0.05
= 0.925
Hasil perangkingan diperoleh : �
1
= 0.6295, �
2
= 0.8225, �
3
= 0.6965 dan
�
4
=0.925. Nilai terbesar ada pada
�
4
, dengan demikian alternatif �
4
D adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3.2. Perhitungan Manual Metode Profile Matching
Dalam metode ini ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian yaitu Core Factor
dan Secondary Factor. Core Factor terdiri dari 5 faktor yaitu Golongan Ruang, Tingkat Pendidikan, Diklat Kepemimpinan, Diklat Teknis dan Lama
BekerjaMengabdi. Secondary Factor terdiri dari 7 faktor yaitu Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama dan Prakarsa.
Tabel 3.16. Data PNS
Kriteria PNS
A B
C D
Golongan Ruang IIIa
IIIc IIIb
IIId Tingkat Pendidikan
SMA S2
S2 S1
Diklat Kepemimpinan tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Diklat Teknis jumlah
3 2
1 3
Lama Bekerja tahun 21 tahun
9 tahun 3 tahun
13 tahun Kesetiaan
Baik Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Prestasi Kerja Sangat Baik Sangat Baik
Sangat Baik Baik
Tanggung Jawab Baik
Sangat Baik Baik
Sangat Baik Ketaatan
Cukup Cukup
Cukup Baik
Kejujuran Baik
Baik Baik
Baik Kerjasama
Sangat Baik Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Prakarsa Cukup
Baik Cukup
Baik
Setelah menentukan faktor-faktor yang menjadi Core Factor dan Secondary Factor kemudian dilakukan perhitungan GAP untuk setiap faktor. GAP adalah perbedaan
antara profil pegawai aktual dengan profil pegawai ideal.
GAP = profil pegawai aktual – profil pegawai
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.17. Perhitungan GAP No
PNS 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
1 A
1 1
2 3
4 3
4 3
2 3
4 2
2 B
3 4
4 2
2 3
4 4
2 3
3 3
3 C
2 4
2 2
1 4
4 3
2 3
4 2
4 D
4 3
4 3
3 4
3 4
3 3
4 3
Profil Ideal 3
3 4
2 2
4 4
3 3
3 2
2 1
A -2
-2 -2
1 2
-1 -1
2 GAP
2 B
1 -1
1 -1
1 1
3 C
-1 1
-2 -1
-1 2
4 D
1 1
1 -1
1 2
1
Setelah nilai GAP didapat maka dilakukan pembobotan terhadap nilai GAP, semakin kecil selisih GAP maka semakin besar nilai bobot dan semakin besar selisih GAP
maka semakin kecil nilai bobot. Berikut tabel bobot nilai GAP :
Tabel 3.18. Nilai Bobot GAP
No. Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan
1 4
Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan 2
1 3.5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat level
3 -1
3
Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat level
4 2
2.5
Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat level
5 -2
2
Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat level
6 3
1.5
Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat level
7 -3
1
Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat level
8 4
0.5
Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat level
9 -4
Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat level
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.19. Hasil Pembobotan Nilai GAP No PNS
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 A
-2 -2
-2 1
2 -1
-1 2
GAP 2
B 1
-1 1
-1 1
1 3
C -1
1 -2
-1 -1
2 4
D 1
1 1
-1 1
2 1
1 A
2 2
2 3.5 2.5
3 4
4 3
4 2.5
4 Nilai
Bobot GAP
2 B
4 3.5
4 4
4 3
4 3.5 3
4 3.5
3.5 3
C 3
3.5 2
4 3
4 4
4 3
4 2.5
4 4
D 3.5
4 4
3.5 3.5 4
3 3.5 4
4 2.5
3.5
3.1.3.2.1. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai GAP, selanjutnya adalah mengelompokkan faktor tersebut menjadi 2 kelompok yaitu Core Factor dan Secondary Factor. Core Factor
terdiri dari Golongan ruang, Tingkat Pendidikan, Diklat Kepemimpinan dan Diklat Teknis dan Lama bekerjamengabdi sedangkan Secondary Factor terdiri dari
Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama dan Prakarsa. Setelah dilakukan pengelompokan makan dilakukan perhitungan sesuai
dengan persamaan 3 dan 4 :
Berikut nilai Core Factor untuk setiap PNS :
���
1
= 2 + 2 + 2 + 3.5 + 2.5
5 = 2.4
���
2
= 4 + 3.5 + 4 + 4 + 4
5 = 3.9
Universitas Sumatera Utara
���
3
= 3 + 3.5 + 2 + 4 + 3
5 = 3.1
���
4
= 3.5 + 4 + 4 + 3.5 + 3.5
5 = 3.7
Berikut nilai Secondary Factor untuk setiap PNS :
���
1
= 3 + 4 + 4 + 3 + 4 + 2.5 + 4
7 = 3.5
���
2
= 3 + 4 + 3.5 + 3 + 4 + 3.5 + 3.5
7 = 3.5
���
3
= 4 + 4 + 4 + 3 + 4 + 2.5 + 4
7 = 3.64
���
4
= 4 + 3 + 3.5 + 4 + 4 + 2.5 + 3.5
7 = 3.5
3.1.3.2.2. Perhitungan Nilai Total
Setelah didapat nilai Core Factor dan Secondary Factor untuk setiap PNS maka selanjutnya perhitungan nilai total berdasarkan persentase dari Core Factor dan
Secondary Factor . Nilai persentase untuk Core Factor adalah 60 dan Secondary
Factor 40. Berikut tabel Perhitungan nilai total dari Core Factor dan Secondary
Factor .
Tabel 3.20. Hasil Akhir Metode Profile Matching No
Nama PNS Core Factor
CF Secondary Factor
SF Nilai Akhir
Ni=60CF+40SF
1 A
2.4 3.5
1.44 + 1.4 = 2.84 2
B 3.9
3.5 2.34 + 1.4 = 3.74
3 C
3.1 3.64
1.86 + 1.456 = 3.316 4
D 3.7
3.5 2.22 + 1.4 = 3.62
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diperoleh : A= 2.84, B= 3.74, C= 3.316 dan D=3.62. Nilai
terbesar ada pada PNS B yaitu 3.74 dengan demikian PNS B adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik untuk menduduki jabatan.
3.2. Perancangan Sistem