karena harus melihat profil setiap pegawai. Oleh karena itu agar proses seleksi pegawai menjadi lebih obyektif dan praktis, sebaiknya dilakukan secara komputerisasi
dengan mengembangkan suatu aplikasi yang mengimplementasikan metode-metode yang tepat.
Pada penelitian ini penulis memilih 2 metode yaitu metode Simple Additive Weighting
SAW dan metode Profile Matching untuk diimplementasikan dalam penentuan pejabat struktural di Pemerintah Kota Tebing Tinggi agar didapat kandidat
calon pejabat yang memiliki kompetensi. Kedua metode ini dipilih oleh penulis karena pada SAW melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai
kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan dan Profile Matching melakukan penilaian dengan memberikan tingkat nilai ideal untuk sebuah jabatan. Dengan kata
lain, pada SAW atribut terbaik bisa menjadi solusi terbaik sedangkan pada Profile Matching
atribut yang mendekati ideal yang akan menjadi solusi terbaik.
Berdasarkan kedua metode diatas penulis tertarik untuk membuat sebuah aplikasi yang mengimplementasikan kedua metode tersebut dalam menseleksi
pegawai yang memenuhi persyaratan dan memiliki kompeten untuk diangkat menjadi pejabatpemimpin sebuah unit organisasi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana menentukan pejabat struktural pada Pemerintah Kota Tebing
Tinggi menggunakan metode Simple Additive Weighting SAW dan Profile Matching.
2. Apakah Metode SAW atau Profile Matching yang lebih efektif dan efisien dalam menentukan pejabat struktural.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari tujuan penelitian, berikut ini adalah beberapa batasan yang perlu dibuat, yaitu :
1. Kriteria penilaian pegawai yang digunakan adalah berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yaitu
Walikota yang berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100
Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural.
2. Studi kasus dilaksanakan di Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP,
dikarenakan BKPP merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi dalam mengusulkan Pejabat
Struktural kepada Kepala Daerah sesuai dengan peraturan. 3. Percobaan data terdiri dari seluruh PNS bidang teknis yang memiliki
kecakapan untuk diangkat dalam Jabatan Struktural. 4. Posisi Jabatan Struktural yang akan dibahas adalah Eselon IV.a yaitu
Kepala Sub Bagian Kasubbag, Kepala Sub Bidang Kasubbid dan Kepala Seksi Kasi
5. Kriteria-kriteria yang di gunakan seperti: GolonganPangkat, Tingkat Pendidikan, Kompetensi Jabatan, Pendidikan dan Pelatihan DIKLAT
dan Lama BekerjaMengabdi yang merupakan Core Factor dan Penilaian Kinerja yang terdiri dari Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung
Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama dan Prakarsa yang merupakan Secondary Factor.
6. Bahasa pemrograman yang di gunakan, PHP Programming dan menggunakan Data base Management System MySQL.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan SPK yang memberikan solusi yang lebih praktis dan obyektif dalam memilih Pejabat
Struktural sehingga menghasilkan pemimpin yang memiliki kompetensi.
1.5. Manfaat Penelitian