BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum penulisan skripsi. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang dibagi menjadi beberapa bab yang akan dibahas secara garis besar di isi tiap bab.
1.1. Latar Belakang
Dalam mewujudkan pemerintah yang Good Governance tidak lepas dari kepemimpinan yang cakap dan memiliki kompetensi. Kepemimpinan dalam instansi
pemerintahan sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dan menjalankan kebijakan. Salah satu indikator suatu intansi bisa dikatakan maju dan baik tergantung
kepada pemimpin instansi tersebut. Dalam pemerintahan, pemimpin dalam sebuah unitsatuan organisasi disebut
dengan Pejabat Struktural. Pejabat struktural tersebut diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yaitu Kepala Daerah sesuai mekanisme yang sudah diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Pengangkatan pejabat struktural pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi selama ini menggunakan pola karier. Pola karier adalah pola
pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan
pelatihan jabatan, kompetensi, serta masa jabatan seseorang Pegawai Negeri Sipil sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun. Dalam
menseleksi pegawai yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan memiliki kompetensi sesuai untuk sebuah jabatan struktural Pemerintah Kota Tebing
Tinggi masih menggunakan cara manual. Proses ini membutuhkan waktu cukup lama
Universitas Sumatera Utara
karena harus melihat profil setiap pegawai. Oleh karena itu agar proses seleksi pegawai menjadi lebih obyektif dan praktis, sebaiknya dilakukan secara komputerisasi
dengan mengembangkan suatu aplikasi yang mengimplementasikan metode-metode yang tepat.
Pada penelitian ini penulis memilih 2 metode yaitu metode Simple Additive Weighting
SAW dan metode Profile Matching untuk diimplementasikan dalam penentuan pejabat struktural di Pemerintah Kota Tebing Tinggi agar didapat kandidat
calon pejabat yang memiliki kompetensi. Kedua metode ini dipilih oleh penulis karena pada SAW melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai
kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan dan Profile Matching melakukan penilaian dengan memberikan tingkat nilai ideal untuk sebuah jabatan. Dengan kata
lain, pada SAW atribut terbaik bisa menjadi solusi terbaik sedangkan pada Profile Matching
atribut yang mendekati ideal yang akan menjadi solusi terbaik.
Berdasarkan kedua metode diatas penulis tertarik untuk membuat sebuah aplikasi yang mengimplementasikan kedua metode tersebut dalam menseleksi
pegawai yang memenuhi persyaratan dan memiliki kompeten untuk diangkat menjadi pejabatpemimpin sebuah unit organisasi.
1.2. Rumusan Masalah