31
akan mendapatkan sekitar kurang lebih Rp. 960.000,- . Gaji tersebut, didapat dari seberapa besar kemampuan karyawan untuk menjual produk-
produk dari usaha Zig Zag. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bagi usaha Zig Zag
pengurangan karyawan lebih dirasa efektif dikarenakan dengan adanya pengurangan dapat lebih memudahkan untuk menggaji karyawan yang lain.
Selain itu, setelah dianalisis lebih lanjut pengurangan karyawan membuat usaha Zig Zag lebih stabil daripada saat usaha memiliki banyak karyawan.
Saat usaha masih memiliki banyak karyawan, usaha terlihat lebih berkembang namun manajemen yang ada sangat tidak baik, namun setelah
adanya pengurangan karyawan, manajemen dan standarisasi dalam usaha Zig Zag lebih stabil dan membaik .
Sumber daya modal
Pada awal usaha Zig Zag dirintis, Bapak Wahono mendapat modal pinjaman secara finansial dari seorang keluarganya serta modal tabungan
dari gaji yang pernah beliau dapat saat bekerja. Modal tersebut dijadikan sarana untuk melakukan aktivitas produksi.
4.3. Langkah Penetapan Pasar
Dalam langkah penetapan pasar dipaparkan tentang rencana pengembangan bisnis pada usaha Zig Zag, yaitu :
32
Pengembangan rencana bisnis
Sebagai usaha yang baru dimulai, usaha Zig Zag masih sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan rencana bisnisnya. Hal
tersebut terjadi karena rencana bisnis tidak disusun secara terperinci dan tertulis hanya ada dipikiran saja. Namun, setelah pengusaha mulai mengerti
beliau menyusun rencana-rencana bisnis antara lain seperti aspek pemasaran, produksi, keuangan dan organisasi.
1. Aspek Keuangan Dalam pengembangan rencana bisnis ke depan, usaha Zig Zag
telah mulai menyusun laporan keuangan. Meskipun laporannya masih sederhana, pemilik dapat melihat data
– data keuangan Zig Zag yang nantinya berguna bagi pengembangan rencana bisnis baru seperti
pembuatan susu kedelai, nasi bakar dan rujak. Selain itu, pemilik menyisihkan dari keuntungan dari usaha awal
hingga tahap ini berlangsung untuk ditabung dan digunakan sebagai modal pengembangan rencana bisnis, seperti untuk membeli alat
produksi dan lain-lain.
2. Aspek produksi a. Desain Produk
Produk didesain dengan logo Zig Zag, nama Zig Zag diberikan oleh pemilik karena untuk memulai usaha ini, pemilik harus melewati
proses yang sedikit rumit dan berliku-liku yaitu beliau harus melewati
33
dan mencoba berbagai pekerjaan seperti menjadi penjual susu, penjual nasi kucing dan sales obat herbal.
“Nama Zig Zag saya pilih karena saya telah lama berpetualang dan lika-liku yang dialami dari pekerjaan saya yang dulu sebagai
penjual susu segar, nasi kucing, penjual obat herbal sampai sekar
ang,” jelas Bapak Wahono. Dari situlah muncul ide untuk menamakan usahanya menjadi Zig Zag.
b. Penyediaan Bahan Baku Bapak Wahono mendapatkan bahan baku untuk proses produksi
dari penyalur buah-buahan di pasar buah, pedagang gula, pedagang plastik di Salatiga.
“Dulu bahan baku buah saya ambil langsung dari satu penyalur yang secara rutin mengirim buah dalam jumlah banyak yaitu sampai
sekitar 200 kg, tetapi karena terlalu banyak buah yang masih menumpuk dan akhirnya busuk, jadi saya putuskan untuk membeli buah
di pasar saja tiap harinya agar tidak rugi,” Tegas Bapak Wahono.
c. Alat produksi dan Proses produksi Saat memulai usaha ini, bapak Wahono hanya menggunakan alat-
alat yang menunjang proses produksi yang masih sederhana dan sebagian alat seperti blander adalah hasil pemberian dari kerabat Bapak
Wahono. Di tahun 2012 ini, alat produksi yang digunakan oleh Bapak
34
Wahono telah semakin canggih yaitu adanya penambahan alat produksi yang menunjang kegiatan usahnya.
“ Untuk awal-awalnya kita bisa produksi hanya sekitar 30,40 dan sampai 50 bungkus saat kita tangani sendiri.” Jelas Bapak Wahono
tentang produksi awal yang dihasilkan oleh usaha Zig Zag sebelum memiliki karyawan tetap.
Namun, saat ini produksi telah meningkat menurut Bapak Wahono, usaha Zig Zag telah mampu memproduksi sebanyak 400 bungkus per
hari. Proses produksi di usaha Zig Zag hanya dilakukan oleh pemilik dan karyawan produksinya saja. Hal ini, untuk menghindari adanya
orang-orang yang dapat meniru produknya. Proses produksi yang dilakukan antara lain seperti pengupasan dan pencucian buah,
pembuatan jus, penyaringan jus, dan pengemasan jus dilampirkan.
3.Aspek Pemasaran Sistem pemasaran yang dilakukan dalam usaha Zig Zag yaitu
sistem pemasaran secara langsung kepada konsumen dan sifatnya lebih sederhana. Berbeda dengan usaha lain, Bapak Wahono sebagai pemilik
lebih memusatkan pemasaran sebagai intinya dalam usahanya, seperti yang dikemukakan beliau,
“Saya menginginkan usaha saya berkembang dengan cepat, apalagi kalau dapat memasarkan
produkn ya secara luas.”
35
Usaha Zig Zag melakukan segmentasi dalam pemasaran produknya yaitu dari kalangan anak sampai dengan dewasa yang menyukai
minuman jus yang sehat. Selain itu, usaha Zig Zag menargetkan pasarnya pada setiap tempat yang berkompetensi dijadikan sebagai
tempat pemasaran, meliputi institusi swasta dan negeri orang-orang yang bekerja didalamnya, sekolah setiap civitas yang ada di sekolah,
pasar tradisional, kost, dan tempat olahraga. Sejak pendirian usaha pertama kali, produk utama yang dipilih
oleh pemilik usaha yaitu Bapak Wahono adalah usaha jus buah yang sehat. Pada saat itu, hanya beberapa buah saja yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan jus, seperti buah jambu, mangga, melon dan alpukat. Akan tetapi, semakin lama usaha berkembang, banyak
konsumen yang menginginkan variant jus rasa baru seperti buah sirsak, belimbing, naga, strawberry, dan lain-lain. Dari keinginan konsumen
tersebut, Bapak Wahono akhirnya mengikuti apa yang diinginkan konsumennya.
Selain produk utama jus buah terdapat produk deversifikasi lain seperti nasi bakar, susu kedelai, keripik jagung dan rujak. Produk ini
telah dikembangkan oleh Zig Zag pada tahun ke dua dan ketiga setelah pendirian awalnya.
“Saya menciptakan produk lain dengan tujuan untuk menambah pendapatan. Dan nantinya pendapatan itu bisa
digunakan untuk kebutuhan hidup pemilik dan karyawan,” lugas Bapak Wahono.
36
Bapak Wahono sengaja menetapkan harga produk jusnya lebih tinggi dari pesaingnya. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan
bukan seperti yang digunakan pada pesaing lain. “Saya berani menetapkan harga Rp. 2.500 dan Rp. 3.000 pada produk
utama jus buah karena kalau kata orang ada harga ada kualitas. Produk yang saya jual tidak biasa saja, Zig Zag menggunakan air
mineral RO pilihan dan buah segar yang membedakan dengan pesaing lainnya.” Tegas Bapak Wahono.
Selain itu, beliau juga mengemukakan bahwa kesulitan dan harga bahan baku juga mempengaruhi harga jus.
“Kalau penetapan harga jus, saya lihat dari bahan bakunya kalau bahan bakunya murah dan mudah
dicari saya jual dengan harga Rp. 2500 sedangkan kalau seperti buah naga atau bit yang sulit dicari dan harga mahal saya juga menjualnya
dengan harga Rp.3.000”, jelas Bapak Wahono. Usaha Zig Zag memiliki beberapa daerah pemasaran baik di
kawasan Salatiga meliputi area pasar raya, sekolah, instansi swasta dan negeri. Selain itu, kawasan lainnya yaitu di daerah Tengaran dan
Ambarawa. Namun saat ini, menurut Bapak Wahono pemasaran di kawasan Ambarawa tidak bisa dilanjutkan karena terlalu jauh dan
pendapatan yang dihasilkan juga terlalu sedikit. Dengan pemasaran secara getok tular juga membuat usaha Zig Zag dapat mulai
mengembangkan sayapnya dan dapat mulai sedikit demi sedikit dikenal orang.
37
Keterangan Tahun 2010
Tahun 2011 Tahun 2012
Produksi : 1.
Desain produk
2.
Tempat kemasan
3.Jumlah
buah yang digunakan
sebagai bahan
baku 4.Defersivikasi
produk 5.Peningkatan
Jumlah produksi 6.Pendapatan
Tidak ada desain hanya
ditempelkan sticker
bertuliskan Zig Zag Juice.
Hanya
plastik biasa
Delapan macam buah
Belum ada
30 sampai 50 bungkus
Rp.50.000,-hari Sudah ada desain
sablon berlogo Zig Zag juice tapi
masih sering menggunakan yang
hanya menggunakan
sticker. Masih
menggunakan plastik ukuran 240
ml Sembilan
macam buah
Produk Nasi bakar 400 bungkus
Rp.800.000- Rp.1.000.000 hari
Sudah tetap menggunakan desain
sablon berlogo Zig Zag juice ditambahkan
dengan ijin PIRT. Menggunakan plastik
ukuran 240 ml tetapi jika ada pesanan bisa
menggunakan cup. Sebelas macam buah
Produk nasi bakar, keripik jagung, susu
kedelai , es lilin dan rujak.
400 sampai 600 bungkus
Rp. 500.000- Rp.700.000 hari
Gambar 4.1 Tabel Data Perkembangan Usaha Zig Zag dari Tahun 2010 hingga 2012
38
4.4. Profit