1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang makin sulit bagi orang untuk mendapat pekerjaan di Indonesia. Hal ini terlihat dari besarnya angka pengganguran
di Indonesia yang semakin meningkat. Peningkatan pengangguran tersebut mengakibatkan pendapatan relatif rendah dan tidak merata. Menurut data
Biro pusat statistik BPS bulan Agustus tahun 2011 ada 6,56 persen atau sekitar 8,12 juta jiwa angka pengangguran terbuka di Indonesia.
Meningkatnya angka pengangguran di Indonesia, disebabkan oleh beberapa hal seperti pemutusan hak kerja PHK, sumber daya manusia
yang kurang berkualitas, kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung dan tidak ada kesesuaian antara pendidikan dan pekerjaan
yang tersedia. Masalah ini akan terus berlanjut apabila tidak ada solusi yang tepat untuk mengatasinya dan akan mengakibatkan perekonomian
negara semakin melemah. Dari masalah tersebut, pemerintah Indonesia melihat bahwa terdapat peluang besar jika pembelajaran kewirausahaan
dilakukan kepada setiap warga negara Indonesia, dengan tujuan agar setiap warga dapat menciptakan lapangan usaha baru tanpa harus menunggu
untuk melamar suatu pekerjaan. Saat ini, istilah kewirausahaan seringkali menjadi topik
perbincangan yang
hangat. Pengertian
kewirausahaan sendiri
merupakan “a way of managing that involving persuing opportunity
without regard to the resources, currently controlled, Sahlman dan
2
Stevenson,1999:45. Sedangkan menurut Kao 1999 dalam Yusri, 2005:23, Kewirausahaan Enterpeunership
adalah “Suatu penciptaan nilai tambah dengan memperhitungkan resiko dari suatu peluang usaha
dan memobilisasi sumber-sumber daya dengan kemampuan manajemen untuk mencapai tujuan”. Oleh karena itu, setiap orang yang berani
mengambil resiko dalam kewirausahaan akan menjadi seorang wirausaha Entrepeuner. Menurut J.A. Schumpeter 1934 dalam Ahman dan
Indriani, 2006, Wirausaha Entrepeuner merupakan seorang inovator, sebagai individu yang memiliki kenalurian untuk melihat benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan
malas. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia perlu mempelajari tentang kewirausahaan untuk meningkatkan pendapatan
negara dan sekaligus akan mengurangi angka penggangguran. Menurut Hatta Radjasa 2012, sekarang hanya terdapat sekitar 1,56 persen
wirausaha Entrepeuner dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan pada kenyataannya pemerintah masih membutuhkan sekitar empat jutaan
atau kurang lebih dua persen wirausahawan baru untuk mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.www.kompas.com Indonesia diunggah
tanggal 4 Mei 2012. Hal itu terjadi dikarenakan banyak orang yang lebih menyukai untuk bekerja dengan orang lain dengan sesuatu yang sudah
pasti seperti upah atau gaji yang pasti dan tanpa resiko yang besar daripada
3
membuka usaha sendiri yang lebih menanggung resiko kerugian yang besar.
Menurut Thomas W. Zimmerer 1996 “Entrepreneurship is the result of disciplined,systematic process of applying creativity and
innovation to needs and opportunitiesin the marketplace”. Kewirausahaan adalah suatu hasil dari pendisplinan, proses sistematis antara kreativitas
dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Jadi, pengertian kewirausahaan secara sederhana merupakan kemampuan
seorang untuk membuat suatu yang baru dan berbeda melalui kreativitas dan inovasi yang dimilikinya. Inti dari kewirausahaan menurut Busentiz
Lau 1996 dalam Theoritical Perspectives atau pandangan teori kewirausahaan adalah melihat dari sisi Person atau pribadi yaitu
mencakup latar belakang seseorang untuk menjadi pengusaha, sosiologi yang mencakup tentang Jaringan, Kelompok, Orang tua, Keluarga dan
Model peranan dan Entrepeunerial Process Proses Kewirausahaan yaitu meliputi kegiatan serta tahapan yang dilakukan baik pada awal usaha
dimulai, dilakukan dan berkembang dan Environment lingkungan mencakup hal-hal yang dapat mempengaruhi seorang menjadi wirausaha
seperti keluarga, pengalaman kerja, pendidikan dan lain-lain. Dari ketiga hal tersebut, menurut Penulis yang merupakan faktor utama dalam
memulai usaha
baru adalah
Enterpeneurial Process
Proses Kewirausahaan. Hal ini dikarenakan dalam setiap tahapan proses
kewirausahaan akan dapat dilihat beberapa hal penting seperti penentuan
4
kemampuan dan minat serta motivasi yang dimiliki oleh seorang wirausaha untuk memulai usaha baru.
Dalam penelitian kali ini, Penulis meneliti sebuah usaha jus yang berskala kecil yang telah ada dari tahun 2010 hingga tahun 2012, yaitu
Usaha Zig Zag Juice milik Bapak Wahono Catur Sri Haryanto atau akrab disapa Bapak Wahono. Alasan utama, Penulis meneliti usaha ini karena
pengusaha ingin melihat proses kewirausahaan yang dimiliki oleh usaha Zig Zag yang terlihat berskala kecil dan sederhana namun selama dua
tahun telah mampu menyesuaikan diri dengan pasar sekitar, contohnya seperti dalam kurun waktu selama dua tahun, sebelumnya usaha Zig Zag
hanya memiliki pendapatan bersih sekitar lima puluh ribu per hari sekarang telah meningkat menjadi kurang lebih delapan ratus ribu per hari
sehingga dirasa sudah mampu untuk menyesuaikan dengan pasar yang sudah ada. Melalui hal ini, Penulis dapat memberikan tanggapan dan saran
bagi pemilik dan Usaha Zig Zag Juice dalam perkembangannya.
1.2 Masalah Penelitian