19
4. Memiliki visi yaitu beliau untuk usaha Zig Zag yaitu menjadi
usaha minuman dari sari buah atau jus yang menomor satukan kualitas rasa, harga dan kesehatan bagi konsumen.
5. Tidak rendah diri, walaupun beliau hanya mengeyam pendidikan
sampai bangku SMA tidak membuat nyali beliau menjadi lemah untuk mengembangkan usaha Zig Zag.
6. Memiliki rasa ingin tahu dapat diketahui dari keinginan beliau
untuk berkembang dengan cara mempelajari buku-buku tentang bisnis yang dapat menunjang keberhasilan usahanya.
7. Memiliki jiwa kepemimpinan seperti kemampuan yang terlihat
dalam diri beliau saat memimpin karyawan dalam mengelola usaha Zig Zag. Selain itu, saat magang penulis melihat bahwa
Bapak Wahono pun merupakan seorang pemimpin dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya religius.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bapak Wahono termasuk dalam seorang wirausahawan karena beliau memiliki sifat dan karakteristik
layaknya seorang wirausahawan.
3.2. Pembentukan kewirausahaan dilihat sisi sosiologi pada diri
Bapak Wahono yaitu
Orang tua dan keluarga
Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi Bapak Wahono menjadi wirausahawan adalah orang tua. Mempunyai orang tua yang telah
20
menggeluti bisnis membentuk karakter Bapak Wahono menjadi seseorang yang ingin berwirausaha sendiri. Berawal dari berjualan nasi kucing, orang
tua Bapak Wahono telah mengajarkan bisnis dengan cara seperti mengikutsertakan secara langsung Bapak Wahono saat berjualan nasi
kucing. Dari situlah, Bapak Wahono melihat cara kerja yang dilakukan oleh orang tuanya dan secara langsung beliau mengikuti. Adapun, sebagai
orang tua sangat berperan dalam mendorong pembentukan jiwa kewirausahaan dengan menanamkan nilai kemandirian seperti tidak selalu
bergantung pada orang tua, kedisiplinan seperti beliau diajarkan untuk disiplin bangun pagi dan selalu tepat waktu dalam membuka warung nasi
kucing, bersikap jujur serta sopan santun dalam melayani pelanggan. Selain dari pihak orang tua, peran keluarga yang lain yaitu sang
istri yang bernama Ibu Lina Setyawati juga ikut andil dalam pembentukan kewirausahaan dalam diri Bapak Wahono, seperti memotivasi dan
memberikan saran-saran serta membantu berjualan. Latar belakang dari Ibu Lina adalah seseorang yang tidak memiliki dasar pendidikan bisnis.
Namun, bakat yang ditularkan oleh sang ayah dalam menggeluti bisnis penjualan gabah dan cokelat, membuat Ibu Lina menjadi seorang isteri
yang dapat membantu usaha sang suami. Pada saat duduk di bangku sekolah dasar, Ibu Lina telah seringkali diajak membantu ayahnya untuk
berjualan gabah dan cokelat. Walaupun, waktu itu beliau masih belum begitu mengerti akan tetapi beliau mulai sadar setelah dewasa bahwa
21
kebiasaan sang ayah untuk mengajaknya berjualan membuat beliau mampu menjalankan usaha Zig Zag bersama suaminya.
Dari awal memulai usaha Zig Zag, Ibu Lina adalah orang yang selalu setia seperti membantu dalam proses produksi dan memberikan
dukungan saat bapak Wahono merasa lemah yaitu saat penjualan tidak sesuai target atau adanya masalah karyawan. Selain itu, beliau pun turut
serta membantu, memberi ide dan menyemangati Bapak Wahono dalam menjalankan usaha Zig Zag. Peran lain yang dilakukan sang isteri yaitu
membantu dalam memecahkan masalah-masalah seperti masalah penyusunan laporan keuangan, masalah produksi, masalah kemasan dan
masalah tenaga kerja yang seringkali dialami dalam usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peran serta isteri dengan
pembentukan kewirausahan dalam diri seorang wirausahawan, yaitu seorang wirausahawan yang dimotivasi oleh isterinya akan lebih maju,
dimana sang isteri menjadi penolong bagi sang suami dalam berkarya. Sama seperti yang dilakukan Ibu Lina sebagai isteri yang mendukung sang
suami, dimana dukungan atau motivasi tersebut membentuk diri Bapak Wahono menjadi orang yang tidak mudah putus asa untuk terus dapat
lebih berkarya dalam usahanya. Jaringan atau kelompok
Jaringan atau kelompok merupakan salah satu wadah yang dapat mempengaruhi
pembentukan jiwa
kewirausahaan pada
seorang
22
wirausahawan. Jaringan atau kelompok yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan dalam diri Bapak Wahono adalah:
Paguyuban pengusaha usaha kecil menengah di Salatiga yaitu
suatu wadah organisasi yang membimbing para wirausahawan baru untuk mengeksplorasi dan mengembangkan usaha yang
sifatnya UKM usaha kecil menengah menjadi usaha yang laku di pasar domestik maupun non domestik.
Awal Bapak Wahono dapat tergabung dalam paguyuban ini, saat ada seorang rekannya yang mengajak untuk ikut serta dalam
paguyuban tersebut. Tujuan beliau mengikuti paguyuban tersebut yaitu memperoleh banyak rekan kerja dan wawasan untuk
pengembangan usahanya. Selain itu, dengan mengikuti kegiatan- kegiatan yang diadakan dalam paguyuban seperti melakukan bazar
UKM dan penyuluhan tentang UKM sehingga dapat memacu diri Bapak Wahono untuk maju dan berani mencoba hal-hal yang baru.
Rekan kerja saat menjadi sales marketing di perusahaan obat
herbal, merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi pembentukan jiwa kewirausahaan Bapak Wahono. Pengalaman
kerja sebagai sales marketing membuat beliau menjadi seseorang yang cepat tanggap dengan peluang yang ada, menjadi orang yang
supel dan mudah membangun hubungan dengan orang lain, dan menjadi orang yang berani untuk bertindak.
23
3.3. Pembentukan jiwa kewirausahaan dilihat dari faktor