Dua Sifat Utama Kedukaan
                                                                                23
yang kita pikirkan, tetapi juga apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan serta apa yang kita akan kita lakukan.
2. 2. 2. Dua Sifat Utama Kedukaan
Dalam  bukunya  Mengapa  Berduka,  Kreatif  mengelola  perasaan  berduka, Wiryasaputra mengatakan ada dua sifat utama dalam setiap kedukaan, yaitu unik dan holistik.
Berikut ini adalah penjelasan tentang dua sifat kedukaan, yaitu
a Kedukaan Bersifat Unik
Kedukaan  sesunguhnya  merupakan  sebuah  sebuah  pengalaman  yang  bersifat  unik, khas,  dan  sangat  pribadi.  Pengalaman  kedukaan  yang  dialami  oleh  seseorang
kemungkinan besar tidak sama dengan pengalaman orang lain, walaupun  kehilangan objek  yang sama bahkan mungkin pada waktu  yang sama. Selanjutnya, dapat terjadi
orang  yang  sama  mngalami  perisiwa  kehilangan  yang  sama,  namun  kedalaman kedukaannya berbeda.
b Kedukaan Bersifat Holistik
Kedukaan  yang  kita  alami  berkaitan  dengan  dan  mempengaruhi  seluruh  aspek kehidupan kita. Aspek-aspek tersebut adalah fisik, mental, spiritual dan sosial. Dalam
pandangan  holistic,  keempat  aspek  tersebut  harus  dilihat  sebagai  satu  kesatuan  yang utuh dan sinergistik.
43
Abineno  mengatakan  bahwa  proses  berlangsungya  kedukaan  pada  tiap  orang berbeda  satu  dengan  yang  lain,  karena  orang-orang  yang  berduka  walaupun  dalam  satu
peristiwa  kehilangan  yang  sama  dalan  proses  kedukaan  itu  tidak  sama.  Selain  itu  juga
43
Ibid, hal.68-71
24
pengalaman  hidup  yang  berbeda-beda,  penting  tidaknya  kehilangan  yang  diderita  adalah beberapa hal yang membuat proses berlangsungnya kedukaan tiap orang berbeda-beda.
44
Menurut  Lake  dalam  bukunya  yang  berjudul    Pergumulan  di  Kala  Duka, mengatakan  cara  untuk  memahami  kedukaan  dukacita  adalah  memahami  pribadi  yang
mengalaminya,  serta  hubungan  yang  ada  antara  dia  dan  orang  yang  menyebabkan  dukacita. Strategi  terbaik  untuk  menolong  adalah  dengan  menjadi  dengan  menjadi  pendengar  yang
baik.
45
Sama  seperti  Wiryasaputra,  bagi  penulis,  kedukaan  merupakan  sesuatu  yang  unik karena  kedalaman  rasa  duka  yang  dialami  seseorang  pasti  berbeda  satu  dengan  yang  lain.
Seperti ketika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal, belum tentu rasa duka antara satu anggota keluarga dengan yang lain sama. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, misalnya
faktor kedekatan antara orang  yang meninggal dengan orang  yang berduka, rasa emosiaonal seseorang  yang pastilah berbeda satu dengan yang lain dan faktor hubungan dalam keluarga
antara  keduanya,  misalnya  istri  yang  ditinggalkan  suami  akan  berbeda  rasa  dukacitanya dengan  anak  yang  kehilangan  ayahnya.  Penulis  juga  melihat  bahwa  rasa  duka  juga  sangat
kompleks  karena  bisa  berpengaruh  pada  seluruh  sendi  kehidupan.  Hal  ini  bisa  bertambah parah  jika  tidak  ditangani  secara  baik  karena  akan  berpengaruh  pada  seluruh  sendi
kehidupannya.
                