Profil Objek Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

20 Gambar 4.1 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Pada Gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari total keseluruhan responden yang diteliti, apabila dilihat dari segi aset nya 83,67 dari keseluruhan total responden merupakan usaha mikro, sedangkan sisanya yaitu 16,33 merupakan usaha kecil. Gambar 4.2 Sumber : data primer yang diolah, 2012 84 16 Kriteria Usaha Berdasarkan Total Aset Usaha Mikro Usaha Kecil 92 8 Kriteria Usaha Berdasarkan Total Omzet Usaha Mikro Usaha Kecil 21 Pada Gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan segi segi omzet yang didapatkan, maka 91,84 dari total responden adalah usaha mikro, sedangkan sisanya 8,16 adalah usaha kecil. Gambar 4.3 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Pada Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa berdasarkan segi jumlah karyawan yaitu sebesar 92,86 adalah usaha mikro, sedangkan sisanya 7,14 adalah usaha kecil. Apabila dicermati lebih dalam maka terlihat ada perbedaaan pandangan kriteria sebuah usaha dapat digolongkan sebagai usaha mikro dan kecil berdasarkan jumlah aset, omzet dan jumlah karyawan. Tiga pandangan ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan antara aset yang dipakai dan jumlah karyawan yang bekerja pada usaha dengan jumlah omzet yang didapat. 93 7 Kriteria Usaha Berdasarkan Jumlah Karyawan Usaha Mikro Usaha Kecil 22 Gambar 4.4 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Pada gambar diatas diperlihatkan bahwa penggunaan modal usaha paling tinggi yaitu sebanyak 61 untuk penggunaan modal sendiri dan yang paling rendah yaitu 0 untuk responden yang meminjam kepada lembaga non formal arisanbank titil atau dengan kata lain tidak ditemukan responden yang meminjam pada lembaga non formal dalam penelitian ini. Gambar 4.5 Sumber : data primer yang diolah, 2012 61 12 7 20 Sumber Modal Usaha Modal Sendiri Keluarga Rekan Lembaga Non Formal Lembaga Non Bank Lembaga Bank 81 19 Status Pengelola Usaha Pemilik Karyawan 23 Selain itu, 81 dari total responden ternyata mengelola usahanya sendiri dan sisanya yaitu 19 mempercayakan usahanya untuk dikelola oleh karyawannya. Para pengelola usaha memilih untuk mengelola usahanya sendiri karena skala usaha mereka yang masih usaha mikro dan kecil sehingga belum membutuhkan sejumlah karyawan untuk membantu mengelola usahanya. Gambar 4.6 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Latar belakang pendidikan responden yang paling tinggi persentasenya adalah SMA Sekolah Menengah Atassederajat yaitu sebesar 50 dari total responden yang diteliti, sedangkan 15 dari total responden adalah sarjana meskipun tidak diketahui secara jelas jurusan apa yang ditempuh, selain itu dalam penelitian ini tidak ditemukan responden yang tidak bersekolah. Hal ini menujukkan bahwa latar belakang pendidikan pengelola usaha yang minim dan terbatas. 6 8 50 21 15 Latar Belakang Pendidikan Tidak Sekolah SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat Diploma Sarjana 24 Tabel 4.1 : Lama Umur Usaha No. Umur Usaha Jumlah 1. 1 tahun 6 6,12 2. 1 - 5 tahun 33 33,67 3. 6 - 10 tahun 15 15,31 4. 11 - 20 tahun 25 25,51 5. 20 tahun 19 19,39 Total 98 100 Sumber : data primer yang diolah, 2012 UMK di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga mayoritas memiliki umur usaha 1-5 tahun yaitu kurang lebih sebesar 33,67, sedangkan untuk umur usaha yang paling sedikit adalah 1 tahun yaitu sebesar 6,12 selain itu pada penelitian ini ditemukan bahwa 19,39 dari total responden memiliki umur usaha 20 tahun.

4.2 Analisis Pencatatan Transaksi Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga Pencatatan transaksi penting sekali dilakukan oleh para pengelola usaha untuk melakukan kontrol dan mengelola usahanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 :Pencatatan Yang Dilakukan No. Transaksi dicatat Jumlah 1. Ada pencatatan dan terorganisir 13 13,27 2. Ada pencatatan tetapi tidak terorganisir tidak diringkas dan diikhtisarkan 58 59,18 3. Tidak Mencatat 27 27,55 Total 98 100 Sumber : data primer yang diolah, 2012 25 Hasil ini menunjukkan sebagian besar dari responden yaitu 58 responden atau kurang lebih 59,18 dari total responden melakukan pencatatan tetapi tidak terorganisir tidak diringkas dan diikhtisarkan, 13,27 dan sisanya 27,55 menyatakan bahwa mereka tidak melakukan pencatatan transaksi dalam menjalankan usahanya. Tabel 4.3 : Jenis Transaksi Yang Dicatat Sumber : data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil penelitian dalam melakukan pencatatan transaksi sebesar 36,74 dari total responden hanya mencatat transaksi tunai saja, hal ini terjadi dikarenakan sebagian besar transaksi yang mereka lakukan adalah transaksi tunai atau bahkan tidak ada transaksi kreditnya. Transaksi kredit yang berupa pembelian barang dagang tidak dicatat oleh para pengelola usaha karena pada umumnya sudah dicatat oleh supplier atau distributor. Urutan dibawahnya yaitu sebesar 35,71 dari total responden melakukan pencatatan transaksi tunai dan kredit. Walaupun sebagian responden telah melakukan pencatatan transaksi tetapi ada sebagian responden yang juga tidak melakukan pencatatan transaksi yaitu sebesar 27,55. No. Jenis Transaksi Jumlah 1. Tunai 36 36,74 2. Kredit 3. Tunai dan Kredit 35 35,71 4. Tidak Mencatat 27 27,55 Total 98 100