Prinsip Syarat Prinsip dan Syarat Reward

28 pemberian Reward seperti, mempengaruhi anak untuk berperilaku positif dan mengarah keperubahan dalam hasil belajarnya.

3. Prinsip dan Syarat Reward

a. Prinsip

Reward Menurut Ahmad Ali Budaiwi dalam Wahyudin dan M. Fauzil Adhim, 2003:22-23 prinsip imbalan dan hukuman adalah sebagai berikut: Imbalan sebagai fungsi pengarah positif dan perilaku yang benar Adapun hukuman atau sanksi adalah untuk melemahkan atau menghilangkan respon atau perilaku tertentu anak yang dipandang menyimpang; Imbalan atau hukuman bukanlah tujuan, ia adalah sarana untuk mengukuhkan atau menghilangkan perilaku tertentu, imbalan dan hukuman dilakukan secara imbang dan professional; imbalan diberikan secara situasional, sewaktu-waktu saja agar tidak berubah sebagai pelican atau suap. Jadi pemberian penerapanya pada anak khususnya anak autis adalah apabila anak mampu memakai baju secara mandiri dengan benar maka anak akan mendapat pengahrgaan atau pujian reward. Tidak didasarkan pada selera pribadi, diutamakan memberikan imbalan daripada menerapkan sanksi dan diutamakan memberikan imbalan non material agar anak tidak matrealistis. 29 Berdasarkan prinsip diatas reward diberikan untuk memberikan pengaruh positif dan ditujukan kepada perilaku yang benar. pemilihan reward yang diberikan pun harus selektif.Artinya tidak semua barang dapat dijadikan untuk reward . Pemberian reward atau sering juga disebut dengan imbalan diberikan tidak secara terus menerus agar fungsi tidak berubah menjadi suap.

b. Syarat

Reward Reward tidak dapat diberikan dalam keadaan atau situasi kapanpun. Menurut Zulaeha Hidayati 2010 :38 syarat-syarat reward yang diberikan adalah bersifat edukatif tidak memberatkan orang tua, tidak membuat anak jadi menuntut lebih besar, tidak untuk selamanya dan jarak waktu cukuptidak terlalu lama. Senada dengan pernyataan diatas, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh pendidik, diantaranya: 1. Untuk memberi ganjaran yang pedagogis perlu sekali guru mengenal betul-betul muridnya dan tahu menghargai dengan tepat. Ganjaran dan penghargaan yang salah dan tidak dapat membawa akibat yang tidak diinginkan. 2. Ganjaran yang diberikan kepada seorang anak janganlah hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak yang lain yang merasa pekerjaanya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat ganjaran. 30 3. Memberi ganjaran hendaklah hemat, terlalu kerap atau harus menerus memberi ganjaran dan penghargaan akan menjadi hilang arti ganjaran itu sebagai alat pendidikan. 4. Janganlah memberi ganjaran dengan menjanjikan lebih dahulu sebelum anak-anak menunjukan prestasi kerjanya apalagi bagi ganjaran yang diberikan kepada seluruh kelas. Ganjaran yang telah dijanjikan lebih dahulu, hanyalah akan membuat anak- anak berburu-buru dalam bekerja dan akan membawa kesukaran-kesukaran bagi beberapa anak yang kurang pandai. 5. Pendidik harus berhati-hati memberikan ganjaran, jangan sampai ganjaran yang diberikan kepada anak-anak diterimanya sebagai upah dari jerih payah yang telah dilakukanya. Ngalim Purwanto, 2011: 184 Dari pemaparan beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa syarat pemberian reward seperti subyek yang akan diberikan reward , dampak yang dimunculkan dengan adanya pemberian reward, biaya yang dikeluarkan untuk memberikan reward , dan hendaklah pemberian reward tidak menjanjikan terlebih dahulu kepada anak.

4. Bentuk