Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

38 mengikuti intruksi guru, guru meberikan reward kepada siswa yang mengerjakan tugasnya dengan baik, guru menggabungkan penggunaan penghargaan sosial bersama dengan jenis penghargaan lain. Kegiatan akhir, guru memberikan penguatan berupa reward pada kegiatan akhir pembelajaran.

D. Kerangka Pikir

Berdsarkan permasalahan dan kajian teori yang telah dipaparkan diatas maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan menggunakan bagan sebagai berikut: Anak autis 39 Gambar 1. Kerangka Pikir Berdasarkan bagan diatas Salah satu karateristik anak autis ialah lemah dalam pengembangan dirinya, padahal bina diri sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan hal yang bersifat mandiri.Salah satu lingkup pengembangan diri adalah berpakaian. Berpakaian sangat penting gunanya dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia dinilai dari cara berpakaiannya. Dan berpakaian bagi anak autis adalah proses yang rumit diawal-awal tahapan belajar. Maka dari itu peneliti memilih menggunakan penerapan pemberian Reward untuk memotivasi anak autis Berpakaian Gangguan Komunikasi Bahasa dan Perilaku Tidak Dapat Berpakaian dengan baik dan Benar secara Mandiri Penerapan Pemberian Reward Stimulusberupa Pemberian Reward dengan pembelajaran yang di kondisikan Teori belajar Skinner Memahami tahapan Berpakaian Berpakaian dengan benar secara mandiri Kemampuan Pengembangan diri 40 agar dapat melakukan bina diri berpakaian dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Anak autismembutuhkan motivasi yang sesuai dengan kondisi, karakteristik dan kebutuhanya. Berdasarkan teori belajar skinner, tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh stimulus, tingkah laku atau respon tertentu akan timbul sebagai reaksi terhadap stimulus. Dalam penelitian ini, stimulus yang diberikan oleh peneliti berupa pemberian reward. Pertimbangan peneliti menggunakan penerapan pemberian reward dalam penelitian ini adalah anak senang jika diberi pujian, motivasi dan hadiah reward . Dalam teori skinner proses ini disebut shaping. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh skinner menggunakan tikus Edi Purwanto, 2012 :23 fase ini bertujuan membentuk tingkah laku supaya tikus menekan tombol untuk memperoleh makanan. Reward diberikan pada tingkatan-tingkatan tertentu, yaitu semakin mendekati tombol, akhirnya reward baru diberikan setelah mencapai tombol. secara terjadwal tikus diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yanag ditunjukan, proses ini disebut shaping. Menurut Skinner Edi Purwanto, 2012 :25 manajemen kelas merupakan usaha untuk memodifikasi perilaku behavior modification antara lain dengan memberi penghargaan pada proses penguatan reinforcement yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan imbalan hadiah dan pujian dengan mengacungkan 41 jempol ketika subjek dapat melakukan aktivitas berpakaian dengan benar secara mandiri.Harapanya, dengan memberikan imbalan anak menjadi senang dan dapat mengulangi perilaku aktivitas berpakaian dengan benar secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

E. Hipotesis Penelitian