40
tempat kegiatan yang selama ini digunakan dalam permainan fisik anak, dan luas yang cukup memadai.
D. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart Suwarsih Madya,
1994: 53, yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
dalam satu spiral yang saling terkait. 1.
Merencanakan Tindakan a.
Membuat Rencana Kegiatan Harian, materi yang diajarkan tentunya sesuai dengan kurikulum pembelajaran di Taman Kanak-kanak. RKH ini
berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
b. Guru mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi anak.
c. Mempersiapkan sarana dan media yang akan digunakan yaitu
tape
dan
flashdisk
yang berisi lagu senam irama. d.
Mengevaluasi kegiatan. Tujuannya untuk mengetahui keadaan anak dan kesulitan dalam senam irama.
Dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini melalui senam irama aspek yang diamati oleh peneliti yaitu kelentukan, keseimbangan, kontinuitas
gerakan, dan ketepatan.
41
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan dibantu oleh guru kelas lain untuk mengamati partisipasi anak saat
proses kegiatan senam irama, sedangkan guru kelas sebagai instruktur kegiatan senam irama di depan anak-anak.Peneliti dalam hal ini ikut serta
membantu anak melakukan kegiatan senam irama, selanjutnya hasil kegiatan anak diamati dan dicatat.
3. Observasi Tindakan
Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk
melihat secara langsung bagaimana keterampilan motorik kasar anak pada saat senam. Hasilnya langsung dicatat di lembar observasi.
4. Refleksi Tindakan
Data yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan
guru kelas atau berkolaborasi yang bersangkutan. Diskusi tersebut untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara
melakukan penelitian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu
mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yag mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada tahap kegiatan selanjutnya.