42
2. Profil Alun-alun Kidul Surakarta
Alkid adalah singkatan dari alun-alun kidul atau alun-alun selatan yang merupakan pelataran atau halaman belakang dari Keraton
Surakarta. Pada tahun 90an alkid identik dengan tempat maksiat, karena pada decade itu kawasan ini dikenal sebagai tempat prostitusi
liar. Saat ini alun-alun kidul telah bersih dari hal semacam itu dan kembali menjadi fungsi alun-alun sebagaimana mestinya, yakni
menjadi tempat kegiatan masyarakat sekitar untuk bersosialisasi dan bersantai serta berbagai kegiatan-kegiatan lainnya.
Di pagi hari sangat bagus untuk lari pagi berkeliling alun-alun, ada juga yang bermain bola dan bermacam-macam kegiatan lainnya.
Bukan hanya warga desa setempat yang menjalani aktivitas pagi di sana, namun terdapat pula beberapa orang yang berasal dari luar desa
wilayah keraton yang menyempatkan diri berkunjung ke alun-alun kidul, hanya sekedar untuk menikmati suasana pagi di sana.
Area alkid di dalamnya terdapat kandang kerbau keraton solo yang mana merupakan kerbau bule atau albino dari peranakan keturunan
dari kerbau kyai Slamet. Kerbau-kerbau ini dianggap sebagai kerbau keramat di Keraton Kasunanan Surakarta. Kerbau-kerbau di sini bukan
binatang ternak sebagaimana kerbau-kerbau biasa yang pada umumnya diambil dagingnya. Semua kerbau-kerbau anak turunan kerbau kyai
Slamet mempunyai nama kyai juga dan apabila mati dikuburkan dan di urus selayaknya menguburkan manusia.
43 Menjelang petang hari alun-alun kidul semakin ramai pengunjung.
Beraneka sarana hiburan tersedia di sana dan cocok buat hiburan sekeluarga. Tersedia becak, bendi, andong, gerobag, atau semacamnya
yang dihias dengan hiasan lampu led yang beraneka warna. Ada becak modifikasi dengan empat roda yang dapat memuat satu keluarga
dengan harga sewa Rp.10.000,- untuk satu kali putaran, yakni berputar mengelilingi alun-alun. Masih banyak lagi sarana permainan yang
tersedia di sana diantaranya cukup dengan Rp. 5.000,- anak-anak sudah bisa menikmati wahana istana balon sepuasnya. Begitulah alun-
alun kidul yang dulunya identik dengan tempat jorok yang tidak enak di dengar kini telah kembali fungsinya dan sangat tepat untuk tempat
hiburan keluarga dengan berbagai fasilitas yang ada disana. Beraneka jajanan dan aneka kuliner juga banyak dijajakan di alun-
alun kidul, paling mudah ditemui penjaja bakso bakar yang berjajar disepanjang jalan yang mengelilingi alun-alun kidul Surakarta. Penjual
bakso bakar paling mudah dijumpai di kawasan ini, karena ada lebih dari 30 penjual bakso bakar yang berjualan setiap harinya mulai pukul
15.00-22.00 WIB. Penjual bakso bakar, bisa menjual hingga 100 tusuk bakso setiap harinya karna semakin banyaknya pengunjung yang
datang. Masih banyak lagi kuliner yang lain ada di sana, tidak ketinggalan masakan khas Solo yakni nasi liwet yang menjajakan
makanan tersebut di wilayah alun-alun kidul ini. Selain makanan yang khas atau asli dari daerah Solo dan sekitarnya, terdapat pula makanan
44 yang menyadur dari wilayah barat luar negeri, yakni burger, walapun
burger ini merupakan hasil modifikasi namun ini cukup menarik para pengunjung untuk mencobanya.
Alun-alun kidul pada pagi hari sering menjadi tempat yang bagus untuk melakukan kegiatan, seperti lari pagi ato hanya sekedar berjalan-
jalan. Sedangkan pada malam hari alun-alun kidul sering menjadi tempat tujuan wisata malam. Terdapat banyak pilihan mainan untuk
balita dan anak-anak. Bagi orang tua yang hendak membuat anaknya senang disinilah tempat yang cocok. Bermacam mainan yang ada
antara lain odong-odong, mandi bola, rumah balon, kereta mini, dan lain-lain. Pemandangan menarik terlihat dari becak berhias lampu
warna-warni yang meramaikan suasana alun-alun kidul di malam hari. Harga sewa sebuah becak cinta hanya 10.000-15.000 per satu kali
putaran. Salah satu pengusaha becak cinta di alun-alun kidul, sudah delapan bulan menjajakan becak cinta setiap harinya, bisa
menghasilkan Rp.500.000 setiap malam. Kawasan alun-alun kidul kini telah menjadi ruang terbuka bagi
masyarakat Solo. Banyaknya penjual makanan serta permainan yang ada menjadikannya tempat nongkrong pilihan bagi warga Solo. Selain
itu, keberadaannnya kini juga berperan mendorong sektor ekonomi kerakyatan nonformal di kawasan Selatan Kota Solo Wikipedia,
diakses 11November 2015.
45
3. Data Informan