Kanker Kanker Payudara PENELAAHAN PUSTAKA

4

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kanker

Kanker merupakan suatu penyakit sel yang ditandai dengan hilangnya fungsi kontrol sel terhadap pertumbuhan sel. Akibatnya, sel akan berproliferasi terus-menerus sehingga menimbulkan pertumbuhan jaringan yang abnormal yang dapat menyebar dan menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh. Apoptosis tidak lagi terjadi pada sel-sel abnormal ini Macdonald, Ford, dan Casson, 2004. Patogenesis terjadinya kanker yang sering disebut karsinogenesis dapat dibagi dalam tiga fase utama yaitu fase inisiasi perubahan histologis dan biokimiawi belum terlihat, hanya terlihat nekrosis sel dengan meningkatnya proliferasi sel, fase promosi gambaran histologis dan biokimiawi terlihat abnormal, dan fase progresi gambaran histologis dan biokimiawi menunjukkan keganasan Kartawiguna, 2001. Pada fase inisiasi, terjadi perubahan pada material genetik sel normal sehingga sel kanker teraktivasi. Setelah itu, pembelahan terus menerus terjadi fase promosi sampai sel kanker menyebar ke jaringan di sekitarnya atau dapat juga ke jaringan lain di tubuh metastasis Chabner dan Thompson, 2013. Beberapa pengobatan atau terapi untuk pengidap kanker dapat diberikan secara pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, dan imunoterapi Corwin, 2007. Sementara itu, penemuan suatu agen pencegah kanker yang berasal dari alam kian diminati oleh masyarakat karena bahan alam tidak berbahaya bagi tubuh mengingat terapi kanker yang selama ini ada memiliki efek samping yang sangat berbahaya terhadap tubuh kita Darma, Pratama, dan Sukamdi , 2008.

B. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah penyakit kanker yang terjadi pada sel-sel payudara Purba, 2004. Kanker ini berasal dari kelenjar, saluran, dan jaringan penunjang payudara, namun tidak termasuk kulit payudara Purwantaka, 2010. Berdasarkan penemuan terakhir kaum pria pun bisa terkena kanker payudara, walaupun masih jarang terjadi Purwoastuti, 2008. Penyebab kanker masih belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara ini, yakni: i mendapat haid pertama pada usia muda; ii tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak; iii tidak pernah menyusui anak; iv salah satu anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara; v pernah melakukan program KB; x kelebihan berat badan; xi sering minum minuman beralkohol; dan xii perokok aktif atau pasif Purwantaka, 2010. Di Amerika Serikat, satu dari empat kematian disebabkan oleh kanker dan dilaporkan bahwa kanker payudara menempati peringkat pertama bagi wanita Siegel, Naishadham, dan Jemal, 2012. Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita kaum wanita, setelah kanker mulutleher rahim Purwoastuti, 2008. Sementara itu, Purnomosari 2006 melaporkan data penelitian dari tahun 1998-2004 bahwa kanker payudara di Yogyakarta merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi. Oleh karena itu, kanker payudara adalah jenis kanker yang mendesak dan penting untuk diteliti dan dikembangkan terkait terapi dan deteksi dininya Istyastono, 2013. Kanker payudara yang bersifat invasif dapat dibedakan menjadi dua subti pe berdasarkan ekspresi REα dari sel tumor yakni REα-positif kanker payudara yang melibatkan REα dan REα-negatif kanker payudara yang tidak melibatkan REα. Sekitar 75 dari kanker payudara adalah REα-positif dan 25 lainnya adalah REα-negatif. Kanker payudara dengan REα-negatif ini lebih mematikan karena sel terus menerus membelah tanpa ada ekspresi REα. Kanker payudara dengan REα-negatif dapat terjadi karena adanya perubahan struktur kromosom dengan tahapan metilasi DNA. Pengobatan pada kanker payudara dengan REα-negatif tidak dapat dilakukan dengan terapi hormon seperti yang sering dilakukan pada kanker payudara dengan REα-positif. Pengobatan untuk kanker payudara dengan REα-negatif dapat dilakukan dengan cara menghambat metilasi sehingga mereaktivasi ekspresi dari REα dan merubahnya menjadi kanker payudara dengan REα-positif untuk diobati dengan terapi hormonal seperti pada kanker payudara dengan REα-positif Allred, Brown, dan Medina, 2004. Selain itu, kanker payudara dengan REα-negatif dapat diobati dengan obat-obatan yang mempunyai target pada reseptor androgen RA seperti bikalutamid. Hal ini dikarenakan ka nker payudara dengan REα-positif memicu ekspresi RA yang berperan s ebagai antagonis REα. Oleh karena itu, penghambatan ekspresi RA juga dapat mereaktivasi ekpresi RE α Ni, 2011 untuk kemudian dilanjutkan dengan pengobatan terapi hormon seperti pada ka nker payudara dengan REα-positif.

C. Reseptor Estrogen RE