Keabsahan Data METODE PENELITIAN

52 Gambar 3.1 Analisis Interaksi Menurut Miles dan Huberman Sumber : Miles dan Huberman 1992 : 20 Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi Berdasarkan hal tersebut di atas, dijelaskan bahwa ada yang diperoleh di lapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka, tetapi berisikan uraian-uraian sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah di analisa dan keemudian di interprestasikan. Masalah yang dihadapi di uraikan dengan berpatokan pada teoi-teori serta temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut, kemudian dicarikan kesimpulan dan jalan pemecahannya.

3.7 Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif memerlukan kriteria untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenaran atas hasil penelitian. Dan standar tersebut dinamakan keabsahan data. Menurut Maleong 2000 : 123-126 menetapkan keabsahan data dengan menggunakan empat teknik pemeriksaan yaitu : Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Kesimpulan atau Verifikasi 53 a. Derajat kepercayaan Pada dasarnya penerapan kriteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan penyelidikan sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Beberapa cara yang perlu diupayakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya, antara lain melalui : 1. Memperpanjang masa observasi. 2. Pengamatan yang terus-menerus. 3. Triangulasi 4. Membicarakannya dengan orang lain yang mempunyai tentang pengetahuan pokok penelitian dan juga tentang metode penelitian naturalistik atau kualitatif. 5. Mengadakan member chek. b. Keteralihan Merupakan validitas eksternal didasarkan pada konteks empiris setting penelitian yaitu tentang “emic” yang diterima oleh peneliti dan “etic” yang merupakan hasil intrepetasi peneliti. Derajat keteralihan dapat dicapai dengan lewat uraian yang cermat, rinci, tebal atau mendalam serta adanya kesamaan konteks antara pengirim dan penerima. 54 c. Kebergantungan Dilakukan untuk memeriksa akurasi pengumpulan dan analisis data. Agar derajat realibilitas dapat tercapai, maka diperlukan audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya. Dan untuk mengecek apakah hasil penelitian tersebut benar atau salah, peneliti selalu mendiskusikannya dengan pembimbing. Setahap demi setahap data-data yang dihasilkan di lapangan dikonsultasikan dengan pembimbing. Hasil yang dikonsultasikan antara lain proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsirannya. d. Kepastian Obyektifitas yang berdasarkan kepada “emic” dan “etic” sebagai tradisi penelitian kualitatif. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pembimbing menyangkut kepastian asal-usul data, logika penarikan kesimpulan dari data dan penilaian derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatam peneliti tentang keabsahan data. Berdasarkan hal tersebut di atas, jelaslah bahwa data yang diperoleh dilapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka tetapi berisikan uraian-uraian sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah di analisa kemudian diinterprestasikan. Maslah yang dihadapi di uraikan dengan 55 berpatokan pad teori-teori serta temuan yang diperoleh pada saat penelitian tersebut, kemudian dicarikan kesimpulan dan jalan pemecahannya. 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN