64
meminimalisir kesalahan yang terjadi ketika penyelesaian pekerjaan tersebut.
4.1.2 Sejarah Singkat Industri Batik Tulis
Batik tulis tradisional Sidoarjo yang berpusat di kampung Jetis kecamatan Sidoarjo telah ada sejak tahun 1675, setahun setelah Masjid
Jamek dibangun. Masjid tersebut kini bernama Al Abror, berada di Kauman belakang Toserba Matahari. Kala itu, seorang yang konon
masih keturunan raja sedang dikejar-kejar oleh penjajah dan lari ke daerah Sidoarjo. Ia menyamar sebagai seorang pedagang, kemudian ia
dikenal dengan nama Mbah Mulyadi. Namun, sampai sekarang tidak ada yang tahu pasti siapa ia sebenarnya dan dari mana asalnya. Salah satu
sumber menyebutkan bahwa Ia berasal dari kerajaan yang ada di Kediri. Seiring kemajuan jaman batik tulis mulai merambat pada
kalangan masyarakat yang menjadikannya sebagai kegiatan rumah tangga di waktu senggang. Kekhasan corak batik Jetis flora dan fauna seperti
motif abangan dan ijo-ijoan, motif beras kutah, motif krubutan campur- campur, motif burung merak
tersebutlah banyak pemesanan yang diterima oleh masyarakat Jetis Kabupaten Sidoarjo membuat industri
yang dikelola rumah tangga ini menjadikan industri yang dikelola oleh pengusaha. Pada tahun 70-an sampai 80-an permintaan batik tulis Jetis
sangat tinggi. Dengan semakin berkembangnya teknologi modern
65
membuat batik tulis mulai menurun, pada tahun 1990-an mulai muncul batik sablon yang dikenal dengan tekstil bermotif batik sehingga mulai
banyak masyarakat yang meninggalkan dan bekerja sebagai karyawan ataupun pabrik dengan penghasilan lebih dari membuat batik tulis. Pada
akhirnya kaum muda Jetis berinisiatif membentuk sebuah paguyuban pada tahun 2008, dengan beranggotakan 15 pengusaha. Tidak lama dari
peresmian paguyuban Pemerintah Daerah memberi tanggapan positif dengan meresmikan Dusun Jetis sebagai Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo
tahun 2008. Tetapi dari beberapa pengusaha hanya dapat menjalanksn usahanya tanpa ada peningkatan. Dengan melihat kondisi tersebut Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan pemberdayaan pada tahun 2009 pemberdayaan
tersebut memberikan kemajuan pada batik tulis desa Jetis. Pada tahun 2010 kini terdapat 30 pengusaha batik tulis, dan pengusaha tersebut ada
pula yang memiliki cabang.
4.1.3 Daftar Nama Pengusaha Batik Tulis Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo