Pengertian Merek Penggolongan merek

d. Action tindakan Informasi pada iklan dapat memberikan stimulus tindakan langsung untuk melakkukan pembelian terhadap suatu produk.

2.2.2 Merek

2.2.2.1 Pengertian Merek

Merek adalah nama, istilah, lambang, atau desain atau gabungan dari semua yang diharapkan dapat mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual dan membedakannya dari milik pesaing. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan disamping barang lain pada saat mereka membutuhkan. Dengan mempelajari minat beli konsumen dan kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar. Aaker 1997:210 berpendapat bahwa dalam suatu proses pengambilan keputusan cenderung dipengaruhi oleh asosiasi merek brand. Sedangkan Erlangga 2003:298 memberikan pengertian bahwa merek adalah rancangan unik perusahaan, atau merek dagang trade mark, yang membedakan penawarannya dari kategori produk pendatang lain. Dan P. Kotler 2002:460 Pada hakikatnya, merek mengidentifikasikan penjual atau pembuat. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol lain. Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa merek merupakan suatu nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain rancangan, warna, gerak, atau kombinasi atribut produk lainnya yang memberikan identitas untuk suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa rata-rata, gambar, atau kombinasi dari seseorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

2.2.2.2 Penggolongan merek

Merek yang kuat sebenarnya mewakili sekelompok pelanggan setia. Aaker membedakan sikap pelanggan terhadap merek dari tingkat terendah sampai paling tinggi yakni : a. Pelanggan yang akan mengganti merek terutama karena alasan harga. b. Pelanggan puas dan tidak ada alasan untuk berganti merek. c. Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek. d. Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman, dan e. Pelanggan terikat pada merek tersebut. Selain itu menurut P.Kotler 2002:460 merek dapat memiliki enam level pengertian : a. Atribut: mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. b. Manfaat: Atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. c. Nilai: Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. d. Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu e. Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. f. Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

2.2.2.3 Faktor-Faktor dalam Pemilihan Merek