Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas 1 Pengujian Validitas
63
Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan
pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 4 sebanyak 46 jawaban.
Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak pernah terlambat dalam melakukan pembayaran pajak, serta responden selalu benar dalam
melakukan penghitungan pembayaran pajak sesuai kewajiban dan tidak pernah menerima STP Surat Tagihan Pajak, SKPKB Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar, SKPLB Surat Keterangan Pajak Lebih Bayar, serta tidak pernah mendapatkan surat perintah paksa dalam pembayaran
kewajiban perpajakan. Selain itu responden juga tidak pernah terlambat dalam melakukan pelaporan perpajakan dan dalam hasil pemeriksaan
pajak tidak ada koreksi oleh pihak Fiskus, mengetahui tata cara pengisian SPT Surat Pemberitahuan ataupun SPOP Surat Pemberitahuan Objek
Pajak secara benar dan lengkap. 4.3.Deskripsi Hasil Pengujian
4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas 4.3.1.1 Pengujian Validitas
Menurut Sumarsono 2004;39 uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukuran itu kuisioner mengukur apa
yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing – masing butir
64
pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing –
masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas Hasil pengujian validitas pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel
Sosialisasi Peraturan Perpajakan X
1
Item Pertanyaan Pearson
correlation Taraf
Signifikan Keterangan
1 0,629 0,002
Valid 2 0,474
0,026 Valid
3 0,541 0,009
Valid
4 0,480 0,024
Valid
5 0,576 0,005
Valid 6 0,545
0,009 Valid
7 0,581 0,005
Valid Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel
Sosialisasi Peraturan Perpajakan lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk
variabel sosialisasi perpajakan telah valid
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sanksi Perpajakan X
2
Item Pertanyaan Pearson
correlation Taraf
Signifikan Keterangan
1 0,792 0,000
Valid 2 0,083
0,714 Tidak
Valid
3 0,623 0,002
Valid
4 0,630 0,002
Valid
5 0,495 0,019
Valid 6 0,562
0,006 Valid
7 0,445 0,038
Valid 8 0,199
0,375 Tidak
Valid Sumber : Lampiran 6
65
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel
sanksi perpajakan ada yang lebih besar dari 0,05 yang disyaratkan yaitu pada item pertanyaan 2 dan 8. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum
seluruh item yang digunakan untuk variabel sanksi perpajakan belum valid. Sehingga dilakukan eliminasi agar data tersebut dinyatakan valid.
Berikut ini hasil valisitas setelah dilakukan eliminasi untuk item pertanyaan 2 dan 8 :
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sanksi Perpajakan Setelah
Eliminasi X
2
Item Pertanyaan Pearson
correlation Taraf
Signifikan Keterangan
1 0,788 0,000
Valid 3 0,622
0,002 Valid
4 0,546 0,009
Valid
5 0,605 0,003
Valid 6 0,663
0,001 Valid
7 0,544 0,09
Valid Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel
sanksi perpajakan taraf signifikannya lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh item yang
digunakan untuk variabel sanksi perpajakan telah valid
66
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kepatuhan Wajib pajak Y
Item Pertanyaan Pearson
correlation Taraf
Signifikan Keterangan
1 0,563 0,006
Valid 2 0,308
0,164 Tidak
Valid
3 0,066 0,771
Tidak Valid
4 0,780 0,000
Valid
5 0,655 0,001
Valid 6 0,435
0,043 Valid
7 0,563 0,006
Valid Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel
kepatuhan wajib pajak taraf signifikannya ada yang lebih besar dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh item
yang digunakan untuk variabel Kepatuhan wajib pajak telah valid. Sehingga dilakukan eliminasi agar data tersebut dinyatakan valid. Berikut
ini hasil valisitas setelah dilakukan eliminasi untuk item pertanyaan 2 dan 3 :
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kepatuhan Wajib pajak
Setelah EliminasiY
Item Pertanyaan Pearson
correlation Taraf
Signifikan Keterangan
1 0,531 0,011
Valid 4 0,836
0,000 Valid
5 0,809 0,000
Valid 6 0,525
0,012 Valid
7 0,692 0,000
Valid Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai person correlation yang diperoleh untuk masing-masing item untuk variabel
67
kepatuhan wajib pajak taraf signifikannya lebih kecil dari 0,05 yang disyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh item yang
digunakan untuk variabel kepatuhan wajib pajak telah valid
4.3.1.2.Hasil Pengujian Reliabilitas
Selanjutnya pengujian dilakukan untuk mengetahui reliabilitas dari masing-masing kuesioner, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil Uji Reliabilitas
Item pertanyaan Cronbach
Alpha Hitung Nilai yang
disyaratkan Ket
Sosialisasi Peraturan Perpajakan X1 0,610
0,60 Reliabel
Sanksi Perpajakan X2 0,689
0,60 Reliabel
Kepatuhan wajib pajak
Y 0,698 0,60
Reliabel
Sumber : Lampiran 10 Menurut Ghozali, 2001:41 pengukuran reliabilitas menggunakan
nilai koefisien cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila
memiliki nilai koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 Dari hasil
pengujian reliabilitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefesien cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih
besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel.
4.3.1.3.Hasil Pengujian Normalitas
Menurut Sumarsono 2004;40 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk
mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov.
68
Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah jika nilai signifikan nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal dan jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka
distribusi adalah normal berikut ini hasil uji normalitas:
Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
22 ,0000000
3,24614738 ,105
,100 -,105
,492 ,969
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber: lampiran 12 Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel
di atas diketahui bahwa nilai statistics Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih dari dari 0,05, sesuai
dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila
memiliki taraf signifikan 0,05 Sumarsono, 2002:40, oleh karena itu
dapat diputuskan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.
69