Hasil Pengamatan Dinas Pendidikan Menengah
194
pendidikan di kabupaten mimika provinsi papua. Lembagai ini telah melakukan bebagai terobosan dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten mimika adalah program beasiswa, pengelolaan asrama, pengontrakan guru-guru sejak tahun
2007 sampai saat ini 2014, kerja sama Dinas P dan K kabupaten Mimika, dan kerja sama dengan lembaga mitra pendidikan.
Hasil wawancara singkat d engan Biro Pendidikan LPMAK, “kapan
membaik kondisi anak-anak kita ini membaik, maka LPMAK mengontrak guru untuk SD-SD sini tetapi LPMAK lansung tangani tidak namun lewat
gereja keuspupan Timika, lalu keuskupan kontrak guru-guru tapi LPMAK membiayai dan LPMAK tidak langsung bayar gaji guru bisa hanya lewat
keuskupan lalu gaji guru-guru akan dibayarkan oleh keuskupan Timika sehingga mudah dikontrol oleh keuskupan dan LPMAK.
LPMAK kontrak guru-guru sebanyak tuju pulu lima 75 orang sejak tahun 2007jalansampai tahun 2014 ini, kalau guru-guru ini tidak ada sekolah
semua akan terlantar ancur tidak berjalan aktivitas proses belajar mengajar. Banyak tenaga guru yang pemerintah daerah angakat menjadi PNS tetapi
banyak yang tidak aktif di sekolah khususnya di daerah agimuga dan pantai Mimika, selain itu PEMDA juga tidak ada teguran memang ada teguran tapi
yang medongkrak misalnya teguran berupa tahan gaji namun tidak terima gaji biasa juga dapat insentif pada hal tidak aktif mengajar. Kalau LPMAK
guru tidak aktif mengajar tidak bayar gaji juga berhentikan dari tugas
195
makanya guru-guru dari LPMAK, betah tinggal di tempat tugas mengajar dan gaji diantarkan langsung kepada guru-guru tersebut.
“mutu pendidikan di Mimika-papua jauh menurun, guru-guru tidak lagi jiwa mengabdi untuk membuat anak-anak menjadi pintar, setidaknya
bisa membaca dan menulis. Kalau masa Belanda, disiplin belajar-mengajar diterapkan dengan ketat, termasuk mencari murid jika tidak masuk sekolah.
Kini jauh melonggar guru-guru yang mengapdi stengah mati seorang diri dan mengajar enam kelas sekaligus di pendalaman diperlakukan sama
dengan yang tidak pernah mengajar di sekolah, ti dak ada sangsi tegas “ jika
tidak mengajar satu kali saja gaji sebulan ditahan, apa lagi ke kota pasti dimarahi pastor dan LPMAK
disuruh kembali di kampung” yang berprinsip menerima gaji buta sama dengan mencur
i”. Apa lagi saat ini pengawas sekolah yang tidak berfungsi dan banyak pengawas yang tidak pernah tahu
lokasi sekolah yang diawasinya, mereka tidak pernah datang dan membiarkan guru-guru meninggalkan sekolah atau tugas
Untuk salah satu tolak ukur maju-mudurnya pendidikan Kabupaten Mimika adalah pemerataan guru-guru yang tidak merata. Kita tidak bisa
tolak ukur dari SD, SMP, dan SMA yang ada di kota saja tetapi, semua sekolah yang ada di kota maupun pendalaman. Untuk jadikan tolak ukur
mutuh pendidikan Mimika adalah di pendalaman karena, banyak sekolah yang ada di pendalaman Mimika yang di kota bukan semua putraputri asli
mimika yang asli anak-anak di pendalaman, kalau di kota ini kebanyakan