Structuring Element : Erosi Morfologi

atau region dalam citra. Karena difokuskan pada bentuk obyek, maka operasi ini biasanya diterapkan pada citra biner terdiri dari 1 dan 0. pemrosesan citra secara morfologi dilakukan denga cara mem-passing sebuah sturktur elemen terhadap sebuah citra dengan cara yang hampir sama dengan konvolusi. Struktur elemen dapat diibaratkan dengan mask pada pemrosesan citra biasa bukan secara morfologi.

2.9.1. Structuring Element :

Menurut Dougherty 2009, Structuring element dapat berukuran sembarang. Structuring element juga memiliki titik poros disebut juga titik origin titik asaltitik acuan. Operasi morfologi yang dapat dilakukan diantaranya:  Dilasi, Erosi, Closing

2.9.2. Erosi

Erosi adalah salah satu operasi dasar dalam pemrosesan citra secara morfologi. Erosi adalah sebuah operasi yang meningkatkan ukuran dari latar belakang dan mengikis objek latar depan pada citra biner Dougherty, 2009. Dengan memisalkan A sebagai objek pada citra masukan, B sebagai elemen terstruktur, dan C sebagai objek pada citra keluaran hasil erosi, maka proses erosi dapat dinotasikan dengan: = Erosi dilakukan dengan bantuan elemen terstruktur. Elemen terstruktur membantu menentukan pixel tetangga yang akan ditelusuri dengan proses erosi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Elemen terstruktur yang sering digunakan adalah 4-konektivitas dan 8- konektivitas. 4-connectivity 8-connectivity Gambar 2.2 Elemen terstruktur 4- dan 8- konektivitas Erosi memiliki karakteristik :  Erosi pada umunya memperkecil ukuran dari objek dan menghilangkan elemen atau anomali kecil dengan mengurangi objek dengan radius yang lebih kecil dari ukuran elemen terstruktur.  Dengan citra binner erosi menghilangkan objek yang lebih kecil dari elemen terstruktur dan mengiliminasi pixel parameter dari objek citra yang lebih besar. Algoritma yang dilakukan pada erosi adalah sebagai berikut:  Posisikan elemen terstruktur dibagian atas menutupi tiap-tiap piksel dari citra masukan hingga titik pusat dari elemen terstruktur bertepatan dengan posisi piksel masukan.  Jika paling sedikit satu piksel pada elemen terstruktur bertemu dengan piksel latar belakang di bawahnya yang ditutupinya, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru ke nilai latar belakang, maka tetapkan piksel. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.3 Erosi menggunakan elemen terstruktur 8-konektivitas Dengan begitu, piksel latar belakang pada citra masukan akan menjadi latar belakang pada citra keluaran dan juga piksel latar depan pada citra masukan akan menjadi latar belakang pada citra keluaran.

2.9.3. Dilasi