Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

SD Awak KK C 53 Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk konstruktif apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik menemukan informasi sendiri. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran Di bawah ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas.

a. Perencanaan

Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut. 1 Menentukan tujuan pembelajaran. 2 Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya 3 Memilih materi pelajaran. 4 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif dari contoh-contoh generalisasi. Kegiatan Pembelajaran 2 54 5 Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik. 6 Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik. 7 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

b. Pelaksanaan

Menurut Syah 2004 dalam mengaplikasikan Model Pembelajaran Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut. Gambar 13. Sintak Discovery Learning 1 Stimulation StimulasiPemberian Rangsangan Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai. 2 Problem Statement Pernyataan Identifikasi Masalah Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan 1. Stimulation Pemberian Rangsangan 6. Generalization Menarik Kesimpulan 5. Verification Pembuktian 4. Data Processing Pengolahan Data 3. Data Collection Pengempulan Data 2. Problem Statement Identfikasi Masalah