Gambaran Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kecamatan Sukolilo Kegiatan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kecamatan Sukolilo

29 29

BAB II PELAKSANAAN PERDA NOMOR 17 TAHUN 2003 DI KECAMATAN

SUKOLILO

2.1. Gambaran Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kecamatan Sukolilo

Kecamatan Sukolilo merupakan wilayah yang terletak geografis pada suhu maksimum minimum 32 ° C 20 ° C, sedangkan jarak dari Ibu Kota Surabaya ± 10 km tepatnya di Jalan Nginden Semolo No 89 Surabaya. Luas wilayah kecamatan Sukolilo 23,69 Km². Wilayah Kecamatan Sukolilo terbagi menjadi 7 Kelurahan yaitu: 1. Keputih 2. Gebang Putih 3. Menur Pumpungan 4. Nginden Jangkungan 5. Semolowaru 6. Medokan Semampir 7. Klampis Ngasem

2.2. Kegiatan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kecamatan Sukolilo

Sesuai dengan prinsip kegiatan usaha Pedagang Kaki Lima agar barang dagangannya laku, yaitu adanya orang-orang dalam jumlah sebanyak mungkin, yang diharapkan sebagai pembeli barang dagangannya, maka waktu kegiatan berjualan para Pedagang Kaki Lima ialah saat orang atau warga kota melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Dengan demikian maka yang terjadi ialah pada saat lalu-lalangnya orang-orang di trotoar disekitar kantor, 30 pertokoan, pasar, rumah sakit, kampus dan sebagainya sedang ramai, pada saat itu pula Pedagang Kaki Lima melaksanakan kegiatannya, sehingga keadaan menjadi semakin padat dan sesak. Saat-saat sibuk dimaksud yang terutama ialah siang hari. Namun kenyataannya secara keseluruhan kegiatan PKL dapat ditemukan selama 24 jam. Dalam rangka upaya membatasi atau mengurangi kepadatan lokasi-lokasi tersebut diatas, maka waktu kegiatan PKL pada tempat- tempat yang telah ditetapkan atau diijinkan, sekaligus diatur pula dalam Surat Keputusan Walikota No. 188.4570436.1.22006. Adanya solusi yang diberikan yaitu jam kegiatan PKL antara jam 18.00 WIB sampai dengan jam 05.00 WIB. Namun walaupun sudah diatur, pada kenyataannya di lapangan banyak PKL yang melanggar dan waktu berjualan tidak teratur, terkesan atau cenderung seenaknya saja hampir selama 24 jam. Hal inilah yang menjadi tugas dari Satuan Polisi Pamong Praja untuk menertibkan PKL yang melanggar peraturan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Satpol PP Kecamatan Sukolilo 18 Mei 2011 “Solusi jam kegiatan PKL sudah ada yaitu jam 18.00 WIB sampai dengan jam 05.00 WIB, namun itu teorinya. Prakteknya yang ada dilapangan itu tidak sesuai Yang mengawasi adalah Pak Camat. Kalau ada yang melanggar itu tugas Kepala Satpol PP yang Menertibkan Pedagang Kaki Lima yang berjualan dikawasan Kecamatan Sukolilo, dalam berjualan banyak yang menggunakan gerobak roda dua dan roda empat yang biasanya ditinggal ada juga pada saat pedagang pulang gerobak tersebut dibawa pulang .” 30 30 Hasil Wawancara dengan Kepala Satpol PP Kecamatan Sukolilo pada tanggal 18 Mei 2011 31 Salah satu contoh Paguyuban PKL yang ada di Kelurahan Klampis Ngasem No Jenis Dagangan Jumlah Prosentase Buka wib 1 Warkop 7 14,58 24 Jam 2 Kios Rokok 5 10,42 07.00-21.00 3 Warung Nasi 6 12,5 07.00-18.00 4 Soto Ayam 4 8,33 10.00-15.00 5 Nasi Goreng 5 10,42 18.00-05.00 6 Tambal Ban 1 2,08 08.00-18.00 7 Terang Bulan 1 2,08 18.00-05.00 8 Soto Daging 1 2,08 07.00-18.00 9 Warung Rujak 3 6,25 07.00-18.00 10 Nasi Bebek 2 4,17 18.00-05.00 11 Jual Koran 2 4,17 06.00-18.00 12 Toko Peracangan 2 4,17 07.00-21.00 13 Bubur Ayam 1 2,08 07.00-15.00 14 Es Jus 1 2,08 09.00-21.00 15 Nasi Padang 1 2,08 07.00-21.00 16 Sate 1 2,08 18.00-05.00 17 Pulsa 5 10,42 07.00-22.00 Total 48 100,00 Sumber : Paguyuban PKL depan Giant Klampis 2011 Tabel 1. Jumlah PKL di Depan Giant Klampis Surabaya Berdasarkan Jenis Dagangan Dapat dilihat bahwa PKL yang berjualan di depan Giant Kelurahan Klampis Ngasem terdiri dari 17 jenis dagangan dan hanya empat jenis dagangan yang mematuhi peraturan yaitu buka mulai pukul 18.00-05.00, sedangkan pedagang yang lainnya tidak mematuhi peraturan tersebut. 32 Tabel diatas adalah salah satu contoh paguyuban PKL yang ada dikawasan Kecamatan Sukolilo dari hasil temuan yang ada dilapangan rata-rata paguyuban PKL yang ada di Kawasan Kecamatan Sukolilo melakukan pelanggaran dalam jam berdagang, dan masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Pedagang Kaki Lima, seperti : a. Masih banyak para PKL yang meninggalkan gerobak ditempat usaha, padahal sesuai dengan Perda PKL padahal sesuai dengan Perda PKLtidak boleh meninggalkan gerobak ditempat. b. Masih banyak para PKL di Kecamatan Sukolilo tidak mempunyai Tanda Daftar Usaha, karena Pemegang Tanda Daftar Usaha harus ber-KTP Surabaya . c. Masih banyak para PKl ini yang cenderung kotor dan tidak tertib. PKL mulai melakukan kegiatan berdagangnya rata-rata pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB, tetapi ada juga PKL yang buka sampai malam hari. Dagangan yang ditawarkan seperti soto ayam, nasi goreng, warung nasi, warung kopi, dll. Tetapi mulai pukul 06.00 para PKL sudah datang untuk menyiapkan dagangannya. Peran Pemerintah Dalam Pelaksanaan Perda PKL di Kecamatan Sukolilo adalah mengatur tentang kawasan, lokasi pedagang, waktu berjualan, jenis barang dagangan, dan alat peraga yang digunakan untuk berdagang. Lokasi pedagang kaki lima menurut Perda No. 17 Tahun 2003 tentang ijin penataan dan pemberdayaan PKL adalah tempat untuk menjalankan usaha PKL yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang berada dilahan fasilitas umum yang dikuasai oleh Kecamatan Sukolilo. 33 Sesuai dengan Perda No. 17 Tahun 2003 tentang ijin penataan dan pemberdayaan PKL, bahwa kegiatan pedagang kaki lima merupakan usaha perdagangan sektor informal yang perlu diberdayakan guna menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat. Sehingga perlu dilakukan penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima sesuai yang diatur pada Pasal 3 yang meliputi waktu kegiatan usaha PKL, mengatur jumlah PKL, menetapkan jenis barang yang diperdagangkan dan mengatur alat peraga PKL.

2.3. Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kecamatan Sukolilo