Multikolinearitas Heteroskedastisitas Deskripsi Hasil Penelitian 1. Uji Validitas

Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas Variabel-Variabel Penelitian Kolmogorov Smirnov Tingkat signifikan Kompetensi X 1 Independensi X 2 Profesionalisme Y 0,851 0,528 0,656 0,464 0,943 0,782 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa distribusi data pada variabel profesionalisme Y, kompetensi X 1 dan independensi X 2 adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov- Smirnov yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 sig 5. 4.2.5. Analisis Regresi Linier Berganda 4.2.5.1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang dibahas pada penelitian ini adalah uji multikolinieritas dan heteroskedastisitas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan, karena data pada penelitian ini merupakan data kuesioner dan bukan data waktu urut time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional Imam Ghozali, 2001 : 61.

1. Multikolinearitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara menghitung VIF Variance inflation Factor. Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.11 : Hasil Nilai VIF No. Variabel Bebas Nilai VIF 1. 2. Kompetensi X 1 Independensi X 2 1,347 1,347 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel kompetensi X 1 dan independensi X 2 lebih kecil 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai dari residual dengan seluruh variabel bebas. Berikut ini hasil dari uji Rank Spearman : Tabel 4.12 : Hasil Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien Korelasi Rank Spearman Tingkat signifikan Kompetensi X 1 Independensi X 2 -0,013 0,126 0,948 0,530 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman pada variabel kompetensi X 1 , dan independensi X 2 memiliki tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 sig 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas dengan residual tidak terjadi heteroskedastisitas atau model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5.2. Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis data untuk menggambarkan pengaruh antara satu variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas X dapat dilakukan dengan metode regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Koefisien Regresi Konstanta Kompetensi X 1 Independensi X 2 1,772 0,122 0,457 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,772 + 0,122 X 1 + 0,457 X 2 Konstanta yang dihasilkan sebesar 1,772 menunjukkan besarnya nilai dari profesionalisme Y apabila kompetensi X 1 dan independensi X 2 adalah konstan, maka nilai dari profesionalisme Y sebesar 1,772 . Koefisien regresi variabel kompetensi X 1 adalah sebesar 0,122 artinya jika variabel kompetensi X 1 naik satu satuan, maka profesionalisme Y akan naik sebesar 0,122 dengan asumsi variabel independensi X 2 adalah konstan. Koefisien regresi variabel independensi X 2 adalah sebesar 0,457 artinya jika variabel independensi X 2 naik satu satuan, maka profesionalisme Y akan naik sebesar 0,457 dengan asumsi variabel kompetensi X 1 adalah konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5.3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 adalah kofisien korelasi berganda antara Y dengan X 2 dan X 1 . Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variasi X 2 dan X 1 terhadap variasi Y pada persamaan regresi linier yang dihasilkan. Berikut ini nilai koefisien determinasi R 2 yang dihasilkan : Tabel 4.14 : Nilai Koefisien Determinasi R R Square Adjusted R Square 0,500 0,250 0,187 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 yang dihasilkan sebesar 0,250 hal ini berarti secara bersama-sama 25perubahan variabel profesionalisme Y dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi X 1 dan independensi X 2 sedangkan sisanya yaitu 75 disebabkan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam kerangka konsep ini. Nilai korelasi ganda yang dihasilkan sebesar 0,50 yang berarti terdapat hubungan yang sedang amtara variabel kompetensi X 1 dan independensi X 2 dengan profesionalisme Y yaitu sebesar 50. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5.4. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi terhadap profesionalisme. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 : Nilai F hitung ANOVA b 8.187 2 4.094 3.990 .032 a 24.623 24 1.026 32.810 26 Sum of Squares Model df Mean Square F Sig. Regression Residual 1 Total Predictors: Constant, X2, X1 a. Dependent Variable: Y b. Sumber : Lampiran 8 Hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 3,990 dengan tingkat signifikan sebesar 0,032 kurang dari 5 sig 5 maka H ditolak dan H 1 diterima, berarti model regresi yang dihasilkan adalah cocok digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi terhadap profesionalisme.

4.2.5.5. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian ini dapat dijawab melalui hasil uji t. Uji t ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial variable kompetensi dan independensi terhadap profesionalisme. Adapun hasil dari uji t adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 : Hasil Analisis Uji t Variabel bebas Nilai t hitung Sig Kompetensi X 1 Independensi X 2 0,450 2,175 0,657 0,040 Sumber : Lampiran 8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penjelasan tabel 4.15 di atas adalah sebagai berikut : 1. Nilai t hitung pada variabel kompetensi X 1 sebesar 0,450 dengan tingkat signifikan sebesar 0,657. Hasil ini menunjukkan bahwa kompetensi secara parsial tidak berpengaruh terhadap profesionalisme, disebabkan tingkat signifikannya diatas 5. 2. Nilai t hitung pada variabel independensi X 2 sebesar 2,175 dengan tingkat signifikan sebesar 0,040. Hasil ini menunjukkan bahwa independensi secara parsial berpengaruh terhadap profesionalisme, disebabkan tingkat signifikannya dibawah 5. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini “Bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi dan independensi akuntan publik terhadap profesionalisme akuntan publik”, sebagian teruji kebenarannya. 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

0 1 95

PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN INDEPENDENSI PENGARUHNYA TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya ).

0 0 18

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

0 0 6

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 28

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur)

0 0 17

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI

0 0 20