Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

(1)

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KEPUTUSAN

KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2008-2012

The Influence Of Ownership Structure And Financial Decisions On Firm Value In Property And Real Estate Companies Listed On The Indonesia Stock

Exchange 2008-2012 Period

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Pada Program Studi Manajemen Jenjang S1

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh, IMAN ROMANSYAH

21209096

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Perusahaan Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

IMAN ROMANSYAH 21209096

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai tugas Skripsi pada tanggal Agustus 2013

Pembimbing

Windi Novianti, SE., MM NIP: 4127.34.02.021

Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Hj. Erni Tisnawati Sule, SE., M. Si NIP: 4127.70.018

Ketua

Program Studi Manajemen

Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M. Si NIP: 4127.34.02.006


(3)

SURAT KETERANGAN

PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Mengetahui,

Bandung, September 2013 Penulis

IMAN ROMANSYAH 21209096

BURSA EFEK INDONESIA

Pembimbing

Windi Novianti, SE., MM NIP. 4127.34.02.021

Catatan :

Bila keberatan dengan di-online-kan data perusahaan di BAB III/di Bab yang mencantum data perusahaan (pengecualian khusus data perusahaan, boleh untuk tidak dionlinekan), ketikan pada lembar catatan ini,

contoh :

Kecuali Bab III Data perusahaan tidak untuk dionlinekan, dengan

alasan……… ……….


(4)

x

LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... MOTTO ... ABSTRACT ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ...

i ii iii iv v vi x xiv

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1.2. Identifikasi Dan Perumusan Masalah ... 1.2.1. Identifikasi Masalah ... 1.2.2. Perumusan Masalah ... 1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 1.3.1. Maksud Penelitian ... 1.3.2. Tujuan Penelitian ... 1.4. Kegunaan Penelitian ... 1.4.1. Kegunaan Praktis ...

1 6 6 8 9 9 9 10 10


(5)

xi

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 1.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 1.5.1. Lokasi Penelitian ...

1.5.2. Waktu Penelitian ... 10 11 11 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka ... 2.1.1. Struktur Kepemilikan ... 2.1.1.1. Pengertian Struktur Kepemilikan ... 2.1.1.2. Struktur Kepemilikan Manajerial ... 2.1.1.3. Struktur Kepemilikan Institusional ... 2.1.2. Keputusan Keuangan ... 2.1.2.1. Pengertian Keputusan Keuangan ... 2.1.2.2. Keputusan Pendanaan ... 2.1.3. Nilai Perusahaan ... 2.1.3.1. Pengertian Nilai Perusahaan ... 2.2. Kerangka Pemikiran ... 2.2.1. Keterkaitan Antar Variabel ... 2.2.1.1. Hubungan Antara Struktur Kepemilikan Dengan Keputusan Keuangan ...

13 13 13 18 19 21 21 25 26 26 29 31


(6)

xii

2.2.1.4. Hubungan Antara Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan Terhadap Nilai perusahaan ... 2.3. Penelitian Terdahulu ... 2.3.1. Model Penelitian (Paradigma) ... 2.4. Hipotesis ...

37 39 49 50

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 3.2. Metode Penelitian ... 3.2.1. Desain Penelitian ... 3.2.2. Operasional Variabel ... 3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ...

3.2.3.1. Sumber Data ... 3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ... 3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujuan Hipotesis ... 3.2.5.1. Rancangan Analisis ... 3.2.5.2. Pengajuan Hipotesis ...

51 51 53 55 59 59 60 62 63 63 73


(7)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 4.1.1 Sejarah Perusahaan Property Dan Real Estate ... 4.2 Pembahasan Penelitian ... 4.2.1 Analisis Deskriftif Data Variabel Penelitian ... 4.2.1.1 Analisis Deskriftif Struktur Kepemilikan ... 4.2.1.2 Analisis Deskriftif Keputusan Keuangan ... 4.2.1.3 Analisis Deskriftif Nilai Perusahaan ... 4.2.2 Analisis Verifikatif ... 4.2.2.1 Pengajuan Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 4.2.2.2 Pengajuan Jalur Pada Sub struktur Kedua ...

77 77 87 87 87 91 94 98 101 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...

119 121

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

vi

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-20112”.

Maksud dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang akhir untuk menempuh strata 1(S1) pada Program Studi Manajemen, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan dari penulis, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi seluruh pembaca pada umumnya.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Windi Novianti, SE., MM, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesempatan kepada penulis dalam memberikan dorongan, bimbingan serta masukan, serta sabar menghadapi penulis yang masih memiliki keterbatasan dalam proses penyusunan Skripsi ini.


(9)

vii

Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Erni Tisnawati Sule, SE., M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Windi Novianti, SE., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

5. Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA dan Trustorini Handayani, SE., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan juga bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

6. Lita Wulantika, SE, M.Si, selaku dosen wali yang telah yang telah banyak memberikan nasehat, semangat, dan bimbingan kepada penulis

7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Manajemen Pemasaran, Keuangan Perbankan, yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis yang membuat penulis menjadi tahu dari apa yang tidak penulis ketahui. 8. Kepada Ibu dan Ayah tercinta serta kakak dan adik yang telah memberikan

bimbingan, dorongan, dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis


(10)

viii

Nurbanyu S, Dikdik Permana, Try Febianto, Victor Leonardo Siahaan sahabat-sahabat penulis di UNIKOM yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya. Terimakasih karena selalu ada disaat suka dan duka, dan menunjukan penulis tentang arti yang sebenarnya tentang sebuah persahabatan.

11.Kallia, Furi, Rania, Sarah, Yudha, Daffa, Bagas, Vita, Fahri sodara-sodara yang selalu memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini.

12.Heri Maulana, Aldy Sopian Bahri, Aditia Rachman, Indriani sahabat-sahabat penulis di rumah yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya. Terimakasih karena selalu ada disaat suka dan duka, dan menunjukan penulis tentang arti yang sebenarnya tentang sebuah persahabatan

13.Rekan- rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia angkatan 2009 khususnya Manajemen III, yang juga memberikan masukan- masukan dalam


(11)

ix

Kepada semua pihak yang tidak disebutkan disini, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga semua kebaikan pihak-pihak yang membantu mendapat Imbalan yang setimpal.

Wassalamuallaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2013 Penulis,


(12)

Ang, James S.,and Cole, Rebela A., & James Wuh Lin. (2000). Agency Cost and Ownership Structure. The Journal of Finace, 4(1),81-106

Andi Nirwana Nur. 2010. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Keputusan keuangan terhadap Nilai Perusahaan”. Vol. No 1.

Arie Afzal dan Abdul Rohman. 2012, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Vol. 1. No. 2. ISSN. 2337-3806. Hal. 1-9

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.BPFE: Yogyakarta.

Bayu Pratama Erdiansyah. 2010. Implementasi corporate governance, struktur kepemilikan, dan nilai perusahaan (studi empiris pada bursa efek indonesia sektor industri perbankan).

Brigham dan Houston. (2001). Fundamentals Of Financial Management (Dasar-dasar manajemen keuangan) (10thed). Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. (2012). Indonesian Capital Market Directory 2008-2011.Bandung.

Diyah Pujiati. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Pearusahaan: Keputusa Keuangan Sebagai Variabel Intervening”. Vol.No.12,1 April 2009, hal 71-86

Hotckiss, S Edith & Deon Stickland. (2003). Does Shareholder Compotition Matter? Evidence From the Market Reaction to Corporate arnings Announcement. The Journal of Finance, 58(4), 1469-1497.

Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Catatan kesatu. Bandung Alfabeta, cv.


(13)

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi pertama, catatan ke-1.Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Lihong Wang and Nancy Huyghebaert. 2008. Institutions, Ownership Structure and Financing Decisions: Evidence from Chinese Listed Firms.

Maria Terezinha F. de Lima. 2012. Pengaruh kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada subsektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010.

Mokhmat Ansori dan Denica H.N. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Dan Jebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index Studi Pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Manajemen. Vol. 4. No. 2. ISSN: 1411-1799. Hal. 135-175

Nendy Pramita Shinta dan Nurmala Ahmar. 2011. Eksplorasi Struktur Kepemilikan Saham Publik Di Indonesia Tahun 2004-2008. The Indonesian Accounting Review.Volume 1, No. 2, July 2011, pages 145 – 154. ISSN 2086-3802 Nurfauziah, D. Agus Harjito, dan Atik Ringayati. 2007. “Analisis

HubunganSimultan Antara Kepemilikan Manajerial, Risiko, Kebijakan Hutang danKebijakan Dividen Dalam Masalah Agensi”, Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen, vol. 9 No. 2, Juni 2007 Hal. 157-166.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta ---. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

---. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sarah Nia Batsyeba. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Agency Cost (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007).

Semuel Edwin Allein Mandagi, 2012, Pengaruh Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2009. Hal. 28-32.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan,Permasalahan Keagenaan & Informasi Asimetris “. Edisi Pertama.GRAHA ILMU: Yogyakarta.

Suad Husnan. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.


(14)

Jakarta.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Manajemen suatu perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang tersiri dari keputusan investasi, keuangan dan kebijakan deviden (Jensen dan Smith 1984; Fama dan French 1998; Brigham dan Erhardt 2002; Van Horne dan Wachowizc 2004; Van Horne 2001). Ketiga keputusan keuangan tersebut akan menentukan bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak terhadap pencapaian peningkatan nilai perusahaan.

Selain dari keputusan keuangan, struktur kepemilikan dari suatu perusahaan dapat berpengaruh terhadap nilai suatu perusahaan. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Menurut Van Horne (1998) “value is represented by the market price of the company’s common stock which in turn, is a function of the firm’s investment, financing and dividen decision.“ Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku


(16)

pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan.

Meningkatnya nilai suatu perusahaan dapat mingkatkan minat para investor untuk menanamkan modalnya. Sehingga dalam hal ini manajer harus memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahan akan dibagikan seluruhnya atau hanya sebagian saja yang akan dibagikan sebagai deviden dan sisanya akan ditahan oleh perusahaan sebagai laba ditahan.

Moh’d (1998) menjelaskan bahwa pihak luar atau yang lebih dikenal sebagai institusional investor merupakan bentuk distribusi saham antara pemegang saham dari luar yaitu institusional investor dan shareholdersdispersion yang dapat mengontrol konflik kepentingan. Karena kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Adanya kepemilikan oleh investor institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain, akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Sehingga bisa dikatakan bahwa struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Selain itu perusahaan yang telah go publik berarti telah menjalankan proses penyaringan yang ketat melalui auditor publik dan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM), serta investor publik dari luar


(17)

3

perusahaan yang dapat membantu mengawasi manajer demi kepentingan pemilik saham diluar manajemen (Putu Anom dan Jogiyanto, 2002).

Berikut data rata-rata struktur kepemilikan, keputusan keuangan dan nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

Tabel 1.1 Rata-Rata Saham Institusional (Publik), Keputusan Keuangan (DER), Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Property Dan Real Estate

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

Sumber: ICMD 2008-2012 (data diolah)

Dari tabel diatas maka dapat dilihat pada tahun 2008 dimana terjadi penurunanan pada saham isntitusional publik yaitu 40,55, keputusan keuangan (DER) yaitu 0,78 dan nilai perusahaan (PBV) yaitu 1,40. Dari fenomena diatas berimplikasi pada keputusan perusahan yaitu sulitnya melakukan investasi baru karena perusahaan akan berkonsentrasi menekan jumlah hutang. Selain itu perusahaan akan sulit menerapkan kebijakan deviden karena memang laba tidak tidak diperoleh atau kecil. Kondisi ini tentu tidak akan memuaskan stakeholders khususnya para pemegang saham (shareholders) sebagai pemilik perusahaan (owners). Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi manajemen perusahaan

TAHUN SAHAM

INSTITUSIONAL PUBLIK

DER PBV

2008 40,55 0,78 0,41

2009 45,94 0,88 1,40

2010 53,51 0,91 1,85

2011 52,64 0,98 458,45


(18)

untuk dapat menentukan kebijakan deviden yang memberikan keuntungan kepada investor, disisi lain harus menjalankan perusahaan dengan meningkatkan nilai perusahaannya. Dan struktur kepemilikan dalam perusahaan akan mempengaruhi ketiga keputusan keuangan tersebut didalam pencapaian tujuan perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Selain itu fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sebenarnya sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang. Teapi dengan adanya krisis yang terjadi di belahan benua Eropa dan Amerika yang berimbas pada perkembangan bisnis properti di Indonesia meskipun secara tidak langsung. Krisis Eropa dan Amerika memang berimbas pada pasar global secara umum. krisis ekonomi Amerika akan terus berlanjut hingga akhir Desember 2008 sekalipun disuntik dana sebesar 700 miliar dollar kepada bank – bank dan lembaga keuangan lainnya yang telah bangkrut, bisa jadi krisis moneter kedua akan terjadi di Indonesia. Namun pergerakan kurs dollar ter-hadap rupiah nyaris menembus Rp. 10.000 patut dicermati. Hal tersebut memang melegakan kalangan pengusaha dan masyarakat Indonesia. Mengenai prospek pasar properti di Semester per-tama 2009, pasar akan berjalan lambat. Itupun hanya di level menengah ke atas baik residential, apartement dan commercial area, fenomena lain yang ada yaitu meningkatnya kredit kepemilika rumah (KPR) yang terjadi sekarang merupakan dampak kerisis keuangan global. Tapi keadaan ini hanya sebentar dikarenakan agar sistem perbankan di Indonesia tetap kuat, kendati berdampak pada proyek property komersial menjadi terganggu, namun untuk proyek perumahan tidk terlalu berpengaruh dikarenakan suku bunga


(19)

5

KPR mencapai 17% hingga 18% dan bunga tersebut akan segera turun bersama dengan langkah Bank Indonesia menurunkan BI Rate.

Dari penjelasan diatas menyatakan bahwa karakteristik yang umum pada suatu perusahaan yaitu struktur kepemilikan perusahaan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dari perusahaan tersebut. Selain itu struktur kepemilikan pun akan mempengaruhi keputusan keuangan. Selain struktur kepemilikan perusahaan banyak juga faktor yang lain yang harus diperhatikan karena faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh pada keputusan keuangan dan pada akhirnya akan berpengaruh juga pada nilai perusahaan.

Struktur kepemilikan dan keputusan keuangan sangat berdampak pada nilai perusahaan, begitupun yang terjadi pada perusahaan-perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk meningkatkan nilai perusahaan yang baik maka diperlukan manajemen yang baik juga dalam mengambil keputusan, oleh karena itu penulis mengambil judul: “Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”.


(20)

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Dari fenomena latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat indentifikasi masalah yaitu tumbuh kembangnya perusahaan dapat dilihat dari struktur kepemilikan perusahaan tersebut yang juga dapat berpengaruh pada keutusan keuangan suatu perusahaan yang terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan, serta kebijakan deviden.

Keputusan sendiri investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan terencana. Pertumbuhan perusahaan yang dipandang sebagai perwujudan atas naiknya nilai perusahaan menurut Smith dan Watts (1992) dalam Imam dan Indra (2000) dapat diproksikan oleh kombinasi dari berbagai Set Kesempatan Investasi (IOS). Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Untung dan Hartini, 2006). Pertumbuhan perusahaan yang positif berdampak pada nilai perusahaan akibat perusahaan yang tumbuh ini tidak berhenti berinvestasi sehingga memiliki kesempatan besar menambah laba yang diperolehnya di masa mendatang (Wilopo dan Sekar, 2002).


(21)

7

Sedangkan Kebijakan pendanaan itu sendiri merupakan suatu kebijakan yang membahas mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang menyangkut kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana. Peningkatan hutang sebagai salah satu sumber dana akan menurunkan besarnya konflik antara pihak institusional dengan manajemen. Disamping itu hutang juga akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga memungkinkan penekanan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Jensen dan Meckling, 1976).

Dan yang menjadi identifikasi masalah dari penjelasan diatas adalah :

1. Perkembangan struktur kepemilikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

2. Perkembangan keputusan keuangan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

3. Perkembangan Struktur Kepemilikan pengaruhnya terhadap Keputusan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

4. Perkembangan Nilai Perusahaan apabila dipengaruhi Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.


(22)

5. Besarnya pengaruh Struktur Kepemilikan dan Keuptusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

1.2.2. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan struktur kepemilikan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 2. Bagaimana perkembangan keputusan keuangan pada perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2008-2012. 3. Bagaimana perkembangan dari nilai perusahaan pada perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 4. Bagaimana perkembangan struktur kepemilikan dan keputusan keuangan

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

5. Seberapa besar pengaruh struktur kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.


(23)

9

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk menjelaskan, mendeskrifsikan fenomena-fenomena yang ada dengan menggunakan teknik dan metode yang tepat tentang struktur kepemilikan dan keputusan keuangan dan terhadap nilai perusahaan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan dari struktur kepemilikan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

2. Untuk mengetahui perkembangan dari keputusan keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

3. Untuk mengetahui perkembangan dari nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

4. Untuk mengetahui perkembangan struktur kepemilikan dan keputusan keuangan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.


(24)

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Penulis mengharapkan agar dengan adanya penelitian ini akan dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi Pihak Perusahaan

Dari hasil penelitian ini perusahaan diharapkan dapat bisa menjadi masukan bagi perusahaan-perusahan mengenai struktur kepemilikan dan keputusan keuangan mempengaruhi nilai perusahan.

2. Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini perusahaan diharapkan dapat menambah pengetahuan tambahan mengenai struktur krprmilikan dan keputusan keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap Ilmu Manajemen khususnya Ilmu Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan struktur kepemilikan dan keputusan keuangan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.


(25)

11

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar kegiatan ilmiah untuk penelitian selanjutnya khusnya penelitian dibidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan akan dapat lebih memperluas wawasan dan pandangan dalam memahami bidang studi manajemen khususnya manajemen keuangan dan akan sangat berguna sebagai bekal pada masa yang akan datang khususnya penelitian mengenai struktur kepemilikan dan keputusan keuangan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penulis melaksanakan penelitian dengan mempelajari bagian yang diteliti untuk mendapat data dan informasi yang diinginkan.

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Bandung di Jalan Veteran No. 10 Bandung.

1.5.2. Waktu Penelitian

Penelitian di mulai dari Bulan Desember 2012 sampai dengan Bulan Maret 2013 Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini.


(26)

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jadwal Kegiatan

Bulan

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra Survei :

a. Persiapan Judul b. Persiapan Teori c. Pengajuan judul penelitian d. Menentukan tempat penelitian 2 Usulan Penelitian 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Laporan Penelitian


(27)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Struktur Kepemilikan

2.1.1.1. Pengertian Struktur Kepemilikan

Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroen terbatas (PT). Pemilik saham perusahaan disebut juga sebagai pemegang saham merupakan pemilik perusahaan.

Definisi dari Struktur Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi (Ericklatumetn’blog). Definisi tersebut mirip dengan definisi kekayaan, baik pribadi atau public. Struktur kepemilikan merupakan jenis institusi atau perusahaan yang memegang saham terbesar dalam suatu perusahaan.

Struktur kepemilikan dapat dibedakan menurut dua sudut pandang yang berbeda (Ituriaga dan Zans, 1998 dalam Faizal, 2004) yaitu:

a. Pendekatan keagenan: struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.


(28)

b. Pendekatan informasi asimetri: struktur kepemilikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketidak seimbangan informasi antara insider dan outsider melalui pengungkapan informasi.

Istilah struktur kepemilikan juga dipakai untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan ekuitas, tetapi persentase kepemilikan antara manajer dan institusional.

Berdasarkan proporsi saham yang dimiliki, struktur kepemilikan dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Kepemilikan manajerial (Managerial Ownership): proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris).

2. Kepemilikan institusional (Institutional Ownership): proprosi pemegang saham yang dimiliki oleh pemilik institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan lain kecuali anak perusahaan dan institusi lain yang memiliki hubungan istimewa(perusahaan afiliasi dan perusahaan asosiasi) atas laporan yang dibuat menurut data di Jakarta Stock Exchange serta kepemilikan saham oleh pihak blockholders yaitu saham yang dimiliki perseorangan diatas 5% selama tiga tahun berturut-turut tetapi tidak termasuk dalam golongan kepemilikan insider. Para pihak tersebut dapat berpengaruh pada nilai perusahaan terkait dengan peran mereka sebagai monitoring management atau bentuk kontrol kepada pihak manajemen.


(29)

15

Kerangka Pemegang Saham

Menurut Dallas, 2004 dalamJoernalakuntansi.wordpress.commenyatakan bahwa: “Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang relative domina dibandingkan dengan yang lainnya. Kepemilikan saham dikatakan menyebar, jika kepemilikan saham menyebar secara relative merata ke publik, tidak ada yang memiliki saham dalam jumlah sangat besar dibandingkan dengan yang lainnya”.

Berikut adalah gambar kerangka pemegang saham:

Gambar 2.1

Kerangka Kepemilikan Saham

Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang kepemilikannya ditentukan oleh jumlah saham yang dimiliki dalam perusahaan tersebut. Saham-saham tersebut diperjual belikan di pasar modal sehingga apabila perusahaan memerlukan peningkatan pendanaan, perusahaan dapat menjual sahamnya kepada publik baik perseorangan atau pada institusi lain. Kalau seseorang memiliki 1% Kepemilikan

Manajerial

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Individu

Kepemilikan Publik

Kepemilikan Pemerintah


(30)

dari seluruh saham yang diedarkan perusahaan , berarti kepemilikannya juga sebesar 1%, kalau perusahaan berkembang baik maka nilai perusahaan juga mungkin akan meningkat. Sebagai akibatnya nilai investasi seseorang pada perusahaan tersebut mungkin juga menjadi meningkat. Dalam keadaan tersebut harga saham mungkin naik menjadi lebih tinggi dari harga pada waktu kita pertama membeli saham tersebut. Penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian deviden ditambah dengan kenaikan harga saham tersebut.

Perusahaan perseroan seperti yang diungkapkan oleh Tandelilin dan Wilberforce (2002) yaitu perusahaan yang memiliki struktur kepemimpinan yang sangat tersebar, yang secara efektif memisahkan fungsi kepemilikan dan fungsi pengambilan keputusan. Organisasi perusahaan perseroan yang paling sederhana terdiri dari satu pemilik (sebagai prinsipal) dan satu manajer (sebagai agen). Pemilik adalah orang atau organisasi lain yang memiliki saham dalam perusahaan (pemegang saham).

Pemilik perusahaan publik mengalami kesulitan dalam mengendalikan perusahaan secara langsung hal tersebut dikarenakan ukuran perusahaan yang semakin besar sehingga sulit untuk mengelolanya sendiri, memerlukan keahlian khusus yang semakin komplek dalam mengelola organisasi yang besar dimana umumnya pemilik memiliki keterbatasan dalam hal ini, karena kepemilikan ditentukan oleh jumlah saham yang dimiliki yang berarti pemilik bisa lebih dari satu orang atau organisasi sehingga tidak memungkinkan apabila seluruh pemilik menjalankan operasi perusahaan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan


(31)

17

tersebut, maka pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal menyewa agen (manajer) untuk menjalankan perusahaan.

Agen (manajer) melakukan pengelolaan perusahaan dimana manajer bertanggung jawab pada pengambilan keputusan yang strategis dalam operasional sehari-hari perusahaan. Kinerja manajer ini nantinya akan dipertanggungjawabkan pada pemegang saham (pemilik). Pemisahan fungsi kepemilikan dan pengambilan keputusan dimana prinsipal menyewa agen untuk bekerja demi kepentingan prinsipal ini menimbulkan hubungan agensi (Jensen and Meckling,1976).

Pemegang saham membeli saham perusahaan dengan harapan untuk memperoleh tingkat pengembalian atas investasi mereka yang setinggi-tingginya dengan tingkat resiko yang dapat ditolerir. Manajer yang dipilih dan dibayar oleh pemegang saham harus berusaha mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan prinsipal. Peningkatan kesejahteraan ini identik dengan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham yang dapat dilakukan melalui kebijakan investasi dan keuangan yang tercermin dalam harga saham di pasar modal. Semakin tinggi harga saham berarti kesejahteraan pemilik semakin meningkat dan nilai perusahaan juga akan meningkat (Bringham and Ehrdhart ,2005).

Jensen (2001) mengungkapkan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka yang panjang manajer dituntut untuk membuat keputusan yang memperhitungkan kepentingan semua


(32)

stakeholders, dimana seperti yang dinyatakan oleh Ismiyanti dan Hanafi (2004) para stakeholders ini masing-masing memiliki kepentingan sendiri. Menurut Zulhawati (2004) terkait dengan perbedaan kepentingan ini, manajemen atau manajer perusahaan cenderung lebih mengutamakan kepentingannya yang umumnya bertentangan dengan tujuan utama perusahaan. Pemegang saham tidak menyukai hal tersebut karena dapat menambah biaya (cost) perusahaan sehingga akan menurunkan keuntungan yang diterima (Wahidahwati,2001). Hal tersebut memicu adanya konflik kepentingan antar manajer dan pemegang saham yang biasa disebut konflik agensi (Tarjo dan Jogiyanto,2003).

2.1.1.2. Struktur Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah : tingkat kepemilikan saham dimana pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2002 dalam Diyah Pujiati 2009).

Manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya yang juga merupakan keinginan dari para pemegang saham, maka meningkatnya kepemilikan manajerial dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi masalah keagenan. Menurut Ross et. al (2004) dalam Putri (2006) menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan saham pada perusahaan maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham yang tidaklain adalah dirinya sendiri. Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham, sehingga manajer ikut


(33)

19

merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Selain saham masih terdapat jenis-jenis sekuritas.

Jenis-jenis sekuritas yang diperdagangkan di pasar finansial akan sangat beranekaragam. Berikut ini adalah tiga jenis sekuritas yaitu, obligasi, saham dan instrumen keuangan janggka pendek.

Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah. Dengan membeli obligasi pemilik obligasi tersebut berhak menerima bungan yang biasa dibayarkan setiap semester dan harga nominalnya pada waktu obligasi tersebut jatuh tempo. Selama berjalannya waktu obligasi tersebut bisa naik bisa pula turun, jadi meskipun penghasilan yang diterima dalam bentuk bunga bersifat tetap tetapi kalau pemodalan akan menjual obligasi tersebut sebelum jangka waktu pelunasannya yag disebut juga jangka waktu jatuh tempo ada kemungkinan bahwa pemilik obligasi aka menerima harga yang berbeda dengan harga yang dulu dibayar. Di Indonesia obligasi yang diperdagangkan di pasar modal merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan jangka waktu minimal empat tahun.


(34)

2.1.1.3. Struktur Kepemilikan Institusional

Dalam penelitian yang membahas mengenai komposisi pemegang saham dikatakan bahwa besarnya reaksi harga saham terhadap pengumuman earnings tidak hanya berhubungan terhadap tingkat kepemilikan oleh institusi, tetapi juga berhubungan dengan karakteristik dari pemegang saham institusi tersebut (Hochiss dan Stricland, 2003). Dalam penelitian tersebut perusahaan diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan saham oleh lima institusi terbesar, kepemilikan oleh sepuluh institusi terbesar, dan kepemilikan oleh dua pluh institusi terbesar.

Ang, Cole, dan Lin mengklasifikasikan bahwa kepemilikan saham dalam penelitian tersebut berdasarkan pemilik utama yang memiliki 100% saham perusahaan, pemilik utama memiliki >50% saham perusahaan, sebuah keluarga memiliki >50% saham perusahaan, dan tidak ada pemilik atau keluarga yang memiliki saham >50% saham perusahaan. Serta dalam penelitiaannya mereka menggunakan empat variabel untuk mengidentifikasi berbagai macam struktur kepemilikan saham.

Keberadaan investor institusional akan dapat menunjukkan mekanisme corporate governance yang kuat yang dapat digunakan untuk memonitor manajemen perusahaan. Pengaruh investor institusional terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat penting serta dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham (Solomon dan Solomon, 2004 dalam Sutojo, 2005). Hal tersebut disebabkan jika tingkat


(35)

21

kepemilikan manajerial tinggi, dapat berdampak buruk terhadap perusahaan karena dapat menimbulkan masalah pertahanan, yang berarti jikakepemilikan manajerial tinggi, mereka memiliki posisi yang kuat untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan dan pihak pemegang saham eksternalakan mengalami kesulitan untuk mengendalikan tindakan manajer. Hal ini disebabkan tingginya hak voting yang dimiliki manajer (Gunarsih, 2004).Oleh karena itu perlu pengawasan yang optimal terhadap kinerja manajer maka manajer akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Dalam penelitian ini struktur kepemilikan yang akan diteliti adalah struktur kepemilikan institusional.

Diyah Pujiati dan Erman Widanar, 2009:11

2.1.2. Keputusan Keuangan

2.1.2.1. Pengertian Keputusan Keuangan

Menurut James C. Van Horne dalam Kasmir 2010:5, mendefinisikan bahwa manejemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan dengan beberapa tujuan yang menyeluruh. Dari defenisi tersebut terdapat beberapa fungsi dari pembuatan keputusan manjemen kuangan yaitu :


(36)

1. Keputusan sehubungan dengan investasi

2. Pendanaan

3. Manajemen aktiva

Keputusan sehubungan dengan investasi, berkaitan dengan jumlah aktiva yang dimiliki, kemudian penempatan komposisi masing-masing aktiva. Keputusan manajemen aktiva, hal ini berkaitan dengan pengelolaan aktiva secara efisiensi, terutama dalam hal aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelolaan aktiva lancar berkaitan erat dengam manejem modal kerja dan yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah yang berkaitan dengan manajemen investasi. Sedangkan keputusan pendanaan, merupakan keputusan yang berkaitan erat dengan jumlah dana yang disediakan perusahaan, baik bersifat utang atau modal sendiri dan biasanya berhubungan dengan sebelah laporan keuangan neraca. Dalam hal ini manajer keuangan harus memikirkan penggabugan dana yang dibutuhukan, termasuk pemilihan jenis dana yang dibutuhkan, apakah jangka pendek atau jangka panjang atau modal sendiri, serta kebijakan deviden.

Tujuan dari perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat tercapai apabila berbagai keputusan keuangan (financial decision) yang relevan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai perusahaan (Mulyadi, 2006:13). Keputusan keuangan tersebut antara lain:


(37)

23

a. Keputusan investasi ( investment decision) b. Keputusan pendanaan (financing decision) c. Kebijakan dividen (dividend decision)

Dengan mengoptimalkan ketiga keputusan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm) yang tercermin melalui harga pasar saham yang beredar. Terdapat dua pendekatan teori terkait dengan pemilihan keputusan keuangan:

a. Teori biaya kontrak

Teori ini menunjukkan bahwa pemilihan kebijakan perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, dan nilainya tergantung pada kecenderungan manajemen dalam menentukan keputusan.

b.Signaling Theory

Teori ini menjelaskan mengenai model penerimaan informasi baik secara simetri maupun asimetri terkait pengaruh dengan variasi cross sectional dalam pemilihan kebijakan keuangan.

Perbedaan kepentingan diantara prinsipal dan agen seringkali menimbulkan beda pandangan antara kedua belah pihak terkait pengambilan keputusan keuangan yang sesuai dan proporsional. Perbedaan dalam kebijakan keuangan berkaitan dengan perspektif efficiency contracting dan pandangan manajemen yang opportunistism. Dalam prespektif efficiency contracting secara khusus manajer akan memilih keputusan keuangan yang akan meminimumkan kos agensi (cost agency), dengan demikian manajer akan memaksimalkan nilai


(38)

perusahaan sesuai dengan karakteristik organisasional dan konsekuensi kos agensi, maka perbedaan diantara perusahaan yang mengarah pada prespektif efficiency contracting akan mencari satu solusi contracting yang baik dalam implementasi set kebijakan pendanaan dan prosedur akuntansi yang dapat diterima oleh manajemen maupun pemegang saham (Skinner, 1993 dalam Imam dan Indra, 2000). Sebaliknya, pandangan manajemen yang opportunism akan mengasumsikan bahwa perbedaan dalam pilihan kebijakan akuntansi dan pendanaan muncul sebagai akibat dari manajemen dalam merespon kontrak (perjanjian kredit, bonus plan) yang dapat mengoptimalkan pihak manajemen saja.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan keputusan pedanaan sebagai indikator untuk melihat keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Masalah utama dalam mengoptimalkan keputusan pendanaan adalah menetapkan struktur modal (utang dan ekuitas) yang optimal sebagai asumsi dasar dalam memutuskan berapa jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana pinjaman dan dana sendiri yang ditambahkan untuk mendukung kebijakan investasi sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat tumbuh secara sehat.


(39)

25

2.1.2.2. Keputusan Pendanaan

Menurut Mulyadi 2006:236 dalam Diyah Puji 2009, yang berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan dibagi menjadi dua:

1. Pendanaan ekstern yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini akan nampak pada debt to equity ratio perusahaan tersebut.

2. Pendanaan intern yang diaplikasikan menurut penentuan kebijakan deviden yang digambarkan melalui dividend payout ratio.

Pengukuran variabel Keputusan pendanaan dapat dikonfirmasikan menggunakan rumus Debt Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas (kasmir 2010:112). Rasio iniberguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan, yang membandingkan antara total hutang yangdimiliki perusahaan dengan total ekuitas. Dengan rumus:

Kasmir 2010:112 DER =Total HutangTotal Equitas


(40)

2.1.3. Nilai Perusahaan

2.1.3.1. Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan dalam beberapa literatur dan disebut dengan beberapa istilah, yaitu price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham, dan Market Book Ratio yaitu rasio saat ini harga saham dengan nilai buku per saham.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Menurut Van Horne (1998) “value is represented by the market price of the company’s common stockwhich in turn, is a function of the firm’s investment, financing and dividen decision.“ Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder


(41)

27

maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Apabila tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka masalah diantara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Dalam kenyataannya penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah agensi (agency problem). Dalam konsep theory of the firm (Jensen & Meckling, 1976), adanya agency problem tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Untuk itu diperlukan sebuah kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya.

Menurut J. Keown, Scott, dan Martin (2004: 849), terdapat beberapa variabel-variabel kuantitatif yang dapat digunakan untuk memperkirakan dari nilai suatu perusahaan, antara lain:

a. Nilai buku

Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi kewajiban yang ada atau modal pemilik. Nilai buku tidak menghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena perhitungan nilai buku berdasarkan pada data historis dari aktiva perusahaan.


(42)

b.Nilai pasar perusahaan

Nilai pasar saham adalah suatu pendekatan untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas dan secara luas diperdagangkan, maka pendekatan nilai dapat dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai merupakan suatu pendekatan yang paling sering digunakan dalam menilai perusahaan besar, dan nilai ini dapat berubah dengan cepat.

c. Nilai apprasial

Perusahaan yang berdasarkan appraiser independent akan mengijinkan pengurangan terhadap goodwill apabila harga aktiva perusahaan meningkat. Goodwill dihasilkan sewaktu nilai pembelian perusahaan melebihi nilai buku aktivanya.

d.Nilai arus kas yang diharapkan

Nilai ini dipakai dalam penilaian merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas yang telah ditentukan akan menjadi maksimum dan harus dibayar oleh perusahaan yang ditargetkan (target firm), pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Nilai sekarang (present value) adalah arus kas bebas dimasa yang akan datang.


(43)

29

Untuk mencari Nilai perusahaan pada penelitian ini yaitu dengan mencari Price Book Value (PBV) dengan rumusan,

Irham Fahmi, 2011 :138-139

2.2. Kerangka Pemikiran

Manajemen perusahaan melalui perang chief financial officier mempunyai tujuan untuk meningkatkat nilai dari perusahaannya. Suatu perusahaan akan berhasilapabila perusahaan tersebut memiliki struktuktur kepemilikan yang baik dan keputusan keuangan yang baik juga sehingga dapat meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut.

Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Apabila tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka masalah diantara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Dalam kenyataannya penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah agensi (agency problem). Dalam


(44)

konsep theory of the firm (Jensen & Meckling, 1976), adanya agency problem tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Untuk itu diperlukan sebuah kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya.

Istilah struktur kepemilikan juga dipakai untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan ekuitas, tetapi persentase kepemilikan antara manajer dan institusional.

Tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat tercapai apabila berbagai keputusan keuangan (financial decision) yang relevan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai perusahaan (Mulyadi, 2006:13).

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan dalam beberapa literatur dan disebut dengan beberapa istilah, yaitu price to book value yaitu perbandingan


(45)

31

antara harga saham dengan nilai buku saham, dan Market Book Ratio yaitu rasio saat ini harga saham dengan nilai buku per saham.

2.2.1. Keterkaitan Antar Variabel

2.2.1.1. Hubungan Antara Struktur Kepemilikan Dengan Keputusan Keuangan

Istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting didalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan equity tetapi juga oleh prosentase kepemilikan oleh manager dan institusional (Jensen dan Meckling, 1976). Manajerial ownership dan institusional investor dapat mempengaruhi keputusan pencarian dana apakah melalui utang atau right issue. Jika pendanaan diperoleh melalui utang berarti rasio utang terhadap equity akan meningkat, sehingga akhirnya akan meningkatkan risiko. Kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam memonitor manajemen dalam mengelola perusahaan. Investor institusional dapat di substitusikan untuk melaksanakan peranan mendisiplinkan penggunaan debt (utang) dalam struktur modal.

Selanjutnya Jensen dan Meckling (1976;307) mempergunakan kerangka keagenan untuk membuat suatu analisis yang positif mengenai akibat-akibat dari konflik kepentingan antara shareholder (pemegang saham) manajer, dan bondholder (pemegang obligasi) atas keputusan-keputusan investasi dan pendanaan yang diambil perusahaan. Secara lebih umum, masalah ini mencakup penentuan struktur kepemilikan yang optimal dari perusahaan yang mencakup kuantitas relatif utang dan modal sendiri yang dipertahankan oleh manajer dan


(46)

juga pihak luar serta penjelasan tentang utang (utang jangka pendek, jangka panjang) dan ekuitas. Bathala et al (1994)yang menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap debt ratio dan insider ownership dengan beberapa variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan insider, earning volatility, research and development and advertising expenses, growth, institutional ownership memiliki hubungan yang negatif terhadap debt ratio, jadi hasil-hasil yang diperoleh mendukung pemikiran bahwa para investor institusional akan berfungsi sebagai pemantau yang efektif dan cukup membantu dalam menurunkan biaya-biaya keagenan.

Chen dan Steiner (1999) yang menambahkan bahwa kepemilikan manajerial menyebabkan penurunan utang karena adanya substitusi monitoring. Sehingga kepemilikan manajerial bisa menggantikan peranan dari utang dalam mengurangi agency cost. Friend and Lang (1988), menunjukkan bahwa debt ratio mempunyai hubungan negatif dengan manajerial ownership. Ini menunjukkan bahwa penggunaan utang akan semakin berkurang seiring dengan meningkatnya kepemilikan manajerial didalam perusahaan. Kim dan Sorensen (1986), serta Mehran (1992) menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap rasio hutang perusahaan, hasilnya terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan manajer dengan rasio hutang. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Jensen, at al. (1992), menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara prosentase kepemilikan manajer dengan debt ratio.

Selanjutnya Moh'd et al (1998), mengadakan penelitian mengenai dampak struktur kepemilikan pada kebijakan utang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa


(47)

33

struktur kepemilikan saham memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap rasio utang. Begitu pula dengan faktor lainnya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap utang. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa investor institusional secara efektif dapat melakukan monitoring terhadap manajemen perusahaan sehingga memiliki kecenderungan untuk menurunkan tingkat utang dan meningkatnya kepemilikan manajerial dapat mengurangi peranan utang dalam mengurangi masalah keagenan.

Dalam penelitiannya Diyah Pujiati dan Erman Widanar, 2009:15 bahwa kepemilikan institusional tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.Hal ini tidak sesuai dengan demand hypothesysmaupun supply hypothesys. Meningkatnya kepemilikan manajerial tidak diikuti dengan meningkatnya hutang hal ini menunjukkan bahwa kontrol yang dilakukan pihak institusional berhasil membuat manajemen lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan keuangan yang berhubungan dengan hutang. Demikian juga dengan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan, hal ini dimungkinkan mereka percaya pada manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Erni Masdupi (2005)yang menunjukkan bahwa kepemilikan insider dan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang.


(48)

2.2.1.2. HubunganAntara Struktur Kepemilikan Dengan Nilai Perusahaan Born (1988) dalam Junaidi (2006) menyatakan bahwa kepemilikan adalah persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris. Adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan dugaan yang menarik yaitu bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai akibat kepemilikan manajemen yang meningkat.

Jensen & Meckling (1976) dalam Jogiyanto (1998) menganalisis bagaimana nilai perusahaan dipengaruhi oleh distribusi kepemilikan antara pihak manajer yang menikmati manfaat dari pihak luar dan yang tidak menikmati manfaat. Dalam kerangka ini, peningkatan kepemilikan manajemen akan mengurangi agency difficulties (kesulitan agen) dengan melalui pengurangan insentif bagi pemegang saham dan mengambil alih kekayaan pemegang saham. Hal ini sangat potensial dalam mengurangi alokasi sumber daya yang tidak menguntungkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan.

Cho (1998), Itturiaga dan Sanz (1998), Mark dan Li (2000) dalam Suranta dan Machfoedz (2003) yaitu menyatakan bahwa hubungan struktur kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan merupakan hubungan non-monotonik. Hubungan non-monotonik antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan disebabkan adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka cenderung berusaha untuk melakukan penyejajaran kepentingan dengan outside owners dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan yang berasal dari investasi meningkat. Wennerfield dkk (1988) di dalam Suranta dan Machfoedz (2003) menyimpulkan bahwa Tobin’s Q dapat digunakan sebagai alat ukur dalam


(49)

35

menentukan kinerja perusahaan. Tobin's Q adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku total aktiva.

Untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan kontrol yang ketat, sehingga manajer akan menggunakan utang pada tingkat rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan risiko kebangkrutan. Demand hypothesis menjelaskan bahwa perusahaan yang dikuasai oleh insider menggunakan utang dalam jumlah besar untuk mendanai perusahaan. Adanya kepemilikan insider yang besar, maka diharapkan dapat mempertahankan efektivitas kontrol terhadap perusahaan. Supply hipothesis menjelaskan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh insider memiliki debt agency cost kecil sehingga meningkatkan penggunaan utang. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham maka pengawasan yang dilakukan pemilik terhadap manajemen semakin efektif. Manajemen akan semakin hati-hatod alam memperoleh pinjaman, sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan menimbulkan financial distress. Terjadinya financial distress akan mengakibatkan nilai perusahaan akan mengalami penurunan sehingga mengurangi kemamkuran pemilik (Sujoko dan Soebiantoro: 2007).

Slovin dan Suskha, 1993 dalam Untung dan Hartini, 2006 Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun secara tidak langsung pihak institusional ini mempunyai hubungan dengan nilai perusahaan melalui mekanisme pengawasan terhadap pihak manajerial, hal ini bisa terlihat dari hubungan korelasi antara kepemilikan manajerial dengan pihak institusional, dengan meningkatkan pengawasan pihak institusional kepada manajer maka pihak


(50)

manajer akan mengurangi minat mereka untuk menambah kepemilikan dalam perusahaan, sehingga pasar yang melihat kondisi itu akan bereaksi positif dan kepercayaan pasar terhadap perusahaan tersebut akan meningkat.

2.2.2.1.3 Hubungan Antara Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Setiap perusahaan menginginkan adanya kelangsungan operasi dan pertumbuha dimasa yang akan datang. Salah satu keputusan penting yang harus dilakukan manajer adalah mengenai keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal.

Nilai perusahaan adalah bentuk memaksimumkan tujuan perusahaan melalui peningkatan kemakmuran para pemegang saham (maximization wealth of stockholders), kemakmuran pemegang saham meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat (Agus Sartono, 2001: 8). Nilai perusahaan- perusahaan publik ditentukan oleh pasar saham, nilai perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik juga sangat dipengaruhi oleh pasar yang sama.

Taswan (2003) menemukan bahwa variabel kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).Peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar (Brigham, 2006). Hal ini senada dengan


(51)

37

temuan Jensen (1976) yang menyatakan bahwa dengan adanya hutang, maka akan dapat dipakai dalam mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh pihak manajemen.

Dalam penelitiannya Semuel Edwin Allein Mandagi, 2010:31 menyatakan bahwa keputusan pendanaan dengan menggunakan proksi debt equity ratio. Hasilnya menunjukan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan hal ini disebabkan karena kekhwatiran para investor bahwa peningkatan hutang akan menyebabkan perusahaan mengalami debt defalut dan meningkatkan resiko kebangkrutan.

2.2.1.4. Hubungan Atara Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Nilai dari perusahaan publik sangat ditentukan oleh pasar saham, nilai perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik juga sangat dipengaruhi oleh pasar yang sama. Peningkatan kepemilikan manajerial akan membawa respon yang kurang terhadap pasar, pasar beranggapan bahwa peningkatan proporsi kepemilikan menyebabkan kinerja perusahaan yang lebih berorientasi pada kepentingan pihak manajer sehingga kepentingan diluar pihak tersebut akan diabaikan. Hal ini yang mendukung dari hasil penelitian Wahidahwati 2002 dalam Diyah Pujiati 2009dimana kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power), tingginya kepemilikan manajerial mengakibatkan kuatnya pengaruh dan kekuasaan mereka dalam menjalankan perusahaan dan tujuan mereka tidak terlepas demi kepentingan mereka sendiri.


(52)

Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

Sedangkan menurut Fitri dan Mamduh (2003),yang menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap keputusan pendanaan, dimana kenaikan kepemilikan institusional akan menguatkan kontrol internal terhadap perusahaan dimana akan dapat mengurangi penggunaan hutang yang berlebih dari manajer sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadi financial distress dan risiko kebangkrutan. Hasil ini mendukung penelitian Taswan (2003), dimana peningkatan keputusan pendanaan melalui hutang akan memperkecil penggunaan free cash flow oleh pihak manajemen perusahaan karena dengan penggunaan utang yang tinggi maka perusahaan akan memilih proyek-proyek investasi yang menghasilkan laba yang tinggi.

Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Nurfauziah et. al. (2007), yang menyatakan bahwa kenaikan pendanaan khususnya yang bersumber dari hutang perusahaan akan menimbulkan dampak kenaikan risiko kebangkrutan dan financial distress perusahaan yang berarti meningkatkan risiko yang tidak dapat didiversifikasikan bagi para manajer. Hal ini menyebabkan manajer enggan memperbesar kepemilikannya tetapi cenderung untuk mengurangi.

Dari hasil penelitian Tedi Haruman, (2008) secara simultan struktur kepemilikan berpengaruh terahap keputusan keuangan dan nilai perusahaan. Namun demikian temuan yang menarik adalah variabel manajerial ownewship yang proporsinya lebih kecil dengan rata-rata 6% dari institusional ownership


(53)

39

ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan keuangan dan nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa aspek behavior manusia bagitu superior dalam aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan.

2.3. Penelitian Terdahulu

Bebrapa penelitian terdahulu yang mendukung dan menjadi bahan referensi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Riko Hendrawan

Judul dari penelitiannya adalah Analisis Keputusan Keuangan dan Nilai perusahaan berdasarkan tingkat struktur kepemilikan dengan variabel penelitian yang sama adalah Keputusan keuangan, struktur kepemilikan, dan nilai perusahaan, adapun hasil dari penelitian ini yaitu adanya korelasi diantara ketiga variabel keputusan keuangan dengan struktur kepemilikan.

2. Diah Pujiati dan Erman Widanar, 2009

Judul dari penelitiannya adalah Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: keputusan keuangan sebagai variabel intervening dengan variabel penelitian yang sama yaitu struktur kepemilikan, keputusan keuangan, dan nilai perusahaan dengan hasil penelitian adalah Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(54)

3. Tendi Haruman, 2008

Judul dari penelitiannya adalah Struktur kepemilikan, keputusan keuangan, dan nilai perusahaan sedangkan adapun variabel yang sama dalam penelitian tersebut adalah struktur kepemilikan, keputusan keuangan, dan nilai perusahaan dengan hasil penelitan yaitu Secara simultan struktur kepememilikan berpengaruh terhadap keputusan keuangan dan juga nilai perusahaan.

4. Arie Afzal dan Abdul Rohman, 2012

Judul penelitian dari Arie Afzal dan Abdul Rohman yaitu Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan dengan variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu keputusan keuangan dengan indikator keputusan pendanaan dan nilai perusahann, adapun hasil dari penelitian tersebut adalah variabel keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Mokhamat Ansori dan Denica H.N, 2010

Judul dari penelitiannya adalah Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index studi pada BEI, dengan persamaan variabel terletak pada keputusan pendanaan dan nilai perusahaan dengan hasil penelitian Bahwa keputusan pendanaan secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.


(55)

41

6. Maria Terezinha F. de Lima, 2012

Judul dari penelitian dari Maria Terezinha F. de Lima yaitu Pengaruh kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada subsektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010 dengan kesamaan variabel pada penelitian ini terletak pada variabel keputusan keuangan dan nilai perusahaan, adapun hasil dari penelitiannya yaitu Secara parsial kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Adapun secara simultan kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan secara simultan berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan . Hasil yang tidak signifikan menujukan bahwa variabel kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil yang signifikan menunjukan bahwa berpengaruh sangat kuat terhadap nilai perusahaan.

7. Samuel Edwin Allein Mandagi, 2012

Judul penelitian dari Samuel Edwin Allein Mandagi yaitu Pengaruh keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 dengan kesamaan variabel pada penelitian ini yaitu keputusan keuangan dan nilai perusahaan hasil dari penelitian tersebut yaitu Keputusan keuangan dengan menggunakan keputusan pendanaan hasilnya menunjukan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(56)

8. Andi Nirwana Nur, 2008

Judul penelitian dari Andi Nirwana Nur yaitu Pengaruh Struktur Kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Jakarta) dengan persamaan variabel pada penelitian ini yaitu struktur kepemilikan, keputusan keuangan dan nilai perusahaan, adapun hasil dari penelitian tersebut adalah Struktur kepemilikan perusahaan dibutuhkan kepemilikan mayoritas yang independen denagan manajemen sesuai peraturan yang ada sehingga aktivitas manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan kesejahteraan pemegang saham tercapai.

9. Lihong Wang And Nancy Huyghebaert, 2008

Makalah ini secara empiris meneliti faktor-faktor penentu keputusan pembiayaan di perusahaan yang terdaftar Cina,menggunakan 3.196 perusahaan-tahun pengamatan dari Bursa Efek Shanghai selama periode2001-2005. Dengan demikian, kita menyelidiki efek dari perbedaan di lembaga-lembaga di seluruh Cinaprovinsi dan kotamadya, dan membandingkan pilihan pembiayaan negara-terkontrol dan swasta yang dikendalikanperusahaan. Kami menemukan bahwa lingkungan hukum yang lebih baik negatif mempengaruhi utangrasio dan proporsi utang yang terdiri dari pinjaman bank BUMN serta perusahaan swasta. Sebaliknya, perkembangan perbankan daerah positif mempengaruhi kedua variabel. Jika ada, efek dari aturan hukum dan pengembangan perbankan regional pada leverage yang lebih kuat untukswasta dikendalikan


(57)

43

perusahaan. BUMN memiliki rasio utang yang lebih rendah di daerah dengan akses yang lebih baik pasar saham, sementara perusahaan swasta kurang mengandalkan pada pinjaman bank di daerah dengan intervensi pemerintah lebihbisnis. Akhirnya, kita dokumen yang BUMN pinjaman bank memiliki jatuh tempo lebih lama, sementara mereka secara keseluruhan rasio hutang dan campuran utang yang sebanding dengan perusahaan-perusahaan swasta.

10.Félix J. López Iturriaga And Juan Antonio Rodríguez Sanz

Dalam beberapa tahun terakhir penelitian tentang hubungan antara struktur kepemilikan dan perusahaan penciptaan nilai meningkat. Meskipun ada hubungan erat antara kepemilikan dan nilai perusahaan, terbaru literatur telah membuktikan link ini tidak begitu langsung seperti yang diharapkan. Selain itu, hubungan antara perusahaan nilai dan kepemilikan mungkin dipengaruhi oleh perusahaan investasi, sehingga investasi akan menjadi mekanisme berpotensi menularkan efek kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Pada saat yang sama, lebih dan lebih luas diterima bahwa perusahaan nilai pasar tidak hanya hasil dari proyek-proyek investasi perusahaan tetapi ada beberapa masalah lain berpotensi mempengaruhi seperti struktur keuangan atau kebijakan dividen. Semua bersama-sama, faktor-faktor ini membuat perusahaan pemerintahan dan struktur pengendalian dan menjadi relevan dalam hal nilai pasar perusahaan. Dalam tulisan ini, kita prihatin dengan serangkaian hubungan timbal balik dan endogenitas kemungkinan struktur kepemilikan. Dalam rangka


(58)

menghadapi dengan baik dengan mereka, kami bertujuan untuk menguji dampak timbal balik dari investasi, nilai perusahaan dan kepemilikan dengan memperluas kerangka biasa dengan pendekatan persamaan simultan. Menggunakan sampel dari 140 perusahaan yang terdaftar Spanyol untuk periode 1991-1997, kami menemukan bahwa, konsisten dengan sebelumnya penelitian, penyelarasan dan hipotesi sentrench mentta mpaknya dikonfirmasi oleh satu-persamaan estimasi model. Namun, ketika analisis dilakukan dengan estimasi sistem persamaan simultan dimana set hubungan saling diperkenalkan, hasilnya cukup berbeda. Meskipun kedua penilaian perusahaan dan investasi ditentukan oleh kepemilikan manajerial, hasil kami mendeteksi bahwa struktur kepemilikan dapat menjadi hasil dari investasi dan nilai terlalu. Akibatnya, hal ini tidak sepenuhnya benar untuk menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan unidirectionally menentukan nilai perusahaan, tapi kita harus memperluas patokan untuk mengambil secara eksplisit dalam menjelaskan hubungan timbal balik antara nilai perusahaan, investasi dan kepemilikan. Untuk lebih rincinya beberapa penelitian terdahulu yang memili persamaan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.1


(59)

45

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

Judul Penelitian

Variabel

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Riko

Hendrawan, Analisis Keputusan Keuangan dan Nilai perusahaan berdasarkan tingkat struktur kepemilikan Keputusan Keuangan Struktur Kepemilikan Nilai Perusahaan

Hasil penelitian yaitu adanya korelasi diantara tiga

keputusan keuangan dengan struktur kepemilikan

2 Diah Pujiati dan Erman Widanar, 2009 Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: keputusan keuangan sebagai variabel intervening Struktur kepemilikan Keputusan keuangan Nilai perusahaan

Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3 Tendi

Haruman, 2008 Struktur kepemilikan, keputusan keuangan, dan nilai perusahaan Struktur krprmilikan Keputusan keuangan Nilai perusahaan

Secara simultan struktur kepememilikan berpengaruh terhadap keputusan keuangan dan juga nilai perusahaan.

4 Arie Afzal dan Abdul

Pengaruh keputusan

Keputusan pendanaan

variabel keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan


(60)

Rohman, 2012 investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan

dan nilai perusahaan

terhadap nilai perusahaan.

5 Mokhamat Ansori dan Denica H.N, 2010 Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index studi pada BEI

Keputusan Pendanaan dan Nilai Perusahaan

Bahwa keputusan pendanaan secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

6 Maria

Terezinha F. de Lima, 2012 Pengaruh kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada subsektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Struktur kepemilikan, keputusan keuangan, dan nilai perusahaan

Secara parsial kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan

berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Adapun secara simultan kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan

secara simultan berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan . Hasil yang tidak signifikan menujukan bahwa variabel

kepemilikan manajerial dan keputusan keuangan


(61)

47

Indonesia periode 2001-2010

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil yang signifikan

menunjukan bahwa

berpengaruh sangat kuat terhadap nilai perusahaan 7 Samuel

Edwin Allein Mandagi, 2012 Pengaruh keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI periode 2008-2010

Keputusan keuangan dan nilai perusahaan

Keputusan keuangan dengan menggunakan keputusan pendanaan hasilnya menunjukan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

8 Andi Nirwana Nur, 2008 Pengaruh Struktur Kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Jakarta) Struktur kepemilikan, keputusan keuangan, nilai perusahaan

Struktur kepemilikan perusahaan dibutuhkan kepemilikan mayoritas yang independen denagan manajemen sesuai peraturan yang ada sehingga aktivitas

manajemen dalam

meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan kesejahteraan pemegang saham tercapai.

9 Lihong Wang Nancy Huyghebaert, 2008 Institutions, Ownership Structure and Financing Decisions: Evidence from Chinese Listed Firms Institusions Ownership and Financing Decisions

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa lingkungan hukum yang lebih baik negatif mempengaruhi utangrasio dan proporsi utang yang terdiri dari pinjaman bank BUMN serta perusahaan swasta. Sebaliknya, perkembangan perbankan daerah positif mempengaruhi kedua variabel.


(62)

10 Félix J. López Iturriaga Juan Antonio Rodríguez Sanz Ownership structure, corporate value and firm investment: a Spanish firms simultaneous equations analysis Ownership Structure and Corporate Value

Hubungan antara struktur kepemilikan dan perusahaan penciptaan nilai meningkat. Meskipun ada hubungan erat antara kepemilikan dan nilai perusahaan, terbaru literatur telah membuktikan link ini tidak begitu langsung seperti yang diharapkan. Selain itu, hubungan antara perusahaan nilai dan kepemilikan mungkin dipengaruhi oleh perusahaan investasi, sehingga investasi akan menjad imekanisme berpotensi menularkan efek kepemilikan terhadap nilai perusahaan.


(63)

49

2.3.1. Model Penelitian (Paradigma)

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka di ukurkan paradigma mengenai analisis struktur kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaa, pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Struktur Kepemilikan (X1)

- Struktur Kepemilikan Institusional (INST) Diyah Pujiati dan Erman

Widanar, 2009:11

Keputusan Keuangan (X2) - Keputusan Pendanaan

(DER) Kasmir 2010:112

Nilai Perusahaan (Y) - Price Book Value

(PBV)

Irham Fahmi, 2011 :138-139

Untung dan Hartini dalam Diah Pujiati dan Erman

Widanar, 2009:17

Samuel Edwin Allein Mandagi, 2012:31 Diyah Pujiati dan

Erman Widanar, 2009:15

Tendi Haruman, 2008:162


(64)

2.4. Hipotesis

Penelitian ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian terdahulu tentang hubungan antara struktur kepemilikan dan keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan, namun perbedaannya dengan penelitian terdahulu penelitian ini lebih mengkaji mengenai struktur kepemilikan institusional, keputusan keuangan dengan indikator yang diambil adalah keputusan investasi dan nilai perusahaan denagn mengambil indikator price book value (PBV).

Adapun hipotesis yang dapat ditarik dari kajian pustaka dan kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

1. Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

2. Struktur Kepemilikan berpengaruh positif terhadap Keputusan Keuangan. 3. Secara bersama-sama Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan


(1)

Hasil Uji Hipotesis

• Pengujian Secara Simultan

Berdasarkan tabel 4.10 pengujian diatas dapat

dilihat nilai Fhitung sebesar 0,089 dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,915. Sementara dari tabel F untuk

tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas (2,27)

diperoleh nilai Ftabel = 3,354.Karena Fhitung (0,089) lebih kecil dibanding Ftabel (3,354) maka pada tingkat

kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menerima

Ho dan menolak hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan dan

keputusan keuangan secara bersama-sama tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan


(2)

Pengujian Secara Parsial

1. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai

Perusahaan

Nilai

statistik

uji

t

variabel

struktur

kepemilikan sebesar -0,351 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,729. Selanjutnya nilai tersebut akan

dibandingkan dengan nilai t dari tabel. Dari tabel t

dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas

27 diperoleh nilai t

tabel

sebesar 2,052. Karena t

hitung

(0,351) lebih kecil dibanding t

tabel

(2,052) maka pada

tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk

menerima Ho dan menolak hipotesis penelitian

(Ha).


(3)

2. Pengaruh Keputusan Keuangan Terhadap

Nilai Perusahaan

Nilai statistik uji t variabel keputusan

keuangan terhadap nilai perusahaan sebesar

0,265 dengan nilai signifikansi sebesar 0,793.

Karena t

hitung

(0,265) lebih kecil dibanding t

tabel

(2,052) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada

alasan yang kuat untuk menerima Ho dan

menolak hipotesis penelitian (Ha).


(4)

Kesimpulan

1. Perkembangan Struktur Kepemilikan, Keputusan

Keuangan (DER) dan Nilai Perusahaan pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2008-2012 mengalami

fluktuasi yang dimana mengalami penurunan

pada tahun 2008.

2. Hasil uji t untuk masing-masing variabel struktur

kepemilikan dan keputusan keuangan tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Hasil uji F yaitu struktur kepemilikan dan keputusan keuangan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(5)

Saran

1. Untuk Struktur kepemilikan sebaiknya dipegang

oleh dewan komisaris dan direksi agar dapat

meningkatkan kepemilikan sahamnya, untuk keputusan keuangan sebaiknya perusahaan memperhatikan DER agar total hutang tidak lebih

besar dari modal sendiri, dan juga perusahaan agar

lebih memperbaiki kinerja dan meningkatkan kualitasnya agar menjadi lebih baik lagi.

2. Bagi peneliti lain disarankan untuk meneliti

kembali variabel struktur kepemilikan, keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan property dan real estate, hal ini

dikarenakan variabel tersebut tidak berpengaruh baik secara parsial maupun secara simultan.


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 25 1

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 3 67

Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Kecenderungan Pemilihan Audit Berkualitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

10 25 120

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012).

0 3 9

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Keuangan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2

0 1 16