Gaya Cooperative Gaya Manajemen Konflik

31 Organisasi tentara, tim olah raga, pondok pesantren, dan biara dengan norma perilaku yang berbeda menyebabkan para anggotanya memiliki kecenderungan untuk memilih gaya manajemen konflik yang berbeda. Dalam masyarakat Barat, anak semenjak kecil diajarkan untuk berkompetisi. Disisi lain, di masyarakat Indonesia, anak diajarkan untuk berkompetisi atau menghindari konflik. l. Prosedur dalam pengambilan keputusan saat konflik terjadi : Organisasi yang sudah mapan umumnya mempunyai prosedur untuk menyelesaikan konflik. Dalam prosedur tersebut, gaya manajemen konflik pimpian dan anggota organisasi akan tercermin. m. Situasi konflik dan posisi dalam konflik : Seseorang dengan kecenderungan gaya manajemen konflik berkompetisi akan mengubah gaya manajemen konfliknya jika menghadapi situasi konflik yang tidak mungkin ia menangkan. Gaya manajemen konflik dapat berubah tergantung pada situasi dan orang yang dihadapi. n. Pengalaman menggunakan salah satu gaya manajemen konflik: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Seseorang yang terlibat konflik akan cenderung untuk menggunakan manajemen konflik yang sama pada orang yang sama atau pada oranglain. Peluang tersebut akan lebih besar ketika ia menang terhadap orang tersebut ketika menggunakan manajemen konflik tertentu. o. Keterampilan komunikasi : Seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang buruk akan mengalami kesulitan jika menggunakan gaya manajemen konflik kompetisi, kolaborasi, atau kompromi. Hal ini karena ketiga gaya tersebut memerlukan kemampuan komunikasi yan tinggi untuk berdebat dengan lawan konflik. Di sisi lain, gaya manajemen konflik menghindar dan akomodasi tidak akan memerlukan banyak deat dan argumentasi.

C. Dewasa Awal

1. Pengertian Dewasa Awal

Masa dewasa awal merupakan masa transisi antara masa remaja menuju masa dewasa Santrock, 2011. Masa dewasa awal terjadi dari usia 18-25 tahun Arnett, 2006, dalam Santrock, 2011. Tahap ini juga memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI