Alang-alang Imperata cylindrica. L

termineralisasi dan hubungan antara karbon dan nutrisi lain misalnya rasio antara CN, CP, dan CS Delgado dan Follet, 2002. Hasil penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik, terutama kotoran ayam baik diberikan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan pupuk anorganik akan memperbaiki sifat kimia tanah dan sifat biologis tanah. Perbaikan sifat biologis tanah diantaranya melalui peningkatan populasi dan keragaman spora fungi MVA indigenous Yusnaini, 2009. Kandungan bahan organik yang tinggi dalam tanah mendorong pertumbuhan mikroba secara cepat sehingga dapat memperbaiki aerasi tanah, menyediakan energi bagi kehidupan mikroba tanah, meningkatkan aktivitas jasad renik mikroba tanah, dan meningkatkan kesehatan biologis tanah Dobermann dan Fairhurst, 2000. Holmes and Zak 1994 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah mikroba dalam tanah ketersediaan karbon. Selain itu, aktivitas mikroba di dalam tanah sangat dibatasi oleh masukan C yang berasal dari produksi bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman. Selanjutnya dikatakan pula bahwa ketersediaan sumber energi yang melimpah, akan meningkatkan populasi mikrobia tanah. III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. Lokasi percobaan secara geografis terletak pada lintang 05 -23’ LS dengan garis bujur 105 -14’ BT pada ketinggian 173 meter dari permukaan laut. Penelitian dilakukan di lapangan sedangkan analisis bakteri tanah dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian sedangkan analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan November 2012.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan adalah contoh tanah yang diambil dari setiap perlakuan yaitu : Tanpa Olah Tanah TOT, Olah Tanah Minimum OTM, dan Olah Tanah Intensif OTI yang masing-masing diambil pada kedalaman 0-20 cm. Bahan untuk menghitung total bakteri yaitu larutan fisiologis 8,5 g NaCl dalam 1 liter aquades, media Nutrient Agar NA dan aquades. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah plastik bening, gunting, isolasi, erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi, botol semprot, autoklaf, mikropipet, gelas ukur, mikroskop, corong, QCC Quebec Colony Counter dan alat-alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok RAK dengan 6 ulangan. Terdapat tiga perlakuan yaitu: TOT = Tanpa Olah Tanah, OTM = Olah Tanah Minimum dan OTI = Olah Tanah Intensif. Data yang diperoleh dilakukan uji homogenitasnya dengan uji Bartlett dan uji aditifitas dengan uji Tukey selanjutnya dianalisis sidik ragam, kemudian dilakukan juga uji korelasi antara variabel utama total bakteri tanah dengan variabel pendukung pH, C-organik, N-total, suhu, dan kelembapan tanah. Setelah itu dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT pada taraf 5. 3. 4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Sejarah Lahan Penelitian Lahan yang digunakan pada penelitian ini merupakan lahan alang-alang usia lebih dari 10 tahun. Selama 10 tahun, pengelolaan dilakukan hanya dengan memotong alang-alang setiap satu bulan sekali yang dibiarkan agar berdampak terhadap kandungan bahan organik tanah. Lahan tersebut tidak pernah dilakukan pengolahan tanah dan penanaman tanaman, hingga penelitian musim pertama pada tahun 2010. Penelitian musim pertama dengan menggunakan sistem

Dokumen yang terkait

Laju Penutupan Tanah dengan Tanaman Kacang- kacangan (Leguminous) pada Lahan Alang-Alang

3 31 74

PENGARUH SISTEM PENGOLAHAN TANAH TERHADAP KANDUNGAN BIOMASSA NITROGEN MIKROORGANISME (N-mik) LAHAN BEKAS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) UMUR LEBIH DARI 10 TAHUN YANG DITANAMI JAGUNG (Zea mays L.)

3 21 43

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA LAHAN BEKAS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) YANG DITANAMI KEDELAI (Glycine max L.) MUSIM KEDUA

1 46 58

PENGARUH OLAH TANAH KONSERVASI DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP TOTAL BAKTERI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG DI TANAH ULTISOL

0 2 10

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP KANDUNGAN C-ORGANIK TANAH DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L) PADA LAHAN BEKAS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) MUSIM TANAM KEDUA

0 8 38

PEMAKAIAN KOMPOS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L. BEAUV) PADA TANAH ULTISOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETERSEDIAAN P DAN PRODUKSI KEDELAI(Composed Alang-alang (Imperata cylindrica L. BEAUV) used to P-aviable and Soybean yield on Ultisol soil).

2 3 4

PENGARUH pH MEDIA TANAM TERHADAP SENYAWA ALELOPATI YANG DIKELUARKAN OLEH ALANG-ALANG (Imperata cylindrica).

0 0 24

Potensi Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) dalam Produksi Etanol Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis

0 7 5

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) MUSIM TANAM KE TIGA

0 0 6

PENGARUH EKSTRAK ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) DAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA PADA PERTANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

0 0 14