Metode Penentuan Jumlah Sampel

yang merupakan tokoh kunci dalam penelitian, apabila dengan dua orang tersebut informasi belum lengkap maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih mengetahui dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya begitu seterusnya sampai data menjadi lengkap. Penentuan titik sampel dianggap cukup apabila telah sampai pada titik jenuh atau tidak memperoleh data baru Sugiyono, 2009.

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pengolahan data melalui tahapan-tahapan berikut: 1. Pemeriksaan data, dilakukan untuk mengetahui kelengkapan data dan kepastian data apakah sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. 2. Klasifikasi data, dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. 3. Sistemasi data, dilakukan dengan cara menyusun dan menempatkan data pada tiap kelompok dan bahasan secara sistematis sehingga mempermudah pembahasan. Data-data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dengan memberi skor 2 pada pilihan jawaban a, 1 pada pilihan jawaban b, dan 0 pada pilihan jawaban c. Menurut Yitnosumarto 2000 dalam menentukan nilai tinggi, sedang, atau rendah dari partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove digunakan interval yang diformulasikan sebagai berikut: Keterangan : I = interval NT = total nilai tertinggi NR = total nilai terendah K = kategori jawaban Tingkat partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dianalisis berdasarkan penjumlahan skor dari aspek pengetahuan anggota kelompok masyarakat tentang hutan mangrove 4 pertanyaan, pengetahuan anggota kelompok masyarakat tentang pelestarian hutan mangrove 6 pertanyaan serta partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove 10 pertanyaan. Berikut angka intervalnya: a. Pengetahuan kelompok masyarakat tentang hutan mangrove Kategori rendah: 0-2,66 Kategori sedang: 2,67-5,33 Kategori tinggi: 5,34-8 b. Pengetahuan kelompok masyarakat tentang pelestarian hutan mangrove Kategori rendah: 0-4 Kategori sedang: 5-8 Kategori tinggi: 9-12 c. Partisipasi kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Kategori rendah: 0-6,66 Kategori sedang: 6,67-13,33 Kategori tinggi: 13,34-20

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Wilayah

Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1999 dan diresmikan pada tanggal 27 April 1999, pusat pemerintahan berada di Sukadana. Secara Geografis berada pada 105 14’ - 105 55’ BT dan 4 45’- 5 39’ LS. Saat ini terdiri atas 24 kecamatan dan 246 desa dengan luas wilayah sekitar 5.325,03 km 2 , atau 15 dari total wilayah Provinsi Lampung. Dua diantara 24 kecamatan tersebut merupakan daerah pesisir, yaitu Kecamatan Labuhan Maringgai dan Kecamatan Pasir Sakti. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai dengan luas 1.002 ha. Desa ini memiliki 12 dusun yang berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Timur : Laut Jawa b. Sebelah Selatan : Desa Sriminosari c. Sebelah Barat : Desa Srigading d. Sebelah Utara : Desa Suko Rahayu Desa Margasari berada pada ketinggian 1,5 mdpl ini memiliki suhu rata-rata harian 28-40 C dengan bentang wilayah yang memiliki kemiringan 90 . Desa Margasari merupakan salah satu desa yang memiliki pantai dengan tekstur tanah pasiran yang didominasi oleh tanah berwarna hitam Monografi Desa Margasari, 2012. Rata-rata curah hujan di Desa Margasari berkisar 2.500 mm per tahun dengan jumlah bulan hujan selama 6 bulan. Bulan-bulan hujan terjadi antara bulan November sampai dengan bulan April, sedangkan bulan-bulan kering terjadi antara bulan April sampai dengan bulan Oktober. Kondisi topografi Desa Margasari adalah dataran rendah dan tepi pantai pesisir, kawasan gambut, aliran sungai dan bantaran sungai, dengan ketinggian tanah dari permukaan laut adalah kurang lebih 1,5 meter. Menurut penggunaannya, lahan di Desa Margasari terdiri dari pemukiman, persawahan, perkebunan, pemakaman, pekarangan, perkantoran, dan prasarana umum lainnya. Penggunaan lahan di Desa Margasari disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Penggunaan lahan di desa Margasari ha. No Nama Penggunaan Lahan Luas ha 1. Pemukiman 200,00 20,00 2. Tanah Sawah - Sawah Irigasi Teknis 214,00 21,36 - Sawah Tadah Hujan 4,50 0,45 - Ladang 75,00 7,46 3. Tanah Kering 313,00 31,24 4. Tanah Basah Rawa 50,00 5,00 5. Tanah Perkebunan 15,50 1,55 6. Tanah Fasilitas Umum 50,00 5,00 7. Empang 80,00 7,90 8. Hutan Mangrove 700,00 - Jumlah 1.002,00 100,00 Ket: tidak termasuk dalam luas desa Sumber : Monografi Desa Margasari, 2012. Lahan di Desa Margasari paling luas yaitu tanah kering 31,24 dibandingkan dengan penggunaan lain seperti perkebunan, sawah irigasi teknis, sawah tadah