Kulit Buah Kopi TINJAUAN PUSTAKA

dihasilkan per tahun juga dihasilkan limbah kulit kopi sebesar 1x10 6 ton DJPDP, 2011. Penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia adalah Provinsi Lampung dengan rata-rata produksi sekitar 1,42x10 5 tontahun dengan luas areal sekitar 1,63x10 5 ha. Setiap tahunnya tidak kurang dari 1,3x10 5 - 1,4x10 5 ton biji kopi dihasilkan dari 1,35x10 5 ha lahan yang tersebar di sentra-sentra produksi kopi. Sementara itu, Provinsi Lampung mengekspor sekurang-kurangnya 1,5x10 5 -2x10 5 ton biji kopi per tahun yang dikirim ke berbagai negara konsumen seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Produksi kopi di Lampung pada 2012 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat rata-rata mencapai 1,5 ton per ha atau jauh meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 300-450 kwintal DJPDP, 2011 Sementara itu, produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat sekitar 29.712 ton per tahun dengan luas areal tanaman kopi mencapai 59.357 ha yang dibudidayakan sekitar 45 kepala keluarga KK petani. Tanaman kopi di daerah tersebut sangat dominan dan menjadikan salah satu pendapatan masyarakat setempat DJPDP, 2011. Dengan produksi kopi yang meningkat setiap tahunnya tidak luput dari peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan selama produksi. Jumlah limbah yang tinggi tersebut merupakan suatu potensi yang layak dimanfaatkan untuk perkebunan, peternakan mapun perikanan Desmayanti dan Muladi, 1995.

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Maret - April 2014.

B. Alat dan Bahan 1. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain wadah kultur botol kaca, botol film, pipet tetes, pipet ukur, bunsen, lampu TL 36 watt, instalasi aerasi, mikroskop inokuler, Sedgewick rafter, gelas penutup, tabung erlenmeyer, gelas ukur, kain kasa, termometer ruang, timbangan analitik, alat sentrifugasi, tabung sentrifuse, counter, autoklaf, aluminium foil dan kapas.

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Spirulina sp. Spirulina sp. yang digunakan berasal dari PTPN VII Unit Usaha Bekri, Lampung Tengah yang dikultur di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 2. Kulit buah kopi Kulit kopi yang digunakan berasal dari sentra produksi kopi di Desa Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat. Kulit kopi diambil langsung setelah proses penggilingan kemudian dijemur hingga kering dan dihaluskan sampai berbentuk tepung. Jenis kopi yang digunakan adalah dari jenis Coffea robusta. 3. Akuades Akuades yang digunakan disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit untuk menghindari kontaminasi. 4. Buffer Buffer yang digunakan adalah CaCO 3 dengan perbandingan Buffer dan akuades 1:10. 4. Alkohol 70 Alkohol digunakan untuk mensterilisasi alat dan bahan.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri atas 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Rancangan penelitian terdiri dari: Perlakuan A 0 : 0 ml media cair kulit buah kopi + 200 ml akuades Perlakuan B 0,5 : 1 ml media cair kulit buah kopi +199 ml akuades Perlakuan C 1,5 : 3 ml media cair kulit buah kopi +197 ml akuades Perlakuan D 2,5 : 5 ml media cair kulit buah kopi +195 ml akuades Perlakuan E 3,5 : 7 ml media cair kulit buah kopi +193 ml akuades Perlakuan F 4,5 : 9 ml media cair kulit buah kopi + 191 ml akuades Selama penelitian dilakukan penempatan dan ulangan secara acak Gambar 6. Gambar 6. Penempatan Botol Kultur selama Penelitian D 3 B 2 E 3 C 1 E 1 C 3 A 2 D 2 C 2 A 1 A 3 E 1 D 1 B 3 F 1 F 3 F 2 E 2 Keterangan : A 1 : Kontrol A ulangan 1 C 3 : Perlakuan C ulangan 3 A 2 : Kontrol A ulangan 2 D 1 : Perlakuan D ulangan 1 A 3 : Kontrol A ulangan 3 D 2 : Perlakuan D ulangan 2 B 1 : Perlakuan B ulangan 1 D 3 : Perlakuan D ulangan 3 B 2 : Perlakuan B ulangan 2 E 1 : Perlakuan E ulangan 1 B 3 : Perlakuan B ulangan 3 E 2 : Perlakuan E ulangan 2 C 1 : Perlakuan C ulangan 1 E 3 : Perlakuan E ulangan 3 C 2 : Perlakuan C ulangan 2 Model Rancangan Acak Lengkap RAL yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + σi + ∑ ij Keterangan : Yij = Data pengamatan perlakuan ke-i, Ulangan ke-j µ = Nilai tengah umum σi = Pengaruh penambahan ekstrak air kulit kopi ke-i ∑ij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

C. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

a. Sterilisasi Alat dan Bahan

Persiapan penelitian meliputi persiapan alat dan bahan serta sterilisasi alat- alat yang akan digunakan untuk mencegah kontaminasi. Seluruh peralatan yang akan digunakan dalam penelitian dicuci, dikeringkan dan disimpan di tempat yang kering. Wadah kultur, akuades dan tabung sentrifuse disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 1 atm. Botol film dan selang aerasi dicuci lalu dikeringkan, kemudian disterilisasi dengan alkohol 70 dan diletakkan ditempat yang kering.

b. Pembuatan Media Kulit Buah Kopi

Media kulit buah kopi yang digunakan sebagai media pertumbuhan Spirulina sp. berasal dari buah kopi segar yang baru dipanen dan digiling, kemudian dihaluskan hingga menjadi tepung dengan jenis kopi yang digunakan adalah Coffea robusta. Pembuatan media dilakukan dengan cara : - Penggilingan buah kopi untuk memisahkan kulit dan biji - Kulit buah diambil dan dijemur selama 12 jam - Kulit buah digiling dengan mesin penggiling hingga berbentuk tepung - Setelah berbentuk tepung, kemudian ditimbang sebanyak 50 gr - Selanjutnya tepung kulit buah kopi dibungkus dengan kain kasa dan direndam dalam akuades 150 ml. - Perendaman dilakukan hingga air berwarna kecoklatan selama ± 30 menit, kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit.

c. Menghitung Kepadatan Awal

Perhitungan dilakukan di bawah mikroskop menggunakan kamar hitung Sedgewick rafter. Spirulina sp. sebanyak 1 ml kepadatan ± 10 5 unitml disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 2500 rpm untuk memisahkan biomassa Spirulina sp. dari media. Endapan Spirulina sp. diinokulasikan ke dalam masing-masing 200 ml botol kultur yang telah berisi media perlakuan. Jumlah sel yang digunakan sebagai inokulan ± 10 5 unitml. Penghitungan jumlah bibit Spirulina sp. untuk kultur menggunakan rumus seperti dibawah ini : Keterangan: V 1 = Volume bibit untuk penebaran awal ml N 1 = Kepadatan bibit stock Spirulina sp. unit ml V 2 = Volume media kultur yang dikehendaki L N 2 = Kepadatan bibit Spirulina sp. yang dikehendaki unitml Edhy dan Kurniawan, 2003. Wadah kultur secara acak diletakkan ke dalam rak kultur dan diberi pencahayaan lampu TL 2 buah berkekuatan 36 watt. Lampu diletakkan diantara wadah kultur yang berjarak 10 cm dari wadah kultur dengan fotoperiodesitas 12 jam terang dan 12 jam gelap.

2. Pelaksanaan

a. Sampling

Sampling dilakukan setiap 24 jam sekali dengan mengambil sampel dari masing-masing wadah kultur sebanyak 1 ml, kemudian diamati di bawah mikoskop.

b. Pengukuran Kualitas Air dan Lingkungan

Data kualitas air dan lingkungan berupa suhu air, suhu ruang, pH air dan intensitas cahaya. Pengukuran suhu air, suhu ruang setiap dan pH dilakukan setiap 24 jam sekali. Sementara itu, pengukuran intensitas cahaya dilakukan pada akhir penelitian.

3. Pengamatan

a. Kepadatan unit Spirulina sp.

Penghitungan unit Spirulina sp. dilakukan dibawah mikroskop menggunakan kamar hitung Sedgewick Rafter. Jumlah sel yang didapat selanjutnya digunakan untuk menghitung kerapatan sel. Perhitungan kerapatan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sidabutar, 2010. N = n Keterangan: N = Kerapatan Spirulina sp.unitml n = Jumlah plankter dalam 10 lapang pandang s = Jumlah lapang pandang Sedgewick rafter