Bahan Penelitian Alat dan Bahan 1. Alat Penelitian

Wadah kultur secara acak diletakkan ke dalam rak kultur dan diberi pencahayaan lampu TL 2 buah berkekuatan 36 watt. Lampu diletakkan diantara wadah kultur yang berjarak 10 cm dari wadah kultur dengan fotoperiodesitas 12 jam terang dan 12 jam gelap.

2. Pelaksanaan

a. Sampling

Sampling dilakukan setiap 24 jam sekali dengan mengambil sampel dari masing-masing wadah kultur sebanyak 1 ml, kemudian diamati di bawah mikoskop.

b. Pengukuran Kualitas Air dan Lingkungan

Data kualitas air dan lingkungan berupa suhu air, suhu ruang, pH air dan intensitas cahaya. Pengukuran suhu air, suhu ruang setiap dan pH dilakukan setiap 24 jam sekali. Sementara itu, pengukuran intensitas cahaya dilakukan pada akhir penelitian.

3. Pengamatan

a. Kepadatan unit Spirulina sp.

Penghitungan unit Spirulina sp. dilakukan dibawah mikroskop menggunakan kamar hitung Sedgewick Rafter. Jumlah sel yang didapat selanjutnya digunakan untuk menghitung kerapatan sel. Perhitungan kerapatan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sidabutar, 2010. N = n Keterangan: N = Kerapatan Spirulina sp.unitml n = Jumlah plankter dalam 10 lapang pandang s = Jumlah lapang pandang Sedgewick rafter lp = Jumlah lapang pandang yang digunakan p = Volume subsampel v = Volume sampel b. Kecepatan Pertumbuhan Menurut Gotelli 1995 dalam Andresen 2005, kecepatan pertumbuhan k mikroalga dihitung dengan menggunakan rumus berikut: K = Keterangan : K = Kecepatan pertumbuhan N t = Kepadatan populasi pada waktu t N o = Kepadatan populasi sel pada waktu 0 T = Waktu awal T t = Waktu pengamatan

c. Kualitas Air dan Lingkungan

Data yang diambil yaitu suhu air, suhu ruang, pH dan intensitas cahaya. Suhu air, suhu ruang dan pH di ukur setiap 24 jam sekali bersamaan dengan pengambilan sampel. Sementara itu, intensitas cahaya di ukur pada akhir penelitian dengan menggunakan Lux meter.

4. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian berupa kepadatan populasi dan kecepatan pertumbuhan. Kepadatan populasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA dan apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil BNT dengan selang kepercayaan 95 Kusriningrum, 2008.