Kategori Drug Related Problem

19 c. Masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat oleh seorang farmasis dan penderitanya. d. Masalah yang dalam penyelesaiannya, memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan lainnya dokter, perawat, keluarga penderita, dan lain- lain Seto, 2001.

2.7.2 Kategori Drug Related Problem

Drug related problem dapat dikatagorikan berdasarkan macam-macam dan kemungkinan penyebab terjadinya drug related problem Tabel 2.1. Tabel 2.1 Katagori drug related problem. Macam- macam Drug Related Problem Kemungkinan penyebab Drug Related Problem Membutuhan terapi tambahan obat Terapi obat yang tidak perlu a. Pasien mempunyai kondisi medis baru yang membutuhkan terapi awal obat. b. Pasien mempunyai penyakit kronik yang membutuhkan terapi obat berkesinambungan. c. Pasien mempunyai kondisi kesehatan yang membutuhkan parmakoterapi kombinasi untuk mencapai efek sinergis atau potensiasi. d. Pasien dalam keadaan resiko pengembangan kondisi kesehatan baru yang dapat dicegah dengan penggunaan alat pencegahan penyakit pada terapi obat danatau tindakan pra medis. a. Pasien yang sedang mendapatkan pengobatan yang tidak tepat indikasi pada waktu itu. b. Pasien yang tidak sengaja maupun sengaja kemasukan sejumlah racun dari obat atau bahan kimia, sehingga menyebabkan rasa sakit pada waktu itu. Universitas Sumatera Utara 20 Terapi salah obat Dosis terlalu rendah c. Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok. d. Kondisi kesehatan pasien lebih baik diobati dengan terapi tanpa obat. e. Pasien yang mendapatkan beberapa obat untuk kondisi yang mana hanya satu terapi obat yang terindikasi. f. Pasien yang mendapatkan terapi obat untuk pengobatan yang tidak dapat dihindarkan dari reaksi efek samping yang disebabkan dengan pengobatan lainnya. a. Pasien dimana obat tidak efektif. b. Pasien yang mempunyai riwayat alergi. c. Pasien penerima obat yang paling tidak efektif untuk indikasi pengobatan. d. Pasien dengan faktor resiko pada kontraindikasi penggunaan obat. e. Pasien menerima obat efektif tetapi least coastly. f. Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman. g. Pasien yang terkena infeksi resisten terhadap obat yang digunakan. h. Pasien menerima kombinasi produk yang tidak perlu dimana single drug dapat memberikan pengobatan yang tepat. a. Pasien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi obat yang digunakan. b. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan respon. c. Konsentrasi obat dalam serum di bawah range terapeutik yang diharapkan. d. Waktu prophylaxis presugikal antibiotik diberikan terlalu cepat. e. Dosis dan fleksibilitas tidak cukup untuk pasien. f. Terapi obat berubah sebelum terapeutik percobaan cukup untuk pasien. g. Pemberian obat terlalu cepat. Universitas Sumatera Utara 21 Reaksi obat yang merugikan Dosis terlalu tinggi. Kepatuhan a. Pasien yang faktor resiko yang terbahaya bila obat yang digunakan. b. Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan interaksi dengan obat lainmakanan pasien. c. Efek dari obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien. d. Efek dari obat dapat diubah penghambat enzimpemacu obat lain. e. Efek dari obat dapat diubah dengan pemindahan obat dari binding site oleh obat lain. f. Hasil laboratorium dapat berubah karena gangguan obat lain. a. Pasien dengan dosis tinggi. b. Konsentrasi obat dalam serum pasien diatas range terapeutil obat yang diharapkan. c. Dosis obat meningkat terlalu cepat. d. Obat, dosis, rute, perubahan formulasi yang tidak tepat. e. Dosis dan interval flexibility tidak tepat. a. Pasien tidak menerima aturan pakai obat yang tepat penulisan, obat, pemberian, pemakaian. b. Pasien tidak menuruti rekomendasi yang diberikan untuk pengobatan. c. Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena mahal. d. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan karena tidak mengerti. e. Pasien tidak mengambil bebrapa obat yang diresepkan secara konsisten karena merasa sudah sehat. Cipolle, dkk., 1998 Universitas Sumatera Utara 22 2.8 Rumah Sakit 2.8.1 Definisi rumah sakit