6 c.
Organ atau ruang, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi dimana tidak menggunakan alat yang ditanam pada daerah
dalam dan jika menggunakan alat yang ditanam maka infeksi terjadi diantara 1 tahun dan infeksi mengenai salah satu dari bagian
organ tubuh, selain pada daerah insisi tetapi juga selama operasi berlangsung karena manipulasi yang terjadi.
Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri gram negatif E.coli, gram positif Enterococcus dan terkadang bakteri
anaerob yang dapat berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup luka dan operasi. Bakteri yang paling banyak adalah Staphylococcus Raymond,
2009.
2.1.2 Patogenesis
Pada akhir operasi, bakteri dan mikroorganisme lain mengkontaminasi seluruh luka operasi, tetapi hanya sedikit pasien yang secara klinis menimbulkan
infeksi. Infeksi tidak berkembang pada kebanyakan pasien karena pertahanan tubuhnya yang efektif untuk menghilangkan organisme yang mengkontaminasi
luka operasi. Infeksi potensial terjadi tergantung pada beberapa faktor, diantaranya yang terpenting adalah:
a.
Jumlah bakteri yang memasuki luka
b.
Tipe dan virulensi bakteri
c.
Pertahanan tubuh host
d. Faktor eksternal, seperti: berada di rumah sakit beberapa hari sebelum
pembedahan dan operasi yang berlangsung lebih dari 4 jam.
Universitas Sumatera Utara
7 Selain itu juga dipengaruhi faktor lain yaitu:
a. Operating suite, yaitu tidak adanya batas yang jelas antara ruang untuk
operasi dan ruang untuk mempersiapkan pasien atau untuk pemulihan dan juga pakaian yang digunakan hampir tidak ada bedanya.
b. Operating room, ruangan yang digunakan untuk operasi harus dijaga
sterilitasnya. c.
Tim operasi, yaitu harus ada orang yang merawat pasien dari sebelum, saat dan setelah operasi. Operator, asisten dan instrumen harus
menjaga sterilitas karena berhubungan langsung dengan daerah lapangan operasi. Orang-orang yang tidak ikut sebagai tim operasi
harus menjauhi daerah lapangan operasi dan menjauhi daerah alat karena mereka tidak steril dan pasien bisa terinfeksi nantinya.
Raymond, 2009. Faktor pasien:
a. Umur
Menurut Purwandari 2008, bayi mempunyai pertahanan yang lemah terhadap infeksi, lahir mempunyai antibody dari ibu, sedangkan sistem
imunnya masih imatur. Dewasa awal sistem imun telah memberikan pertahanan pada bakteri yang menginvasi. Pada usia lanjut, karena
fungsi dan organ tubuh mengalami penurunan, sistem imun juga mengalami perubahan. Peningkatan infeksi juga sesuai dengan umur
dimana pada usia 65 tahun kejadian infeksi tiga kali dari pada usia muda.
Universitas Sumatera Utara
8 b.
Status nutrisi yang buruk Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai
komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang sering terjadi adalah
infeksi pasca operasi, dehisiensi, demam dan penyembuhan luka yang lama.
c. Merokok
d. Obat-obat yang digunakan
Di dalam tubuh manusia, selain ada bakteri yang patogen oportunis, ada pula bakteri yang secara mutualistik yang ikut membantu dalam
proses fisiologis tubuh. Pengetahuan tentang mekanisme ketahanan tubuh orang sehat yang dapat mengendalikan jasad renik oportunis
perlu diidentifikasi secara tuntas. Dengan demikian bahaya infeksi dengan bakteri oportunis pada penderita penyakit berat dapat diatasi
tanpa harus menggunakan antibiotika. Suparyanto, 2011
2.1.3 Gejala Infeksi Luka Operasi