Manfaat dan Kegunaan Penelitian
B.H. Raven 1976 dalam Bernardine R. Wirjana dan Susilo Supardo 2005:4 mendefinisikan pemimpin sebagai
“seseorang yang menduduki posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu
sesuai dengan ekspektasi peran dari posisi tersebut dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai
tujuannya”. Sedangkan D.O Sears dalam Bernardine R. Wijana dan Susilo Supardo, 2005:8 mengatakan bahwa
“pemimpin adalah “seorang yang memulai suatu tindakan, memberi arah, mengambil keputusan,
menyelesaikan perselisihan di antara anggota kelompok, memberi dorongan, menjadi panutan dan berada di depan dalam aktivitas-
aktivitas kelompok”
Dahulu orang menyatakan bahwa kepemimpinan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin itu merupakan bawaan psikologis yang dibawa sejak lahir, khusus ada pada dirinya dan tidak dipunyai oleh orang lain
sehingga disebut sebagai Born Leader dilahirkan sebagai pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinannya tidak perlu diajarkan pada dirinya
dan tidak bisa ditiru oleh orang lain. Born Leader dilahirkan sebagai pemimpin dianggap memiliki sifat-sifat unggul dan unik yang dibawa
sejak lahir dan tidak dimiliki atau tidak dapat ditiru oleh orang lain. Namun di zaman modern seperti sekarang, dengan berbagai kegiatan
yang serba teknis dan kompleks, dimana-mana juga selalu dibutuhkan pemimpin. Pemimpin-pemimpin yang demikian harus dipersiapkan,
dilatih, dididik dan dibentuk secara terencana serta sistematis. Seorang pemimpin leader dalam penerapannya mengandung konsekuensi
terhadap dirinya, antara lain; harus berani mengambil keputusan sendiri secara tegas dan tepat decision making, harus berani menerima resiko
sendiri; dan harus berani menerima tanggung jawab sendiri the principle of absoluteness of responsibility.Dari beberapa definisi tersebut
diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pemimpin merupakan pribadi yang spesial, terpilih, berwibawa dan memiliki
kelebihan, sehingga mampu memotivasi serta mempengaruhi individu atau kelompok untuk hal-hal tertentu.
2. Pengertian Kepemimpinan
Anagora 1992 dalam Harbani 2008:5 mengemukakan bahwa : “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi pihak lain,
melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh
pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu.
” Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan
mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan
mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama;
dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budaya organisasi
Stoner dan Freeman dalam Pasolong 2010:35. Mengemukakan unsur- unsur kepemimpinan adalah:
a Adanya keterlibatan anggota organisasi sebagai pengikut. b Distribusi kekuasaan di antara pemimpin dengan anggota organisasi.
c Legitimasi diberikan kepada pengikut. d Pemimpin mempengaruhi pengikut melalui berbagai cara.
“Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara
serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.
“ Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada hakikatnya merupakan
seorang yang mempunyai kemampuan untuk menggerakkan orang lain sekaligus mampu mempengaruhi orang tersebut untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pemimpin yang dimaksud dalam kajian ini adalah Bupati sebagai Kepala Daerah Lampung Selatan .
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memimpin secara profesional dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang menurutnya
dipandang efektif dalam pcngelolaan organisasi atau unit kerja yang dipimpinnya.