3.4.4 Persiapan Media Tanam
Penelitian ini menggunakan polibag sebanyak 24 polibag berukuran 10 kg.
Masing-masing polibag diisi dengan tanah steril. Sebelum dimasukkan kedalam polibag tanah tersebut diaduk merata.
3.4.5 Penyemaian
Penyemaian dilakukan menggunakan tanah yang steril. Benih cabai yang
digunakan terlebih dahulu disemai dengan menggunakan anyaman bambu yang diisi dengan tanah steril, masing-masing benih cabai disemai dan diberi label.
Penyemaian cabai diletakkan pada tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung.
3.4.6 Penanaman dan Perawatan
Setelah 28 hari benih cabai disemai, lalu dipindahkan ke polibag yang telah berisi
tanah steril. Tanaman cabai disiram setiap hari pada pagi atau sore hari. Penyulaman dilakukan pada saat bibit rusak ataupun mati. Pada saat tanaman
cabai berumur 53 hari dilakukan pemupukan. Pupuk yang diberikan ialah pupuk NPK. Penyiangan gulma dilakukan seminggu sekali dengan cara mencabut gulma
dan dikoret.
3.4.7 Aplikasi Trichoderma spp.
Sebelum dilakukan apliklasi Trichoderma ke dalam polibag, konidia Trichoderma
disuspensikan dengan kerapatan 10
8
konidiaml air. Aplikasi Trichoderma spp.
dilakukan dengan cara disiramkan pada saat bibit cabai dipindah tanam ke dalam polibag. Penyiraman Trichoderma kedalam tanah sebanyak 10 ml per tanaman.
3.4.8 Inokulasi C. capsici
Inokulasi C. capsici dilakukan 45 hari setelah pindah tanam atau ketika tanaman
berumur 73 hari. Inokulasi patogen dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara menyemprotkan suspensi patogen kebagian daun dan buah cabai. Isolat patogen
berumur 10 hari inkubasi.
3.5 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada seminggu setelah pengaplikasian patogen. Variabel
yang diamati yaitu keparahan penyakit antraknosa, tinggi tanaman dan jumlah buah cabai. Tinggi tanaman cabai diukur dari pangkal batang tanaman sampai
titik tumbuh tanaman, pengukuran dilakukan setiap seminggu sekali. Jumlah buah dihitung pada saat buah mulai muncul. Keparahan Penyakit dihitung
dengan rumus sebagai berikut Efri, 2010:
KP =
Keterangan: KP
= Keparahan penyakit n
= Jumlah buah yang bergejala dalam setiap kategori v
= Kategori skor gejala pada buah cabai N
= Jumlah buah yang diamati Z
= Kategori skor tertinggi yang digunakan