BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1 Proses pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR Sarinem pada PT. Bank
Lampung KCP Gadingrejo dilakukan melalui beberapa tahap yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Nomor: 70 Tahun
2012, yaitu: tahap permohonan kredit secara tertulis, tahap peninjauan dan analisa kredit, tahap pencairan kredit, tahap penandatanganan perjanjian kredit,
tahap pengikatan agunan atau jaminan, dan tahap penarikan kredit. 2
Faktor penyebab KUR Ritel macet atas nama Sarinem pada PT.Bank Lampung KCP Gadingrejo adalah wanprestasi cidera janji karena debitur tidak
melunasi hutang kredit sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kredit antara Sarinem dan PT. Bank Lampung KCP Gadingrejo.
3 Upaya hukum yang dapat dilakukan PT. Bank Lampung KCP Gadingrejo
terhadap Sarinem yang tidak melunasi pembayaran kredit, yaitu atas hutang Sarinem yang sudah dibayarkan oleh PT. Askrindo berdasarkan Perjanjian
Kerjasama antara PT. Bank Lampung dan PT. Askrindo perihal Penjaminan
KUR, maka PT. Bank Lampung tetap mempunyai kewajiban untuk mengupayakan pelunasan hutang Sarinem dengan cara penjualan jaminan
berupa Tanah dan Bangunan dengan nilai taksasi Rp. 111.451.200,- seratus sebelas juta empat ratus lima puluh satu ribu dua ratus rupiah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan: 1
Pihak Bank Lampung perlu melakukan sosialisasi program KUR agar dapat dipahami oleh calon kreditur tentang manfaat dan mekanisme pengajuan
KUR. 2
Berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya permasalahan pelaksanaan KUR maka perlu adanya peninjauan kembali tentang klausula perjanjian kredit,
sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan kewajiban dan hak antara debitur dan kreditur serta perlu mengkaji ulang penilaian aspek character dalam tahap
peninjauan dan analisis kredit.