BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang berjiwa, dan kenyataan ini kiranya ada yang membantah dan kehidupan kejiwaan itu direfleksikan dalam perilaku,
aktivitas manusia. Sudah sejak dari dahulu kala para ahli telah membicarakan masalah ini, antara lain Plato, Aristoteles, sebagai ahli-ahli
piker yang telah membicarakan mengenai soal jiwa ini. Kalau manusia mengadakan intropeksi kepada diri masing-masing, memang dapat
dimengerti bahwa dalam dirinya manusia merasa senang kalau melihat sesuatu yang indah, berpikir kalau menghadapi sesuatu masalah, ingin
membeli sesuatu kalau membutuhkan sesuatu barang, semua ini memberikan gambaran bahwa dalam diri manusia berlangsung kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas kejiwaan.
Ada satu hal yang dapat dikemukakan lagi yaitu bahwa selain manusia mempunyai kemampuan untuk menerima stimulus dari luar dan
menyatakan apa yang diinginkan, manusia masih dapat melihat efek atau akibat dari stimulus yang menimbulkan state, atau keadaan yang terdapat
dalam jiwa manusia itu; manusia akan merasa senang apabila melihat sesuatu yang indah atau sebaliknya. Karena itu disamping adanya kognisi
dan konasi masih ada proses kejiwaan manusia yang berhubungan dengan emosi atau perasaan
peristiwa-peristiwa kejiwaan. Walaupun kemampuan jiwa itu digolong-golongkan, namun haruslah selalu diingat
bahwa jiwa manusia itu merupakan suatu kesatuan, suatu kebetulan atau suatu totalitas [Ahmadi, H. Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi
Belajar].
1
Makalah ini akan menguraikan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Proses
pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah proses
menangkap stimuli. Persepsi ialah proses memberi makana pada sensasi sehingga manusia memeroleh pengetahuan baru. Dengan kata lain,
persepsi mengubah sensai menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan menggalinya kembali. Berpikir adalah
mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons [Rakhmat, Jalaluddin]. Namun, dalam konteks ini
penulis membatasi bahasannya yang hanya meliputi ‘sensasi’ dan ‘persepsi’ yang di dalamnya terdapat ‘perhatian’.
1.2 Rumusan Masalah